Firman ALLAH SWT

Sabda Rasulullah SAW

Kalam Tinta Dari Ku

Saturday, July 9, 2011

Salam atas Mu Wahai Saidina Hamzah RA, Salam atas mu Wahai Penghulu Syuhada, Salam atas Mu wahai Para Syuhada



Salam sejahtera atas mu wahai Saidina Hamzah RA, ayah saudara kepada kekasih hatiku Saidina Muhammad Bin Abdullah SAW. Salam sejahtera ke atas mu wahai Penghulu bagi para syuhada. Salam sejahtera wahai Singa ALLAH dan Singa Rasulullah SAW. Salam sejahtera wahai sahabat yang ku rindu. Salam sejahtera wahai Abdullah Bin Jahsy. Salam sejahtera wahai Mus'ab Bin Umair. Salam sejahtera wahai para syuhada Uhud. Salam sejahtera atas kesabaran kamu menghadapi musuh Islam demi menegakkan kebenaran Islam. Sebaik-baik balasan akan engkau terima dari ALLAH SWT. Ya ALLAH. ENGKAU perbanyakkanlah pahala amalan mereka kerana pengorbanan mereka memperjuangkan kesucian agama Islam. Angkatkanlah pangkat dan darjat mreka dengan kemurahan MU wahai TUHAN Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mulia.




MAKAM SAIDINA HAMZAH




Peperangan ini dimulai oleh orang kafir untuk melakukan balas dendam terhadap kekalahan mereka di Perang Badar, dimana tujuh puluh orang pemimpin terkemuka mereka terbunuh dan tujuh puluh orang lainnya ditangkap, sementara hanya empat belas orang Muslim yang mati syahid.



Orang kafir terdiri dari tiga ribu orang tentera, tiga ribu ekor unta dan dua ratus ekor kuda. Juga terdapat lima belas orang wanita didalam angkatan perang ini yang bertindak sebagai jurusorak atau pemberi semangat.

Angkatan perang kaum Muslim pada awalnya hanya terdiri dari seribu orang tentara. Ketika pasukan Muslim mendekati gunung Uhud, Abdullah bin Ubai, ketua orang munafik, tiba-tiba meninggalkan angkatan perang kaum Muslim dan kembali ke Madinah dengan para pengikutnya seramai tiga ratus orang. Saidina Jaber RA mengingatkan mereka akan tugas mereka kepada Allah SWT tetapi mereka tidak mendengarkannya. Allah SWT menerangkan tentang orang munafik ini di dalam Ali Imran 167.



dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.



Akhirnya dua angkatan perang berhadapan satu sama lain di gunung Uhud. Rasulullah SAW mengatur strategi peperangan dengan sempurna dalam penempatan pasukannya. Beberapa orang pemanah ditempatkan pada suatu bukit kecil untuk menghalang majunya musuh. Pada awalnya musuh menderita kekalahan. Sehingga banyak dari para pemanah Muslim meninggalkan posisi-posisi mereka untuk mengumpulkan barang rampasan. Di kala itulah musuh mengambil kesempatan ini dan menyerang angkatan perang Muslim dari arah bukit ini. Banyak dari kaum Muslim yang mati syahid dan bahkan Rasulullah SAW mengalami luka yang sangat parah.



Marilah kita lihat kembali sedikit peristiwa peperangan ini ketika sekitar tujuh ratus kaum Muslim memerangi tiga ribu orang kafir yang jauh lebih banyak.



Pada awalnya Zubair bin Awwam RA, Saad bin Abi Waqas RA, Asim bin Tsabit RA, Ali RA dan Hamzah RA telah membunuh sepuluh orang dari keluarga yang sama dan tidak ada yang tinggal dari keluarga ini untuk membawa bendera orang kafir.



Pasukan pemanah pada awalnya melakukan tugas mereka dengan sangat baik sekali sehingga memperoleh tiga kali kemenangan dari pasukan musuh. Musuh mulai lari kabur. Seperti disebutkan didalam Bukhari dan yang diriwayatkan oleh Bra bin Azib RA, bahkan para pemandu sorak mereka pun lari bertempiaran tidak berkasut.



Wahshi, salah seorang hamba kepada Jubair bin Muttan bersembunyi sendirian di belakang sebuah batu dan menombak Saidina Hamzah RA dari belakang sehingga Hamzah RA mati syahid.



