Firman ALLAH SWT

Sabda Rasulullah SAW

Kalam Tinta Dari Ku

Friday, June 20, 2014

Secangkir Madu

Secangkir Madu




Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abu Bakar RA , Omar RA , Osman RA , dan 'Ali , bertamu ke rumah Ali , Di rumah Ali , isterinya Sayidatina Fathimah r.ha. puteri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).



Abu Bakar RA , berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Omar RA , berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Osman RA , berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

'Ali , berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang berniqab itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali mahramnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan tiang-tiang agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 

" Syurga-ALLAH itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat syurga ALLAH itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju syurga ALLAH adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 

Aku pula berkata ... Rasulullah SAW itu lebih indah dari mangkuk yang cantik. Syafaat Rasulullah SAW itu lebih manis dari madu dan akhlak Rasulullah SAW itu lebih halus dari rambut...........

Sama-samalah kita renungkan dan mengambil iktibar dari mangkuk yang cantik, madu dan sehelai rambut

WALLAHu a'lam

Monday, July 23, 2012

Ilmu Tauhid Ahlus Sunnah Wal Jamaah Part 15

Hikayat Tok Guru Putar Alam

Tahun : 1992
Lokasi : Hatyai

Orang Tua : Rasulullah SAW janjikan kepada saya, daulah dan jawatan Perdana Menteri lagi tiga bulan.

Pendakwah : Hebatnya. Kalau lepas tiga bulan, ustaz masih tak jadi Perdana Menteri dan masih tak dapat daulah macam mana ? Adakah Rasulullah SAW itu pendusta ?

Orang Tua : Itu kalau tak berlaku, sebagai tanda yang anak-anak buah semua belum bersedia menerima daulah. Mereka bawa hijab.

Pendakwah : Kalau macam tu. ALLAH ni bodohlah. Sebab pergi wahyukan kepada Rasulullah SAW sesuatu yang tak akan berlaku. ALLAH tak tahu yang lagi tiga bulan, pengikut-pengikut ustaz masih belum bersedia menerima daulah, lalu ALLAH wahyukan sesuatu yang tak berlaku kepada Rasulullah SAW. Dan bolehlah Rasulullah SAW itu bersifat Kazzab ? Begitukah ?



Kalau begitu, mansukhkan saja ayat Al Quran Surah An Najm, ayat 3 hingga 4. : Tidaklah dia (Rasulullah SAW) mengucapkan mengikut kemahuan hawa nafsunya. Apa yang diucapkan tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan.

Rasulullah SAW  TIDAK akan sama sekali mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsu baginda, lebih-lebih lagi Rasulullah SAW MUSTAHIL bercakap dusta. Rasulullah SAW bersifat SIDDIQ.

Dalilnya ialah Surah Al Imran ayat 161:

Dan tiadalah patut bagi seseorang Nabi itu (disangkakan) berkhianat (menggelapkan harta rampasan perang), dan sesiapa yang berkhianat (menggelapkan sesuatu), ia akan bawa bersama pada hari kiamat kelak apa yang dikhianatinya itu; kemudian tiap-tiap seorang akan disempurnakan (balasan bagi) apa yang telah diusahakannya, sedang mereka tidak akan dikurangkan sedikitpun (balasannya). (Al Imran : 161)

Dan antara taaluq sifat siddiq adalah SADIQUL MASDUQ.  Maknanya Rasulullah SAW itu wajib bersifat siddiq dan sadiqul masduq. Rasulullah SAW seorang yang benar dan dibenarkan kata-kata baginda. Apa yang baginda SAW kata, PASTI akan berlaku, tidak boleh tidak. Siapa yang menafikannya, rosak aqidah, terbatal syahadah dan jadi kafir. Itulah yang disebut dalam kitab Faridatul Faraid dan kitab Risalah Tauhid. Dan itulah yang ustaz sebut dalam ceramah ustaz IBADAH DAN JAHILIAH. Takkan ustaz tak ingat ceramah ustaz ? Atau ustaz sendiri tak faham apa yang ustaz syarahkan ?

Begitu juga dengan sifat ALLAH. Antara sifat ALLAH yang wajib diketahui ialah sifat ILMU.  Dalilnya banyak. Antaranya :

Al Mujadalah ayat ke 7 : Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu.

At Thalaq ayat 12 : ALLAH-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah ALLAH berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya ALLAH Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ALLAH, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Al Anaam ayat 59 : Dan pada sisi ALLAH-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya [pula], dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata [Lauh Mahfuzh].

Jika ustaz menyatakan, ahli-ahli belum bersedia bila kata-kata yang KONON dari Rasulullah SAW tak menjadi kenyataan, ini bukan sahaja menafikan sifat Siddiq bagi Rasul, tetapi juga menafikan sifat ILMU bagi ALLAH.

Persoalannya sekarang, dasar perjuangan jemaah ustaz sudah lari dari landasan Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Berdusta atas nama Rasulullah SAW, menafikan sifat Siddiq bagi Rasulullah SAW, menafikan sifat ILMU bagi ALLAH.

Jelas menyeleweng, sesat, menyesatkan, rosak aqidah dan terkeluar dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Jika ustaz rasa kenyataan saya ini salah. Tulislah kitab untuk memansukhkan SEMUA ayat-ayat Quran yang menjadi dalil kepada sifat Siddiq bagi Rasul dan sifat Ilmu bagi ALLAH.

Jika ustaz rasa kenyataan saya ini salah. Tulislah kitab dan haramkan SEMUA kitab-kitab ilmu Tauhid Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang ada di dunia ni.

Jika ustaz rasa kenyataan saya ini salah, buatlah product recall atas buku-buku Aqidah Mukmin yang Ustaz tulis.

Apa perasaan ustaz jika saya mengatakan, ayah ustaz seorang pendusta ? Tentu ustaz akan marah.

Pernah tak ustaz terfikir perasaan saya dan perasaan umat Islam yang beriktiqad Ahlus Sunnah Wal Jamaah, bila ustaz mengatakan Rasulullah SAW itu pendusta ? ……


 ##############################3


Adapun sifat wajib bagi ALLAH Taala yang ke Sembilan ialah Ilmu. Ilmu ertinya mengetahui.

Adapun hakikat Ilmu itu yaitu satu sifat yang Qadim lagi azali yang sabit berdiri pada zat ALLAH Ta’ala maka dengan Dia Mengetahui pada yang wajib, pada yang mustahil, dan pada yang harus.

Adapun yang wajib itu zat dan sifatNya, maka mengetahui Ia zatNya dan sifatNya yang Kamalat.

Adapun yang mustahil itu yaitu yang menyekutui ketuhanannya atau yang kekurangan baginya maka mengetahui Ia tiada yang menyekutui bagi ketuhanan-Nya dan yang kekurangan pada-Nya.

Adapun yang harus itu sekalian alam ini maka mengetahui Ia segala perkara yang ada pada masa sekarang ini, segala perkara yang sudah tiada dan segala perkara yang akan diadakan lagi dan tiada terdinding yang dalam Ilmu-Nya sebesar jarah jua pun, semuanya diketahui-Nya dengan Ilmu-Nya yang Qadim

Lawannya Jahil, artinya bodoh, yaitu mustahil tiada diterima oleh aqal sekali-kali dikatakan Ia Jahil atau bodoh karena jikalau ia Jahil atau bodoh niscaya tiadalah teratur atau tersusun segala pekerjaan didalam alam ini maka sekarang alam ini telah teratur dan tersusun dengan baiknya, maka menerimalah aqal kita wajib bagi ALLAH Ta’ala bersifat Ilmu dan mustahil lawannya Jahil atau bodoh.

Adapun dalilnya firman-Nya dalam Al Qur’an: Ertinya ALLAH Ta’ala mengetahui tiap-tiap sesuatu.

Tetaplah dalam Hakikat Ilmu itu difahami dengan memahami sifat Salbiyah terlebih dahulu untuk menafikan apa-apa yang tiada patut dan tiada layak pada dzat, pada sifat dan pada af’al ALLAH Ta’ala.

* Ilmu ALLAH Ta’ala Qadim atau sedia, tiada diawali dengan jahil.
* Ilmu ALLAH Ta’ala Baqa’ atau Kekal, tiada diakhiri dengan jahil.
* Ilmu ALLAH Ta’ala itu Mukhalafatuhu lil hawadits, atau bersalahan dengan yang baharu, maha suci dari sekalian misal, dan tiada terdinding.
* Ilmu ALLAH Ta’ala itu Qo’imumbizzatihi atau berdiri pada zat ALLAH Ta’ala, tiada meminta tolong pada sesuatu.
* Ilmu ALLAH Ta’ala itu Wahdaniyah, atau Esa, tiada kamuttassil (Berhubung/bersusun) dan tiada kamumfasil (tiada bercerai dengan sifat yang lain).

Anda pening ??? Hehehehe

Jom kita bahas guna bahasa modern dan bahasa pasar.

Hakikat sifat ilmu ALLAH Taala iaitu sifat yang berbuka bagi-NYA mengetahui ALLAH Taala tentang yang wajib dan yang mustahil bagi zat-NYA, dan yang harus bagi kejadian ciptaan-NYA.

Maksud mengetahui yang wajib bagi zat-NYA iaitu ALLAH Taala mengetahui sifat kesempurnaan zat-NYA. Demikian juga ALLAH Taala mengetahui bahawa DIA adalah suci dari segala sifat kekurangan. Mustahil bagi-NYA tidak mengetahui akan zat-NYA sendiri.

Dan maksud mengetahui ALLAH Taala segala yang harus pada kejadian ciptaan-NYA ialah DIA mengetahui segala ciptaan-NYA tanpa terhalang dari sifat tidak mengetahui. Demikian juga mustahil DIA tidak mengetahui bahawa zat-NYA maha suci dari kekurangan.

Adapun mengetahui ALLAH Taala itu tidak dengan berusaha, tidak dengan berfikir, tidak dengan belajar, tidak dengan otak, tidak dengan memandang, tidak dengan dalil atau hujah, dan tidak dengan segalanya. Maka mengetahui ALLAH Taala itu dengan zat-NYA yang Maha Mengetahui. Jika ALLAH Taala sedemikian maka samalah DIA dengan makhluk, jadi lemah dan mustahil.

Ta’luk sifat Ilmu ALLAH Taala

Adapun ta’luk sifat ilmu ALLAH Taala pada yang harus yang diciptakan-NYA iaitu alam, pada semua keadaan dan semua masa.

Maksud mengetahui ALLAH Taala pada semua keadaan ialah mengetahui ALLAH Taala segala sesuatu di dalam tujuh petala langit dengan segala cakerawalanya, bintang, bulan, planet dan semuanya yang tidak pernah terfikir oleh otak manusia atau yang belum pernah dijumpai dengan teknologi zaman ini. Dan mengetahui ALLAH Taala segala yang di dalam tujuh petala ntuterfikir oleh otak atau yangbelum ditemui oleh teknologi zaman ini.

Dan mengetahui ALLAH Taala segala yang terlintas di dalam hati, segala was-was, fikir-fikir dan segala angan-angan, dan segala gerak naluri dan sebagainya.

Dan mengetahui ALLAH Taala segala yang paling halus seperti jumlah kaki semut yang kecil. Segala kaki hama dan tungau. Bahkan mengetahui ALLAH Taala semut yang hitam yang bergerak di atas batu yang hitam dimalam yang sangat gelap sekalipun atau di dalam gua yang sangat gelap.

Dan ta’luk ilmu ALLAH Taala itu kepada yang harus adalah ta’luk ketentuan pada azali. Ta’luk ilmu tidaklah ta’luk pada patut azali kerana ta’luk patut itu pada iktibarnya adalah sebelum ta’luk ketentuan. Maka jika ta’luk patut, jadilah bermula dengan jahil.

Alam dan makhluk dalam ilmu ALLAH Taala

Alam (termasuk makhluk kerana makhluk adalah alam yang baharu) adalah sesuatu yang dimaklumi oleh ALLAH Taala dalam ilmuNya. Dalam ilmu tahqiq Tauhid disebut ma’lum. Sifat mengetahui adalah sifat ilmu. Yang mengetahui ialah ALLAH Taala dan yang diketahui adalah maklumNya iaitulah alam.

Hukum alam pada sisi ALLAH Taala adalah ujud ilmi. Erti ujud ilmi iaitu ujud dalam pengetahuan ALLAH Taala. Ujud ini tidak dapat dipandang kerana ia adalah dalam pengetahuan semata-mata. Dan apabila ALLAH Taala menciptanya dengan QudrahNya, maka dzahirlah dalam maksud maklum yakni alam dalam ilmu ALLAH Taala itu ke keadaan dzahirnya.

Untuk mengelakkan kebingungan, contoh mudah seperti kita manusia. Kita berfikir untuk membuat kandang lembu. Pengetahuan kita tentang kandang lembu itu ada di dalam  otak kita. Kandang lembu didalam fikiran itulah maksudnya maklum, yakni kandang lembu yang dimaklumi kita. Dan apabila kita membuat dan telah jadi, berpindahlah dalam maksud maklum kandang lembu itu ke alam zahir.

Dalil ALLAH Taala bersifat Maha Mengetahui ialah FirmanNya dalam al-Quran bermaksud “Dan ALLAH Taala itu dengan setiap sesuatu itu sangat mengetahui”

Jika ALLAH Taala tidak bersifat Maha Mengetahui maka Ia bodoh. Sifat yang berlawanan dengan sifat ILMU adalah BODOH. Bodoh adalah sifat manusia. Mustahil hakikat yang disebut Tuhan itu bodoh. Jika ALLAH Taala bodoh maka pasti tidak akan tercipta alam ini dengan segala kejadiannya yang sangat ajaib dan seni sekali. Tuhan  yang bodoh pasti tidak akan dapat mencipta system alam yang teratur dan pastilah berbenturan. Maka mustahil ALLAH Taala tidak bersifat Maha Mengetahui.

Orang yang mempercayai Tuhan itu bodoh, orang itulah yang bodoh sebenarnya.

Orang yang mengatakan Rasulullah SAW itu pendusta, orang itulah yang pendusta sebenarnya.


Pullman Kuching
15 September 2011
3.20pm

Friday, July 20, 2012

Ilmu Tauhid Ahlus Sunnah Wal Jamaah Part 14



Tahun : 2005
Lokasi : Masjid Bandar Baru Nilai
Masa : Selepas Solat Zohor


Bekas Cikgu yang sekarang jadi tukang jual kek berkata ….


Cikgu : Abuya Sohibul Zaman. Abuya mujaddid kurun ini. Dia Imam Ashaari At Tamimi. Dia Pemuda Bani Tamim yang dijanjikan.




Pendakwah : Kalau abuya awak tu mati macam mana ?

Cikgu : Tak mungkin. Abuya tak kan mati. ALLAH akan panjangkan umur abuya. Abuya tetap akan jadi Pemuda Bani Tamim.

Pendakwah : Hadis menyebut nama Pemuda Bani Tamim ialah Syuaib Bin Saleh At Tamimi.

Cikgu : Itu nama untuk menipu Yahudi. Abuya adalah Pemuda Bani Tamim yang dijanjikan.

Pendakwah : Hadis tu menipu ??? Maknanya, awak kata Rasulullah SAW menipulah ya ? Jelas sangat aqidah awak dah rosak. Ada ke dalil yang membuktikan abuya tu Pemuda Bani Tamim ?

Cikgu : Abuya Pemuda Bani Tamim ada dalam jadual ALLAH. Sebelum Imam Mahdi zahir, kena ada daulah yang dipimpin oleh Pemuda Bani Tamim. Pemuda Bani Tamim itulah abuya. Ini semua ada dalam jadual ALLAH. ALLAH wajib ikuti jadual-NYA.

Pendakwah : Astaghfirullahal azim. Bawa mengucap. ALLAH itu siapa pada kamu ? Awak tak belajar ilmu tauhidkah ? Ilmu tauhid menyatakan bahawa wajib ALLAH bersifat IRADAH. Ilmu tauhid juga menyatakan harus bagi ALLAH menjadikan alam ini.

Jadi jika menjadikan alam ini pun hanyalah HARUS BAGI ALLAH. Lebih-lebih lagi menjadikan abuya itu Pemuda Bani Tamim. Bila awak mengatakan bahawa ALLAH wajib jadikan abuya Pemuda Bani Tamim, ALLAH wajib mengikut jadual-NYA. Awak sudah pun menafikan sifat IRADAH bagi ALLAH. Aqidah awak sudah rosak. Awak sudah sesat lagi menyesatkan. Awak sudah terkeluar dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah …………..

@@@@@@@@@@@

Adapun sifat yang ke 8 yang wajib bagi zat ALLAH Taala ialah IRADAH. Iradah ertinya berkehendak ALLAH Taala bagi menentukan segala yang harus yakni alam. Maka berkehendak ALLAH Taala bagi menentukan samada alam yang harus ini dijadikan atau tidak, atau setelah dijadikan hendak dikekalkan ujud atau tidak, atau tidak hendak dijadikanNya alam ini.

Dalam lain-lain perkataan, kita katakan ALLAH SWT yang bersifat Al Iradah itulah yang menentukan segala yang mumkin iaitu sama ada mengadakan yang mumkin itu ataupun mentiadakannya.