Pasukan pemanah diperintah oleh Rasulullah SAW untuk tidak meninggalkan posisi mereka dalam keadaan apapun juga.Kebanyakan para pemanah merasakan bahwa Allah SWT telah memberikan kemenangan kepada angkatan perang Muslim. Mereka tidak sabra untuk mengumpulkan barang rampasan musuh yang berharga tersebut. Lantas mengabaikan suruhan Rasulullah SAW. Abdullah bin Jubair RA, pemimpin pasukan pemanah mengingatkan mereka tentang arahan dari Rasulullah SAW. Namun teguran Abdullah Bin Jubair RA tidak diendahkan. Abdullah bin Jubair RA ditinggalkan di sana dengan hanya sembilan orang pemanah. Musuh mengambil kesempatan ini dan sekali lagi menyerang para pemanah ini. Kesembilan orang pemanah ini mati syahid. Pasukan berkuda musuh maju terus dan mengepung angkatan perang Muslim. Kaum Muslim menjadi panik dan kacau bilau, dan beberapa orang terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Kemenangan dengan cepat berubah menjadi suatu keadaan yang sangat membimbangkan.



Walaubagaimanapun, dalam situasi seperti ini masih ramai Sahabat yang bertempur dengan berani. Sebagai contoh, seperti disebutkan didalam Bukhari, Anas bin Nadar RA mati syahid dengan tujuh puluh tusukan/tikaman pada badannya. Adiknya dapat mengenal jasadnya hanya dengan tanda di hujung jarinya.



Rasulullah SAW ditinggalkan hanya dengan sembilan orang Sahabat di sekelilingnya. Suatu peperangan berdarah terjadi di sekitar Rasulullah SAW. Tujuh orang Sahabat mati syahid satu persatu dalam mempertahankan Rasulullah SAW. Seperti disebutkan didalam Bukhari, hanya Talha bin Ubaidullah RA dan Saad bin Abi Waqas RA yang tinggal bertahan bersama Rasulullah SAW.



Lemparan batu-batu musuh mengenai Rasulullah SAW. Baginda jatuh, dan salah satu dari gigi bahagian bawah patah dan bibir bawah juga terluka. Seorang musuh pula melukai dahi Baginda. Musuh ketiga memukul Rasulullah SAW dengan sangat keras dengan pedangnya. Akibatnya dua cincin pengikat topi besi Rasulullah SAW menembus ke dalam pipi Baginda. Darah bercucuran dari atas wajah Baginda.



Saad bin Abi Waqas RA dalam usaha mempertahankan Rasulullah SAW, dia melepaskan panah kepada musuh yang cuba menghampiri Rasulullah SAW. Lantas Rasulullah SAW mengucapkan doa yang unik untuknya, “Semoga Ibu dan Ayah ku berkorban untukmu.”



Talha RA dalam usaha mempertahankan Rasulullah SAW bertempur dengan musuh dengan berani hingga tangannya terluka dan jarinya terpotong. Sambil bertempur dengan musuh, ia juga melindungi Rasulullah SAW dengan dadanya pada saat genting tersebut. Seperti didituliskan didalam Tirmizi, Rasulullah SAW berkata, “Jika seseorang ingin melihat Syuhada berjalan di bumi ini, lihatlah Talha bin Ubaidullah.”



Seperti disebutkan didalam Bukhari, Saad bin Abi Waqas RA berkata, “Pada hari peperangan Uhud aku melihat dua orang berpakaian putih disekitar Rasulullah SAW. Mereka sedang bertempur dengan dahsyat atas nama Rasulullah SAW. Aku tidak pernah melihat mereka sebelum dan setelah kesempatan tersebut.” Dalam riwayat yang lain, mereka adalah malaikat-malaikat Jibril AS dan Mikail AS. Sementara itu tiga puluh orang Sahabat mendatangi dengan cepat tempat tersebut. Masing-masing mereka menunjukkan kepahlawanan yang luar biasa seperti yang tertulis didalam buku sejarah.



Musuh juga telah menggali beberapa parit sebagai perangkap. Sungguh sayang, Rasulullah SAW jatuh masuk ke salah satu dari parit tersebut. Lutut Rasulullah SAW terluka dengan sangat parah. Ali RA dan Talha bin Ubaidullah RA menarik beliau keluar dari parit tersebut.



Abu Ubaida bin Jarrah RA mencuba mencabut cincin pengikat topi besi dari pipi Rasulullah SAW dengan giginya. Didalam usaha pertamanya Abu Ubaida RA kehilangan gigi bawahnya. Dia kehilangan gigi bawah lainnya saat mencabut cincin pengikat topi besi kedua.



Contoh Kepahlawanan



(a) Musab bin Umair RA bertugas memegang bendera angkatan perang Muslim dan bertempur dengan sangat dahsyat. Selama bertempur tangan kanannya terpotong. Ia memegang bendera dengan tangan kirinya. Kemudian tangan kirinya juga dipotong oleh musuh. Ia berlutut dan menjepit bendera dengan dada dan dagunya. Musuh kemudiannya menombaknya dari belakang. Ia syahid dalam keadaan begitu. Kerana Musab RA sangat mirip dengan Rasulullah SAW, orang kafir mengumumkan bahwa Rasulullah SAW telah terbunuh. Ini melemahkan semangat orang-orang beriman.