Apabila kita sebut segala yang mumkin, ertinya ialah segala makhluk atau segala yang baharu yakni perkara-perkara yang selain ALLAH SWT. Ia juga kita sebut sebagai sekalian alam.

Sehubungan dengan ini, ALLAH yang bersifat Iradah itulah yang menentukan perkara yang mumkin itu sama ada hendak mengadakannya ataupun mentiadakannya. Ertinya, adanya perkara yang mumkin itu, ALLAH yang menentukan. Dan tiadanya perkara yang mumkin itu, juga ALLAH yang menentukan. Tiada siapa pun selain ALLAH boleh menentukannya.

Adapun takluk Iradah itu kepada yang baharu yakni yang harus. Yang baharu itu jirim, jisim dan aradh. Dan ia tertakluk ketiga-tiganya kepada empat iaitu, pertama ujud ia pada masa ini, kedua ujud pada masa yang telah lalu, ketiga ujud ia akan datang dan keempat ujud kekafiran yang diketahui ALLAH Taala sejak azali mereka mahu kafir. Maknanya ... takluk sifat Iradah bagi ALLAH adalah ke atas segala makhluk dna alam ini. Alam ini terdiri dan dibina dari jirim, jisim dan aradh.

Dan pekerjaan Iradah ini adalah berkait dengan sifat Ilmu dan Qudrah. Dengan Ilmu ALLAH Taala mengetahui sesuatu itu samada mahu dijadikan atau tidak. Kemudian dengan Iradah ditentukan samada sesuatu itu samada mahu dijadikan atau tidak. Dan apabila sudah ditentukan maka Qudrah mencipta sesuatu itu atau meniadakannya.

Iradah ALLAH Taala juga menentukan perkara mustahil pada adat seperti contohnya unta tidak boleh masuk ke lubang sebesar jarum. Dan Iradah juga menentukan berlakunya air memancar keluar dari jari Nabi Muhammd atas jalan mukjizat. Dan Iradah ALLAH Taala juga yang menentukan aulia’ALLAH berjalan di atas air yang bersalahan dengan adat atas jalan karomah. Dan IradahNya jugalah menentukan orang dilanggar lori tidak mati walaupun atas adatnya harus dia mati atas jalan ma’unah.

Dalil akal bersifat Iradah ALLAH Taala, jika ALLAH Taala tidak bersifat Iradah maka jadilah Ia lemah dan jadi nafi sifat Qudrah, dan nafilah sifat ilmu. Jika ternafilah ketiga maka tidak layaklah ALLAH Taala disebut Tuhan dan tiadalah jadi alam ini, maka mustahil.

Dalil naqli adalah berdasarkan surah Al Qasas ayat ke 68 :

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia lah juga yang memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan);

Adapun hakikat Iradah itu satu sifat yang Qadim lagi azali yang sabit berdiri pada zat ALLAH Ta’ala maka dengan Dia menentukan sekalian mumkin adanya atau tiadanya,muafakat dengan Ilmu-Nya. Maknanya sifat Iradah ALLAH adalah zifat yang tiada permulaan yang bersandar kepada zat ALLAH Taala. Maka terpulang kepada ALLAH untuk menentukan segala yang ada di ala mini, apa yang ALLAH hendak. ALLAH tidak dipaksa.

Adapun Iradah ALLAH Ta’ala menentukan enam perkara:

a. Menentukan mumkin itu Ada atau tiadanya
b. Menentukan Tempat mumkin itu
c. Menentukan Jihat mumkin itu
d. Menentukan Sifat mumkin itu
e. Menentukan Qadar mumkin itu
f. Menentukan Masa mumkin itu

Adapun dalilnya firman-Nya dalam Al Qur’an: fa’allu limaa yuriy d’, artinya berbuat ALLAH Ta’ala dengan barang yang ditentukan-Nya.

Adapun Iradah dengan amar dan nahi itu tiada berlazim karena:

Ada kalanya disuruh tetapi tiada dikehendaki seperti Abu jahal, Abu lahab dan segala pengikutnya.

Ada kalanya disuruh dan dikehendaki seperti Abu Baqa’r dan segala sahabat yang lain.

Ada kalanya tiada disuruh dan tiada dikehendaki seperti kafir yang banyak.

Adakalanya tiada disuruh tetapi dikehendaki seperti mengerjakan yang haram dan makruh seperti Nabi Adam as dan Hawa.

Tetaplah dalam Hakikat Iradah itu difahami dengan memahami sifat Salbiyah terlebih dahulu untuk menafikan apa-apa yang tiada patut dan tiada layak pada dzat, pada sifat dan pada af’al ALLAH Ta’ala.

* Iradah ALLAH Ta’ala Qadim atau sedia, tiada diawali dengan Karahah.

* Iradah ALLAH Ta’ala Baqa’ atau Kekal, tiada diakhiri dengan Karahah.

* Iradah ALLAH Ta’ala itu Mukhalafatuhu lil hawadits, atau bersalahan dengan yang baharu, maha suci dari sekalian misal.

* Iradah ALLAH Ta’ala itu Qo’imumbizzatihi atau berdiri pada zat ALLAH Ta’ala, tiada meminta tolong pada sesuatu, dan tiada mengambil faedah.

* Iradah ALLAH Ta’ala itu Wahdaniyah, atau Esa, tiada kamuttassil (Berhubung/bersusun) dan tiada kamumfasil (tiada bercerai dengan sifat yang lain).


Perbezaan Iradah dan Amar

Adapun Iradah yakni menentukan dan amar yakni suruh itu berbeza. Kadang-kadang menghendaki ALLAH Taala menjadikan tetapi tiada disuruhnya seperti kejadian maksiat itu dijadikan ALLAH Taala tetapi diharamkannya dari dilakukan. Dan kadang-kadang dikehendaki ALLAH Taala menjadikan dan disuruhnya melakukan seperti ALLAH Taala mencipta amal dan kelakuan taat dan diwajibkannya. Dan kadang kadang tiada dikehendakiNya menjadikan dan tiada juga disuruhNya seperti tiada ALLAH Taala menjadikan Sayyidina Abu Bakar itu kafir maksiat dan tiada disuruhnya Abu Bakar melakukannya.

Lawan iradat itu karahah ertinya terpaksa. Karahah ertinya terpaksa dengan ertikata ALLAH Taala menjadikan alam ini bukan dengan kehendak-NYA. Maknanya, karahah ini adalah satu sifat yang tiada menentukan atau tiada berkehendak, iaitu mustahil tiada diterima oleh aqal sekali-kali dikatakan ALLAH Ta’ala itu tiada menentukan atau tiada berkehendak, kerana jikalau tiada ALLAH menentukan atau tiada ALLAH berkehendak mengadakan alam ini atau meniadakan alam ini nescaya tiadalah baharu (Berubah) alam ini maka sekarang alam ini telah nyata adanya perubahan, ada siang ada malam, ada yang datang ada yang pergi, seperti yang telah kita lihat dengan mata kepala kita sendiri, maka menerimalah aqal kita wajib bagi ALLAH Ta’ala bersifat Iradah dan mustahil lawannya Karahah.

Termasuk di dalam erti menjadikan alam ini bukan dengan kehendaknya itu empat perkara iaitu :-
Zuhul ertinya lalai iaitu ALLAH menjadikan alam ini di dalam keadaan lalai.Mustahil ALLAH menjadikan alam ini di dalam keadaan lalai wajib kita percaya ALLAH menjadikan alam ini dengan kehendak-NYA.
Ghaflah ertinya lupa iaitu ALLAH menjadikan alam ini di dalam keadaan lupa. Mustahil ALLAH menjadikan alam dalam keadaan lupa wajib kita percaya ALLAH menjadikan alam dengan kehendak-NYA.
Ta’lil iaitu sebab - musabab. Iaitu ALLAH menjadikan sebahagian alam ini dengan memakai asbab.Contohnya tercampak batu dari tangan yang melontar. Maka perbuatan melontar itu dinamakan ‘mubasyarah’ sementara tercampaknya batu itu dinamakan ‘tawallud’ iaitu yang terhasil dari sebab perbuatan mubasyarah. Maka wajib kita percaya bahawa perbuatan mubasyarah itu dijadikan oleh ALLAH dengan kehendak-NYA dan tawallud pun dijadikan oleh ALLAH dengan kehendak-NYA dan sesekali tidak dapat dikatakan mubasyarah itu menjadi ta’lil (sebab yang melazimkan) akan tawallud. Adapun yang kita pandang tercampaknya batu dari tangan yang melontar oleh sebab perbuatan melontar itu hanyalah semata – mata zahir hukum adat sahaja dan bukannya hakikat kerana pada hakikatnya ALLAH menjadikan sesuatu tidak dengan ta’lil.
Tabiat iaitu kebiasaan. Iaitu ALLAH menjadikan sebahagian alam ini dengan asbab tabiat setengah makhluknya. Contohnya tabiat api itu menghanguskan.Maka wajib kita percaya bahawa ALLAHlah yang menjadikan api dengan kehendaknya dan ALLAH jugalah yang menjadikan hangus pun dengan kehendaknya bukan dengan sebab api. Hanya sanya tabiat api yang menghanguskan itu juga hanyalah sebab yang diadatkan oleh ALLAH iaitu apabila ada api maka diadatkan oleh ALLAH ada hangus tetapi bukan api itu yang menghanguskan pada hakikatnya.

Keempat – empat perkara tersebut wajib dinafikan daripada ALLAH iaitu ALLAH menjadikan sesuatu itu tidak dengan zuhul , tidak dengan ghaflah , tidak dengan ta’lil perbuatan makhluk dan tidak dengan tabiat sesetengah makhluknya.Tetapi semuanya berlaku hanya dengan kehendak-NYA semata – mata.


Jabatan Imigresen Negeri Melaka
12 September 2011
1.10pm

Monday, July 16, 2012

Ilmu Tauhid Ahlus Sunnah Wal Jamaah Part 12



Doreen : Sir …. Kita dah sampai.


Pendakwah yang duduk di seat belakang Estima membuka matanya. Nampak di wajahnya keletihan. Father Patrick (bukan nama sebenar) dari Gereja ZZZZ yang memandu Estima tersenyum melihat tetamunya itu.



Father Patrick : The journey really suck out your energy level, ya bro. (sambil ketawa)


Pendakwah hanya tersenyum. Menggenyeh-genyeh biji matanya. Lantas melihat persekitaran luar melalui tingkap Estima.


Karamjit Singh (bukan nama sebenar), yang duduk di sebelah Pendakwah memicit-micit bahu Pendakwah.



Karamjit Singh : You shouldn’t attend this event. Furthermore, it is just a Charity Sale for the Church.


Pendakwah : But it is still an IFC gathering isn’t it ? Hehehe


Father Patrick : Sekarang pukul 8.40pm. Charity Sale starts pagi tadi. Kita ada lebih kurang satu jam setengah sebelum this event ends. This event akan ditutup dengan sessi pengajian kitab Bible secara ringkas.


Karamjit Singh menghampirkan diri kepada Pendakwah sambil berbisik : Dia kata pengajian kitab Bible ringkas. Tapi kasi hentam agama lain juga.


Pendakwah hanya tersenyum HEHEHE.


Mereka berempat keluar dari Estima dan berjalan menuju ke dalam dewan Gereja. Suasana di luar gereja tersebut macam Fun-fair. Banyak gerai-gerai jualan. Sambil berjalan Father Patrick memberi penerangan ringkas.


Father Patrick : Charity Sale ini untuk mengutip derma bagi aktiviti gereja. Di hadiri oleh ketua-ketua gereja dari semua daerah. Juga dihadiri oleh missionary dari seluruh negeri. Jangan hairan jika awak akan lihat orang Melayu yang jadi ketua gereja dan missionary. (sambil tersenyum)


Pendakwah : Saya hanya nak lihat suasana. Saya tak boleh lama. Saya dapat email dari Doreen pasal event ni. Saya travel dari Latvia ke Moscow. Dari Moscow ke Kuala Lumpur. Dari Kuala Lumpur ke sini. Perjalanan selama 37 jam tanpa henti, amat memenatkan. Saya belum mandi. Pakaian saya tak berganti. Saya memang benar-benar keletihan. Tetapi sebagai menghormati jemputan, saya datang juga untuk hadir event ini.


Father Patrick : Kami amat berbesar hati dengan kehadiran awak. Kami dengar kehebatan Ustaz Muhammad Taha Suhaimi sehingga beliau mendapat gelaran Ahmad Deedat Dunia Melayu. Kami tak berpeluang berbincang dengannya. Tapi kami bangga kerana orang yang menjual buku-bukunya datang pada hari ini.


Pendakwah melontarkan senyuman sinis atas sindiran Patrick. Di pintu gereja, mereka disambut oleh Father Alexander (bukan nama sebenar).


Father Alexander : Apa khabar tuan XXXX. (Sambil berjabat tangan dengan Pendakwah). Selamat datang ke Gereja ZZZZ.


Pendakwah : Bagaimana dengan sambutan jualan Charity ?


Father Alexander : Good. Kami sudah kumpul RM 1.4 juta.


Pendakwah : Wow. That is great. Barang apa yang paling mahal ?


Father Alexander : Actually, Charity Sale ni lebih macam auction. Banyak barang-barang peribadi milik orang-orang yang banyak berjasa kepada gereja dijual. So far, yang paling mahal ialah Tactical Boot kepunyaan mendiang Missionary Foo (bukan nama sebenar). Kasut itu digunakan dalam usaha missionary di pedalaman Borneo selama 8 tahun. Dijual pada harga RM 115,000.00. Tactical Boot tu akan kami masukkan dalam glass display bersama biodata pemiliknya. Agar ahli-ahli gereja kenal orang yang berjasa dalam menyebarkan agama Kristian. (Ulas Father Alexander dengan bangga). Jualan barang terakhir baru saja habis. Sekarang time break. Kejap lagi kita buat pengajian kitab. Just nice. Tuan XXXX sudah datang. Boleh jadi panel dialog.


Pendakwah termanggu dengan kata-kata Father Alexander. Tak terlintas di fikirannya akan di adakan dialog.


Karamjit Singh : (berbisik kepada Pendakwah) I’ve told you.


Pendakwah merenung wajah Karamjit Singh sambil tersenyum. Dengan tenang Pendakwah berjalan naik ke atas pentas di dalam dewan tersebut sambil diiringi oleh Father Patrick. Di bawah pentas, di barisan hadapan, duduk paderi-paderi besar dan missionary-misssionary dari seluruh negeri. Di belakang mereka pula ahli-ahli gereja tersebut. Pendakwah dipersilakan duduk di kerusi panel dialog.


Father Alexander memulakan pembacaan kitab Bible. Kemudian mengulas tentang kekuasaan Lord Jesus dalam memberikan harapan kepada manusia dan menyelamatkan manusia dari neraka. Kemudian father Alexander memperkenalkan profile Pendakwah kepada hadirin. Sejurus itu, Father Alexander dengan dibantu Father Patrick memulakan sessi soal jawab. Hinggalah ke satu soalan ……


Father Alexander : Kita ada menerima satu soalan tentang Islam. Saya akan bacakannya. Soalannya berbunyi :


Islam mengatakan ALLAH itu bersifat dengan sifat kudrat yang bermakna berkuasa. Jika ALLAH itu benar-benar berkuasa, bolehkah ALLAH membuat anak-NYA sendiri ? Jika ALLAH tidak boleh membuat anak NYA sendiri, mengapa orang Islam mengatakan ALLAH itu bersifat kudrat ?


Father Alexander tersenyum. Hadirin yang dibawah pentas juga tersenyum. Karamjit Singh yang duduk di sebelah Pendakwah mendekatkan dirinya kepada Pendakwah dan berbisik.


Karamjit Singh : I have told you. This is a trap. Feel sorry for you for becoming the victim.


Pendakwah : (Hanya tersenyum) Hehehehe


Father Alexander : Satu soalan yang menarik. Saya menjemput Tuan XXXX untuk menjawab bagi pihak agama Islam. (Sambil menghulurkan microphone kepada Pendakwah)


Perlahan dengan tenang Pendakwah bangkit dari sofa dan berjalan ke arah rostrum dan menyambut microphone dari Father Alexander.


Pendakwah : Hellooo … Apa khabar semua ? … Hehehe


Sebelum saya menjawab soalan yang diutarakan, saya memohon maaf kerana kehadiran saya mengganggu majlis jualan amal ini. Masa yang diperuntukkan kepada saya selama 30 minit bagi menjawab soalan ini kalau digunakan untuk menjual satu lagi barang koleksi peribadi, pasti akan memberi keuntungan kepada gereja. Saya dimaklumkan bahawa jualan amal ini melibatkan barangan dan koleksi peribadi. Oleh itu saya mengambil kesempatan untuk menjual barangan koleksi peribadi milik saya di majlis ini. Saya rasa itu lebih baik dari menjawab soalan tersebut tanpa sebarang sumbangan bercorak peribadi.


Father Alexander : Tuan XXXX, adakah dengan menjual barangan peribadi awak sebagai jalan untuk melarikan diri dari menjawab soalan yang diajukan ?