(b) Abu Dajana RA berdiri di depan Rasulullah SAW dengan punggungnya ke arah musuh untuk melindungi Rasulullah SAW. Banyak panah musuh menancap di punggungnya tetapi ia tidak bergerak satu inci pun.



(c) Ummi Amara RA juga dikenali sebagai Nusaibah Binti Kaab, suami dan dua orang putranya juga berkumpul disekeliling Rasulullah SAW ketika hanya ada beberapa orang Sahabat saja di sekeliling beliau. Ummi Amara dengan pedang terhunus bertahan bersama Rasulullah SAW dari semua arah. Keseluruhan keluarga mempertunjukkan keberanian luar biasa. Rasulullah SAW mengatakan, “Ya Allah, sayangilah keluarga ini.” Rasulullah SAW juga mengucapkan doa berikut untuk keluarga ini, “Ya Allah jadikanlah mereka sekeluarga Sahabatku di Surga.”



Seperti disebutkan didalam Bukhari dan diriwayatkan oleh Anas RA, beberapa orang Muslimah datang ke medan perang diakhir peperangan. Mereka membawa bekalan air untuk memberi minum kepada tentara yang terluka. Diantara mereka yaitu Aisyah RA, Ummi Saleem RA, Ummi Saleeth RA, dan Umm Aiman RA.



Ketika Musab bin Omair RA terbunuh mati syahid, musuh mengumumkan bahwa Rasulullah SAW telah terbunuh karena ia sangat mirip dengan Rasulullah SAW. Orang kafir merasakan bahwa misi mereka telah terpenuhi. Karenanya orang kafir mulai merusak mayat para syuhada. Mereka memotong telinga, hidung, dan bagian-bagian pribadi mereka dan merangkainya sebagai bukti keberhasilan. Hindun binti Utba, isteri Abu Sufyan, membedah perut Hamzah RA dan mengeluarkan hatinya serta mengunyahnya untuk melepaskan kemarahannya. Para penyembah berhala memutuskan untuk kembali ke Makkah karena di dalam pandangan mereka, misi utama mereka telah tercapai.





ENGLISH VERSION



The battle was started by the pagans to take revenge against their defeat at the Battle of Badr, in which seventy prominent leaders were killed and seventy others were arrested, while only fourteen Muslims were martyred. Infidels consist of three thousand soldiers, three thousand camels, and two hundred horses. There are also fifteen women in the army is acting as cheerleaders for encouragement and nursing the wounded soldiers.



The army of the Muslims at first consisted only of a thousand soldiers. When Muslim armies approached the mountain of Uhud, Abdullah bin Ubai, the head of hypocrites, abruptly left the army and the Muslims returned to Madinah with his followers of the three hundred people. Saidina Jaber RA reminds them of their duty to Allah but they did not listen. Allah describes the hypocrites in the Al Imran : 167.



and so God knows who these people are hypocrites. Was said to them: "Come, fight in Allah's way or stick with (you)". They said: 'If only we knew the war would happen, we should certainly have followed you. " They were on that day nearer to disbelief than faith. They say with their mouths what is not in their hearts. And Allah knows best what they hide.



Eventually the two armies facing each other near the mountain of Uhud. Prophet Muhammad set the perfect battle strategy in the placement of troops. Some archers are placed on a small hill to block the enemy advance. At first the enemy suffered defeat. Unfortunately, so much of the Muslim archers neglect the command of Rasulullah SAW and left their posts to collect the booty and valueables from the death soldiers of the musyrikeen. The enemy took this opportunity and attack the Muslim army from the direction of this hill. Many of the Muslims who were martyred and even the Prophet Peace Be Upon Him, suffered severe injuries. Infidels destroy the corpses of Muslims and to Mecca with the feel of a success.





Let's look back a little incident of this war when about a hundred Muslims fighting three thousand pagans so much more. At first Zubair bin Awwam RA, Saad bin Abi Waqas RA, Asim bin Thabit RA, Ali RA and Saidina Hamzah RA had killed ten people from the same family and nothing is left of this family to carry the banner of the disbelievers. Archers forces initially did their job very well so as to obtain three times the victory of the enemy forces. The enemy started to run away. As mentioned in Bukhari and narrated by Bra bin Azib RA, even the enemy cheerleaders, they ran and remove their footwear (slippers / shoes) so they can run away quickly. Wahshi, a slave to Jubair bin Muttan, hid himself behind a rock and cowardly speared SaidinaHamzah RA from behind which led to Saidina Hamzah RA martyred.