Kata-kata Father Alexander mendapat tepukan gemuruh dari hadirin. Ada yang bersorak kegembiraan. Sayup-sayup dari bawah pentas juga kedengaran orang melaungkan …. “May Lord Jesus F**K this guy.” ….. Nampak sangat soalan tersebut berbentuk provokasi. Namun Pendakwah tetap tenang dan tersenyum.


Pendakwah : Saya akan jawab soalan itu. Tapi saya juga ingin menjual barangan koleksi peribadi untuk majlis jualan amal ini. Sambil menjual barang. Sambil menjawab soalan. Bak kata pepatah Melayu. Sambil menyelam, minum air. Saya lihat disini ramai juga orang Melayu. Tak salah kita guna pepatah Melayu. Hehehehe


Father Alexander : Baiklah kalau begitu. Dipersilakan.


Pendakwah : Ermmmm … tapi …. Tapi …. (Kata-kata pendakwah tergagap-gagap) …. Ermmmm …. Boleh tak saya ke toilet kejap ? … Perjalanan 37 jam dari Latvia ke sini tak izinkan saya ke toilet.


Kata-kata pendakwah disambut gelak ketawa hadirin. Father Alexander tersenyum sinis. Mungkin pada tanggapannya,seolah-olah Pendakwah itu cuba mencari alasan untuk mengelak dari menjawab soalan.


Father Alexander : Di belakang stage ada toilet. Sila Father Patrick tunjukkan.


Pendakwah, diiringi Father Patrick berjalan ke arah toilet di backstage sambil tersenyum HEHEHE.


Di dalam toilet …. Sambil menguncikan diri di dalam toilet … Pendakwah melihat dirinya di cermin sambil tersenyum. Perlahan Pendakwah menanggalkan seluar dalamnya. Hehehe


Selepas berpakaian lengkap dan mengambil wudhuk, Pendakwah keluar dari toilet bersama seluar dalam yang tergenggam kemas. Perlahan dia berjalan kembali ke rostrum bagi menjawab soalan Father Alexander.


Pendakwah : Sebelum saya menjawab soalan yang ditanya. Izinkan saya menjual barangan koleksi peribadi saya dalam majlis jualan amal gereja ZZZZ ini.


Pendakwah pun mengangkat tinggi seluar dalam yang ditanggalkannya dan menayangkan kepada seluruh hadirin. Dewan mulai gamat.


Pendakwah : Saya ingin menjual barangan koleksi peribadi saya ini yang berupa seluar dalam. Sedikit tentang sejarah seluar dalam ini. Saya membelinya di sebuah shopping complex di Penang tiga bulan yang lalu. Kali terakhir saya memakainya ialah lebih kurang 37 jam yang lalu. Dalam tempoh 37 jam ini, seluar dalam ini sudah berada sekurang-kurangnya di tiga buah bandaraya dunia. Bandar Ryga di Latvia, Moscow di Russia dan Kuala Lumpur di Malaysia. Dan saya baru saja menanggalkannya. Ianya masih tidak berbasuh. Saya ingin menjualnya pada harga bidaan permulaan RM 500. Siapa yang berani membida harga yang lebih tinggi ? Sebagaimana kasut Tactical Boot milik mendiang Father Foo. Saya juga berharap seluar dalam saya ini akan dibeli pada harga RM 115,000, di masukan dalam glass display dan ditayangkan kepada ahli-ahli gereja. Dipersilakan kepada sesiapa yang berminat membelinya …. hehehe


Majlis menjadi bising, kecoh dan gawat. Masing-masing yang hadir bersuara. Ada juga yang ketawa dan gelak dengan riak wajah penghinaan. Ada juga yang berwajah masam purit menandakan kemarahan. Pendakwah di atas pentas masih tenang, tersenyum HEHEHE, sambil menayang-nayangkan seluar dalamnya yang penuh memori bersejarah.


Father Alexander : Tuan XXXX. Apa maksud Tuan ini ? (Dengan nada marah). Tuan melakukan sesuatu yang memalukan dan tidak senonoh.


Pendakwah : Ishhh … saya ikhlas ni. Saya cuma datang ke sini sehelai sepinggang. Baju-baju saya masih ada di bilik hotel di Latvia. Sebaik saja mendapat email jemputan dari Miss Doreen, saya terus bergegas ke airport dan tidak sempat ambil baju-baju saya. Jadi koleksi yang ada pada saya untuk dijual hanyalah seluar dalam. Kalau saya bagi baju, nanti saya tidak berbaju. Kalau saya bagi seluar, nampak kekok pula bila ada orang pakai baju tak berseluar. Jadi saya jualkan seluar dalam saya agar saya tak nampak canggung dan orang pun tak tahu saya tak berseluar dalam. Tapi saya memang ikhlas untuk menjual koleksi peribadi dalam jualan amal ini.


Father Alexander : Apakah ini cara untuk Tuan XXXX mengubah isu sebenar agar Tuan tak perlu menjawab soalan yang dikemukakan ?


Pendakwah : Oooohhhh … bukan begitu niat saya. Saya tetap akan jawab soalan Father Alexander. Seperti saya nyatakan di awal tadi. Saya akan jawab sambil saya jual barangan koleksi peribadi saya. Jadi saya masih menunggu pembida tertinggi. Atau apakah pihak gereja ZZZZ ni sendiri akan membeli seluar dalam saya ?


Keadaan dalam dewan semakin gawat. Semakin kecoh. Semakin bising. Ada hadirin yang berdiri dan memaki-maki. Ada hadirin yang menayangkan penumbyk, sambil jari tengah dijulurkan ke depan. Dan bermacam-macam aksi lagi dapat dilihat.


Father Alexander : Tuan XXXX. Untuk apa gereja ini beli seluar dalam Tuan. Ianya tidak ada faedah kepada gereja.


Pendakwah : Father Alexander. Apakah gereja ZZZZ ini merupakan gereja yang kedekut ? Atau Apakah gereja ZZZZ ini gereja yang sengkek, papa kedana sehingga tak mampu keluarkan duit RM500 untuk membeli barang dalam jualan amal ?


Father Alexander : Oh Lord Jesus. (Dengan nada kesal dan tinggi) … Gereja ZZZZ adalah gereja yang pemurah. Sebab itu kami anjurkan jualan amal agar kami boleh beri sumbangan kepada rumah anak yatim milik gereja. Gereja ZZZZ juga gereja yang kaya. Hasil jualan amal hari ini saja sudah mencecah RM 1.4 juta. Itu belum lagi bantuan-bantuan luar dan kewangan dari Majlis gereja.


Pendakwah : Kalau begitu pemurah dan kayanya gereja ZZZZ, mengapa tak mampu beli seluar dalam saya yang baru berharga RM 500 ?


Father Alexander : Kami tak beli bukan disebabkan kami kedekut atau kami miskin. Tapi untuk apa kami beli sesuatu yang tak berfaedah dan hina ? Hanya orang bodoh saja yang akan beli seluar dalam awak. Apa yang awak lakukan hanyalah menghina rumah tuhan yang suci ini. For god sake, please stop it. (Father Alexander menjawab dengan nada marah)


Pendakwah tersenyum hehehe.


Pendakwah : ALHAMDULILLAH ….. Dengan Nama ALLAH Yang Maha Berkuasa lagi Maha Esa, saya akan jawab soalan awak sekarang.


Gereja ZZZZ adalah gereja yang pemurah, tetapi gereja ZZZZ tidak mahu membantu dalam jualan amal. Adakah gereja ZZZZ itu kedekut kerana tidak mahu membeli seluar dalam ? Father Alexnader mengatakan TIDAK. Alasannya, seluar dalam itu tidak ada manfaat dan sesuatu yang hina. Gereja ZZZZ adalah gereja yang pemurah kerana mereka masih membeli barangan lain dan mendermakan duit jualan ke rumah anak yatim milik gereja. Kesimpulannya Gereja ZZZZ adalah gereja yang kaya walau tak bantu membeli seluar dalam dalam jualan amal.


Gereja ZZZZ adalah gereja yang kaya raya, tetapi gereja ZZZZ tidak mampu membeli seluar dalam yang bersejarah dan penuh nostalgia dengan harga RM 500. Adakah gereja ZZZZ merupakan gereja yang miskin, sengkek dan papa kedana ? Father Alexander mengatakan TIDAK. Alasannya gereja ZZZZ mampu kumpulkan duit RM 1.4 juta dalam masa sehari dalam jualan amal. Gereja ZZZZ juga ada menerima sumbangan duit luar dan dari Majlis Gereja. Kesimpulannya, gereja ZZZZ adalah gereja yang kaya raya walaupun tak mampu beli seluar dalam yang banyak sejarah dan memori indah pada harga RM 500.


Berbalik kepada soalan Father Alexander. Saya menjawab ….


ALLAH bersifat dengan sifat KUDRAT. Kudrat ertinya BERKUASA. Sifat berkuasa menafikan sifat kelemahan. Antara sifat kelemahan adalah mempunyai anak.


Adakah ALLAH itu lemah kerana tidak mempunyai anak ? Jawapannya TIDAK. Alasannya …. mempunyai anak itu adalah sifat kelemahan yang berlawanan dengan kudrat. Yang mempunyai kudrat mustahil memiliki kelemahan. Tidak memiliki kelemahan BUKAN bermakna tidak mempunyai kudrat atau kekuasaan.


Jika gereja ZZZZ menolak tuduhan gereja ZZZZ kedekut dan sengkek kerana tidak membeli seluar dalam yang hina. Jika membeli seluar dalam yang hina adalah perbuatan orang bodoh.


Maka …


ALLAH itu Maha Berkuasa lagi Maha Esa. Maka tuduhan ALLAH itu lemah kerana tidak mempunyai sifat kelemahan juga tidak boleh diterima akal. Sebab hanya orang bodoh dan tidak waras saja yang kata ALLAH Maha Berkuasa tetapi ada kelemahan.

ALLAH Yang Maha Berkuasa tidak menjadikan anak-NYA bukan disebabkan ALLAH itu lemah. tetapi sebab ALLAH Maha Berkuasa dan ALLAH mustahil memiliki sifat kelemahan seperti ada anak.

Kesimpulannya, ALLAH itu Maha Berkuasa lagi Maha Esa. Kekuasaan ALLAH itu tiada kena mengena dengan sifat kelemahan iaitu mempunyai anak. Sesungguhnya mempunyai anak itu adalah sifat kelemahan. Mustahil ALLAH Yang Maha Berkuasa mempunyai kelemahan.


Dewan menjadi senyap-sunyi dengan jawapan Pendakwah …..


Pendakwah : Ada sesiapa yang mahu membeli seluar dalam saya ? Sekarang saya naikkan harganya kepada RM 20,000 muktamad …………


@@@@@@@@


Malam itu ….. Dalam perjalanan pulang ke hotel dari gereja ZZZZ …..


Suasana dalam Estima tak seceria waktu kedatangan. Father Patrick senyap membisu sambil memandu. Doreen disebelahnya juga membisu. Yang kedengaran …. Suara Karamjit Singh menyanyi seorang diri lagu Punjabi di seat belakang sekali. Happy nampaknya dia ni.


Pendakwah : Doreen, sampai hotel nanti jangan lupa kejutkan saya jam 4.00am. Saya keletihan sangat, takut saya tak terjaga untuk tahajjud dan bersahur. And tomorrow morning please remind me to drop by a supermarket.


Doreen : Sir nak beli apa ?


Pendakwah : Saya nak beli underwear baru laaa. Tak selesalah bila tak pakai underwear hehehehe


To be continue Part 2 : Sifat Kudrat Bagi ALLAH ……..


The Montcalm, London
6 September 2011
3.01pm

Saturday, July 14, 2012

Ilmu Tauhid Ahlus Sunnah Wal Jamaah Part 11




Di sebuah Inter-Faith Council discussion …………….

Missionary: There are Three who were present in the beginning: The Father, Jesus The Son, and The Holy Spirit; and These Three are One God. (1 John 5:7)

Pendakwah: Saya ada soalan. Soalan saya ialah…

Jesus adalah manusia yang memiliki daging, darah, tulang yang membentuk jasad fizikal. Jesus juga mempunyai jasad yang hidup, dan bila dihukum salib jasad Jesus mati sebagai bukti jasad fizikal Jesus hidup dengan kewujudan roh. Tetapi dalam kristianiti, Jesus adalah tuhan yang deigelar The Son God.

  Maka roh Jesus itu apakah kaitannya dengan The Father God ? :

1) Apakah roh Jesus itu bercerai dan berasingan dengan The Father God ? …atau
2) Apakah roh Jesus itu dicipta oleh The Father God ?…atau
3) Apakah roh Jesus diperanakkan oleh The Father God ?

Yang mana satu jawapannya dan harap diperjelaskan… atau …..

Apakah ketiga-tiganya benar dan harap juga diperjelaskan.



Missionary :

Dalam Bible New International Version, verses John 1 ayat pertama ada mengatakan : In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.

Maknanya : Bermulanya dengan firman, dan firman itu bersama tuhan, dan firman itu adalah tuhan.

Tuhan yang dimaksudkan di sini adalah Father God.

Kalau awak telah menyelidiki Bible New International Version, verses John 1 ayat ke 14

The Word became flesh and made his dwelling among us. We have seen his glory, the glory of the one and only Son, who came from the Father, full of grace and truth.

Bermaksud bahawa Firman itu menjadi Jesus, anak kepada The Father God.

Pendakwah:

Dari apa yang awak tulis, Jesus adalah Tuhan.

Awak setuju?

Missionary:

Sememangnya Lord Jesus adalah tuhan. Sebab Lord Jesus lahir kerana Firman dari The Father God, bukan kerana Maryam semata.

Sama seperti diri awak. Konsep trinity ini seperti Jasad Awak, Roh Awak dan Fikiran awak. Semata-mata hakikatnya sama. Benar-benar sama. Tidak bercerai, tidak dicipta ataupun diperanakan. Tetapi sama, hanya dinyatakan dalam wujud yang berbeza.

Pendakwah:

Awak menyatakan…”Lord Jesus LAHIR kerana Firman dari The Father God”

Kemudian awak menyatakan pula…”Tidak bercerai, tidak dicipta ataupun diperanakkan”.

Boleh tak awak berikan penjelasan mengapakah ayat pertama awak berkata “Lord Jesus LAHIR” dan ayat kedua pula “Tidak DIPERANAKKAN”

Bukankah lahir dan diperanakkan itu adalah sama…Jadi mengapa kelihatan berbeza, malah nampak berlawanan ?

Atau jika bukan lahir itu diperanakkan, bolehkah awak berikan satu sistem bagaimana Jesus LAHIR?

Awak juga menyatakan…” Konsep trinity ini seperti Jasad Awak, Roh Awak dan Fikiran awak. Semata-mata hakikatnya sama. Benar-benar sama. Tidak bercerai, tidak dicipta ataupun diperanakan. Tetapi sama, hanya dinyatakan dalam wujud yang berbeza.”

Saya katakan contoh awak ini tidak tepat…kerana Jesus, Bapa dan Anak berada dalam situasi berbeza…Anak dalam sungai, Bapa di langit dan Roh Kudus melayang antara langit dan bumi.

Maka tiga situasi ini menolak perkataan awak “Tidak bercerai” itu. Sekali gus menolak kandungan Bible yang menjadi pegangan awak, sekali gus menolak bahawa Kristianiti adalah satu agama yang mengesakan Tuhan.


Missionary:

Saudara tentu bersetuju bahawa Tuhan itu Maha Hadir. Tuhan tidak terbatas oleh tempat. Tuhan hadir dimanapun. Di saat yang sama. Ertinya tuhan ada di kutub utara dan kutub selatan pada waktu yang sama. Dia memenuhi Langit dan bumi di waktu yang sama. Dia berada di syurga mengawasi setiap ciptaannya, dan juga berada di atas gunung Sinai untuk memberikan Moses wahyu. Dia ada di atas kepalamu sekaligus di bawah kakimu pada waktu yang sama. Dia ada dimana-mana

Pendakwah: (sambil tersenyum)

Saya bersetuju dengan kalimah yang awak tulis iaitu Tuhan Maha. Ertinya Tuhan itu Maha Berkuasa…

Namun saya tidak bersetuju apabila awak katakan Tuhan Maha Hadir secara umum tanpa pembatas…Kerana Awak silap memberikan penjelasan maksud Tuhan tidak terbatas oleh tempat…

Dalam ilmu tauhid Islam, Tuhan harus didefinisikan terlebih dahulu sebelum kita menyatakan Tuhan itu siapa. Islam mengatakan definisi Tuhan ialah “Zat yang Maha Sempurna dari sesuatu dan sesuatu itu memerlukan-NYA…

Awak pasti akan membantah Tuhan itu Zat kerana Zat adalah pepejal, cecair dan gas…Namun ALLAH Taala memberikan pembatas iaitu firman ALLAH dalam Al Quran, Surah As Syuara ayat ke 11 iaitu ….“Laitha kamithlihi syai’un” bermaksud Tiada yang menyerupai-NYA segala sesuatu Maknanya bersalahan ALLAH Taala itu dengan yang baharu…Maka Zat ALLAH Taala bukan jenis zat alam iaitu pepejal, cecair atau gas, tidak berada di luar, di dalam, dahulu atau sekarang, yakni tidak dikuasai oleh tempat dan masa…

Maka jika ALLAH seperti zat alam, dikuasai tempat dan masa, ALLAH Taala telah seperti makhluk. Dan seperti makhluk menjadikan ALLAH Taala itu dilihat lemah…Makhluk adalah lemah.