The archery force was commanded by the Prophet Peace Be Upon Him, not to leave their positions under any circumstances. Unfortunately, most of the archers feel that Allah has given victory to the Muslim army. They can’t control their desires and lusts and leaves their positions to collect valuable loot the enemy. Abdullah bin Jubair RA, archers squad leader reminds them of the instructions of the Prophet SAW. Regrettably, Abdullah bin Jubair RA left there with only nine men archers. The enemy took this opportunity and once again attacked the archers. The nine archers were martyred.



Enemy horsemen went ahead and laid siege to the Muslim army. The Muslims panicked and chaotic and some people were forced to flee to save themselves. The victory quickly turned into a very worrying situation. Even in this situation many Companions fought the battle with courage, honour and dignity. For example, as mentioned in Bukhari, Anas ibn Nadar RA was martyred by the seventy-stab / stab wounds on his body. His sister could recognize his body only by a sign on his fingertips.



The wounded Prophet SAW left with only nine Companions around him. A bloody battle occurred in the vicinity of the Prophet SAW. Seven Companions were martyred one by one. As mentioned in Bukhari, only Talha bin Ubaidullah RA and Saad bin Abi Waqas RA who stayed with the Prophet SAW.





The enemies throwing stones to the Prophet SAW until he fell to the ground with a broken teeth and wounded lower lip. An enemy hit the Prophet SAW forehead till its bleed. The third enemy of the Prophet SAW hit very hard with his sword resulting the broken of two ring binder of the Prophet’s SAW helmet. The ring binders penetrate into the Prophet SAW cheek. Blood streaming down from his face.





Saad bin Abi Waqas RA is shooting the arrow to the enemy. Prophet is very pleased with him and saying prayers for him, "May my mother and my Father sacrificed for you."

Saidina Talha RA was fighting the enemy bravely until his hands hurt and his fingers cut off. While fighting with the enemy, it also protects the Prophet with his chest during the critical moment. As written in Tirmizi, the Prophet SAW said, "If someone wants to see Martyrs walked the earth, look at the Talha bin Ubaidullah."

As mentioned in Bukhari, Saad bin Abi Waqas RA said, "On the day of the battle of Uhud, I saw two people dressed in white around the Prophet SAW. They're fighting with a vengeance in the name of the Prophet SAW. I've never seen them before and after the occasion. "In another narration, they are the angels Gabriel and Michael AS.



Meanwhile, thirty Companions came quickly to the venue. Each of them showed extraordinary heroism as it is written in history books.



The enemy has also dug several trenches to trap him. Sadly, the Prophet Muhammad SAW fell into one of these trenches. Prophet's knees hurt very badly. Saidina Ali RA and Saidina Talha bin Ubaidullah RA pulled him out of the trench. Abu Ubaidah bin Jarrah RA tried to pull the helmet ring binder of the Prophet's cheek with his teeth. In his first attempt Abu Ubaidah RA lost his lower teeth. He lost another tooth under a helmet during his second attempt.





(a) Musab bin Umair RA on duty holding the banner of the Muslim army and fought with great vengeance. During the fight, his right hand was cut off. He holds a flag with his left hand. Then his left hand was also cut off by the enemy. He knelt down and pinning the flag with his chest and chin. The enemy speared him from behind. He was martyred in this condition. Because Saidina Musab RA is look alike the prophet, the disbelievers announced that the Prophet SAW had been killed. This undermines the spirit of the believers.

(b) Abu Dajana RA standing in front of the Prophet with his back toward the enemy to protect the Prophet SAW. Lots of enemy arrows sticking in his back but he did not move even an inch.

(c) Umm Amara RA also known as Nusaibah Binti Kaab, her husband and her two sons also gathered around the Prophet SAW when there are only a few people around the Prophet SAW. Umm Amara with a drawn sword stand with the Prophet from all directions. Entire families show tremendous courage. The Prophet SAW said, "O ALLAH, spare this family." The Prophet SAW also said the following prayer for this family, "O Allah make them the whole family my friends in Heaven."

Female Companions In The Battle : As mentioned in Bukhari and narrated by Anas RA, some female Companions came to the battlefield at the end of the war. They brought the bag to provide drinking water to the wounded soldiers. Among them were Saiyidatina Aisha RA, Umm Saleem RA, Umm Saleeth RA, Umm Ayman RA and Nusaibah Binti Kaab RA.





When Musab bin Umair RA killed and martyr, the enemy announced that the Prophet SAW had been killed because he was very look alike to the Prophet SAW. Pagans feel that their mission had been fulfilled. Hence the unbelievers began to destroy the corpses of the martyrs. They cut off ears, noses, and their private parts and they claimed as the evidence of their success. Hindun binti Utba, the wife of Abu Sufyan, dissected the chest and stomach of Saidina Hamzah RA, took out his heart and chewed it just to let go of his anger. The pagans decided to return to Makkah because in their view, their main mission has been accomplished.



.

No comments:

Post a Comment