Maka jika awak mengatakan Tuhan “hadir dibeberapa tempat” menunjukkan Tuhan itu berada di dalam tempat yang dicipta-NYA sendiri maka Tuhan itu telah serupa seperti makhluk. Sedangkan Tuhan harus sempurna dari penyerupaan.
Malah jika awak benar-benar membaca Bible, Bible sendiri menyatakan manusia tidak harus menyamakan Tuhan dengan makhluk. Cuba awak baca Bible versi English Standard Version, verses Isaiah 40 : ayat 25

To whom then will you compare me, that I should be like him? says the Holy One

Bermaksud : Dengan siapa kamu ingin bandingkan aku dengan makhluk ? telah berkata the Holy One.

Begitu juga Bible versi English Standard Version dalam verses Isaiah 46 : ayat ke lima

To whom will you liken me and make me equal, and compare me, that we may be alike?

Bermaksud …“Dengan siapakah kamu akan membandingkan Aku? Adakah sesiapa yang sama dengan Aku?”
Jelas berada di tempat, luar dan dalam adalah sifat makhluk dan Tuhan sendiri menolak penyerupaan itu.
Jadi saya ingin tambah satu lagi soalan …. Apakah yang awak ajarkan sebenarnya ? Bible … atau … apa yang dalam fikiran awak ?

Missionary: (nampak kelam kabut )

Seorang manusia dikatakn manusia apabila ia adalah gabungan dari 2 unsur. Sperma dan Telur. Akan tetapi Lord Jesus tidak datang dari sperma. Bahkan mungkin tidak dari Telur. Akan tetapi dari Roh The Father God sendiri. Ertinya Roh The Father God itu dibungkus oleh daging manusia yang dibentuk di rahim Maryam. Tapi dia bukan anak siapapun. Ertinya Lord Jesus tidak diperanakkan. Akan tetapi dia disebut juga “Son of God” bukan dalam konteks reproduksi (peranakkan) tetapi kerana dia lahir dengan KEHENDAK The Father God melalui RAHIM Maryam.

Pendakwah: (senyum yang semakin lebar)

Awak menyatakan ”Roh The Father God”. Ia memberikan erti The Father God mempunyai Roh…Namun jika awak menulis The Father God itu Roh, ia memberikan erti yang berlainan iaitu Tuhan itu diri-Nya adalah Roh.

Jika dari erti yang pertama, The Father God menciptakan roh dan roh itulah roh Jesus. Ia menunjukkan roh Jesus bukan roh The Father God.

Jika erti yang kedua, The Father God sendiri berada di dalam tubuh Jesus…Namun ia tidak menunjukkan kebenaran kerana Jesus menunjukkan sifat kelemahan. Ini terbukti sebab Lord Jesus lari, penat dan menjerit memanggil Tuhan di kayu salib seperti ditulis dalam Bible New International Verson dalam verses Luke 23: ayat 44 hingga ayat 46. Juga dalam Bible International Version dalam verses Mark 15:33-41.

Kemudian awak menulis pula… “dia disebut juga “Son of God” bukan dalam konteks reproduksi (peranakkan) tetapi kerana dia lahir dengan KEHENDAK The Father God melalui RAHIM Maryam.”…Kehendak bererti dengan kemahuan Tuhan. Jika Tuhan mahu, Dia pastinya mencipta…Tidak ada jalan bagi awak mengatakan Tuhan itulah roh Jesus. Lagipun Jesus jelas menunjukkan sifat kemanusiaan…

Satu lagi timbul persoalan bila awak berkata Jesus itu Son of God, bukan dalam erti “diberanakkan”…

Maka persoalan akan terus timbul…Siapakah Jesus itu sebenarnya?… Adakah Jesus itu Tuhan atau diciptakan Tuhan ?…

1) Jika awak berkata “Roh Father God dibungkus daging Jesus” ia bererti roh Jesus dicipta Tuhan…
2) jika awak berkata “Father God dibungkus daging Jesus” ia bererti Father God itulah Jesus.
3) Jika awak berkata “Tuhan diperanakkan” tetapi bukan secara biologikal, saya mempersilakan awak memberikan penjelasan bagaimana caranya.
4) Jika awak berkata “atas kehendak Father God” ia bererti Tuhan mencipta roh Jesus …maka Jesus bukan Tuhan samasekali.

Jadi bagaimana?

Missionary: (membungkam seribu bahasa)

Kesimpulannya …. Konsep Triniti dalam agama Kristian tertolak. ….. Jesus bukan Tuhan dan bukan anak Tuhan. …. Jadi apa sebenarnya yang diajar oleh Kristian kepada umatnya ?

#############

SIFAT WAHDANIAH

Adapun yang keenam dari sifat yagn wajib bagi ALLAH Taala iaitu Wahdaniah. Wahdaniah iaitu bahasa Arab yang bererti Esa. Esa ertinya satu. Satu pula ertinya ertinya tidak berbilang atau banyak.

Wlaupun demikian, istilah tunggal adalah lebih selamat. Kerana tunggal tidak didahulului oleh kalimah kosong dan tidak dituruti oleh kalimah dua, sepertimana kalimah satu. Namun mungkin orang akan merasa janggal apabila disebut tunggal, maka penulis akan mengunakan istilah biasa iaitu ALLAH Taala itu Esa.

Esa ALLAH Taala itu bererti Esa zatNya, Esa sifatNya, Esa af’alNya dan Esa asma’Nya. Yang mustahak diketahui ialah Esa sifat, af’al dan asma’ ALLAH Taala itu berdiri ia kepada keesaan zatNya, kerana seperti sedia diketahui dahulu bahawa sifat, af’al dan asma itu adalah berdiri kepada zat.

Esa zat
Esa zat ALLAH Taala bemaksud zat ALLAH Taala itu tidak berasal dari dua atau lebih zat yang kemudian bercantum menjadi satu. Jika zat ALLAH Taala itu berasal dari banyak zat kemudian bercantum menjadi satu maka ia mustahil sama sekali. Tidak diterima akal dan kewajaran kejadian dan kemuliaan ALLAH Taala ia sedemikian. Zat yang berasal dari percantuman berbilang zat adalah makhluk. Contohnya manusia terjadi dari unsur tanah (jasad), air (bendalir tubuh), api (darah) dan angin (naafas). Definasi hakikat ketuhanan telah menegaskan bahawa jika ALLAH Taala sedemikian, maka definasi itu terbatal.


Esa zat juga bermaksud tidak ada zat yang lain yang menyamai zat ALLAH Taala dari segi hakikatnya. Ertinya ujud ALLAH Taala itu tidak diujudkan atau kerana untuk mengujudkan sesuatu, maka bersalahan dengan sesuatu (alam) ujudnya diujudkan oleh ALLAH Taala. Demikian juga ALLAH Taala itu Qidam, Baqa, Mukhalafaatuhulilhawaadith, Qiamuhubinafsih, Qudrah, Iradah, Ilmu, Hayah, Sama’ dan Basar. Maka tiada zat yang lain menyamai hakikat sifat-sifat itu.

Adakah percubaan untuk menbantah statement ini? Jika ada penulis memberikan jawaban terlebih dahulu iaitu jika ada zat lain yang menyamai hakikat yang tersebut itu, maka ALLAH Taala bukanlah Esa. Maka mustahil.


Esa sifat
Esa sifat ALLAH Taala bemaksud sifat ALLAH Taala itu tidak berasal dari dua atau lebih sifat yang kemudian bercantum menjadi satu. Jika sifat ALLAH Taala itu berasal dari banyak sifat kemudian bercantum menjadi satu maka ia mustahil sama sekali. Tidak diterima akal dan kewajaran kejadian dan kemuliaan ALLAH Taala ia sedemikian. Sifat yang berasal dari percantuman berbilang sifat adalah makhluk. Contohnya sifat manusia terdiri dari dua sifat iaitu sifat kuat dan lemah. Definasi hakikat ketuhanan telah menegaskan bahawa jika ALLAH Taala sedemikian, maka definasi itu terbatal.


Esa sifat juga bermaksud tidak ada sifat yang lain yang menyamai sifat ALLAH Taala dari segi hakikatnya. Contohnya sifat Kudrat makhluk tidak dapat memberi bekas untuk mengujudkan sesuatu pada hakikatnya. Ia hanya mengujudkan bentuk-bentuk sahaja sedangkan bahan-bahannya telah dicipta oleh ALLAH Taala. Bahkan daya untuk mengujudakn bentuk-bentuk itupun dengan izin ALLAH Taala.

Maka sifat makhluk adalah sama dengan sifat ALLAH Taala dari segi istilah sahaja yakni sama dari segi sebutan nama sahaja, tetapi tidak sama pada hakikatnya. Ia hanya sama dari segi makhluk adalah tempat tilik tuju makrifatullah sahaja, tidak lebih dari itu.

Adakah juga percubaan untuk membantah statement ini? Jika ada penulis memberikan jawaban terlebih dahulu iaitu jika ada sifat lain yang menyamai hakikat yang tersebut itu, maka ALLAH Taala bukanlah Esa. Maka mustahil.

Namun penulis memperingatkan semula jika pembaca lupa, sifat ALLAH Taala yang banyak tidak terhingga itu bukanlah berbilang-bilang. Sifat ALLAH Taala hanyalah satu, yang berbilang itu ialah dinisbahkan kepada ta’luknya yakni bidang kerjanya. Contoh jika ta’luk sifat itu mencipta, ia disebut Khalaqo, jika ta’luknya mendengar, ia disebut Sami’in. Demikianlah yang lainnya.


Esa af’al
Esa af’al yakni perbuatan ALLAH Taala juga bermaksud tidak ada af’al yang lain yang menyamai af’al ALLAH Taala dari segi hakikatnya. Contohnya sifat Kudrat makhluk tidak dapat memberi bekas untuk mengujudkan sesuatu pada hakikatnya. Ia hanya mengujudkan bentuk-bentuk sahaja sedangkan bahan-bahannya telah dicipta oleh ALLAH Taala. Bahkan daya untuk mengujudkn bentuk-bentuk itupun dengan izin ALLAH Taala.


Iktiqad-iktiqad tentang perbuatan:

IKIQAD JABBARIYYAH mengatakan makhluk tiada perbuatan sedikitpun. Manusia adalah lemah selemah-lemahnya. Manusia hanya tergagah yakni ibarat seperti sehelai daun yang jatuh dari hujung pokok, melayang ia dituiup oleh kehendak angin. Jabbariyyah berkata, perbuatan manusia adalah dijadikan ALLAH Taala semuanya samada baik atau juga buruk. Ertinya jika manusia berbuat taat, ALLAH Taala yang menhendakinya dan jika manusia berbuat maksiat maka ALLAH Taala juga yang menghendakinya. Manusia terpaksa menerima apa juga kehendak ALLAH Taala itu. Mereka berdalil Firman ALLAH Taala bermaksud “ALLAH Taala yang menjadikan kamu dan segala perbuatan kamu”.

Iktiqad ini adalah sesat dan menyalahi al-quran dan Sunnah serta menyalahi kewajaran norma dan menyalahi hakikat ketuhanan. Iktiqad ini akan menjerumuskan ALLAH Taala ke dalam sifat zalim. Ertinya jika manusia membuat keburukan, ALLAH Taala akan memberikan balasan neraka. Manusia berrhak memprotes ALLAH Taala jika ini berlaku. Maka semua itu mustahil.

IKTIQAD MU’TAZILAH mengatakan ALLAH Taala menciptakan perbuatan makhluk itu dan hukum sebab akibat kejadian. Maka sebab itu memberi bekas kepada akibat. Contohnya ALLAH Taala mencipta api dan daun kering. Maka api itu memberi bekas dan mempunyai daya menghanguskan daun kering itu.

Iktiqad ini juga adalah sesat kerana mensyirikkan ALLAH Taala dengan perbuatan makhluk. Yang memberi bekas yakni kuasa penciptaan hanyalah perbuatan ALLAH Taala. Perbuatan makhluk tidak memberi bekas. Jika diiktiqadkan perbuatan makhluk member bekas mencipta maka ia adalah mensyirikkan ALLAH Taala.

IKTIQAD QADARIAH mengatakan makhluk itulah menciptakan perbuatannya dan perbuatan makhluk itu member bekas untuk mencipta dan ALLAH Taala tidak campur tangan sedikitpun tentang perbuatan manusia. Mereka berhujah ALLAH Taala berrhak membalas syurga atau neraka kepada makhluk atas perbuatan mereka.

Iktiqad ini adalah juga sesat dan lebih extrim dari iktiqad mu’tazliah. Ia telah melemahkan ALLAH Taala dan juga mensyirikkan ALLAH Taala dengan perbuatan makhluk. Makhluk tidak berkuasa mencipta perbuatan melainkan ALLAH Taala jua.

IKTIQAD AHLI SUNNAH WAL-JAMA’AH menyatakan ALLAH Taala mencipta makhluk, perbuatan makhluk baik atau buruk. Adapun perbuatan itu samada diikhtiarkan seperti memanjat pokok dan juga tidak diikhtiarkan seperti jatuh melayang kebawah, semuanya ALLAH Taala yang mencipta pada asalnya.

Dan ALLAH menciptakan pula akal mahluk untuk berfikir dan menilai baik atau buruk, daya usaha dan iktiar makhluk, peraturan sebab dan akibat alam, dan dikurniakanNya al-Quran sebagai pembatas kepalsuan dan kebenaran.

Maka dengan akal, peraturan sebab akibat, daya usaha ikhtiar dan al-Quran sebagai panduan, manusia dekehendaki memilih sendiri apa yang mahu dilakukan samada baik dan buruk. Jika manusia menggunakan segala syarat di atas untuk kebaikan maka manusia berhak mendapat ganjaran nikkmat dari ALLAH Taala. Demikian juga jika manusia berbuat sebaliknya maka ALLAH Taala berhak membalas perbuatan manusia dengan siksaan.

Ahli sunnah menyatakan bahawa api itu tidak berrkuasa untuk menghanguskan daun kering. Yang berkuasa menghanguskan ialah ALLAH Taala jua. Api hanya adat sebab. Apabila api bertemu daun kering, ia hanya sebatas sebab adat ia membakar daun kering itu sahaja. Apabila api bertemu daun kering, maka datang taqdir ALLAH Taala yang menetapkan sejak azali daun kering akan terbakar dan hangus. Demikian juga api tidak akan membakar menghaguskan air melainkan mengeringkannya sahaja atas kaedah ini.

Inilah iktiqad yang selamat dari syirik dan maksiat iktiqad. Ia memberikan manusia memilih sendiri baik dan buruk. Dan ALLAH Taala terserlah kaadilanNya dengan membalas manusia sesuai dengan pilihannnya sendiri. Dengan syarat-syarat di atas, manusia tiada alasan mahu meletakkan kepada ALLAH Taala atas apa juga kebejatan yang dilakukannya.


Dan lagi, Esa af’al ALLAH Taala itu bermaksud juga ALLAH Taala berbuat sesuatu itu tanpa alat dan bahan, dan pertolongan sesiapa. Kerana semua yang demikian itu adalah af’al makhluk. Jika ALLAH Taala demikian, maka samalah ALLAH Taala dengan makhluk maka tiada Esalah ALLAH Taala.


Esa asma’
Adapun Esa asma’ yakni nama ALLAH Taala itu iaitu hakikat kebesaran nama-nama adalah hanya bagi ALLAH Taala sahaja. Apakah sebabnya? Kerana nama adalah dzahir dari sifat dan jua perrbuatan ALLAH Taala. Yang bersifat dan perbuatan yang sempurna hanyalah ALLAH Taala. Maka nama yang sempurna hanyalah bagiNya. Sebab itulah nama ALLAH Taala didahului dengan kalimah “Yang Maha..” ertinya sehabis sempurna, seperrti ar-Rahman, ar-Rahim dan sebaterusnya.

Adapun nama makhluk mempunyai maksud yang sama tetapi tidak sama pada hakikatnya. Nama makhluk terbit dari sifat dan perbuatan yang baharu. Maka tidak boleh sama sekali makhluk disebut ar-Rahman atau ar-Rahim, tetapi Abdul Rahman atau Abdul Rahim, ertinya hamba ALLAH Taala yang pemurah atau hamba ALLAH Taala yang mengasihani.


Hujah keesaan ALLAH Taala
Akal norma yang sihat dan kewajaran kejadian sangat mudah untuk dijadikan tempat tilik tuju mengenal keesaan ALLAH Taala ini. Hanya manusia yang memperbodohkan akalnya sahaja yang gagal mengenal ALLAH Yang Esa. Ujud, sifat, asama dan af’al alam hanyalah untuk mendzahirkan ujud, sifat, af’al dan asma’ ALLAH Taala jua yakni agar ALLAH Taala itu tajalli dari keadaan terpendam..

Secara ringkas, jika ALLAH Taala itu dua maka tiada akan terciptanya alam ini dengan sempurnanya. Akal norma mengatakan jika dua Tuhan maka ia akan saling cuba mengatasi antara satu dengan yang lain. Dan tidak mustahil akan ujud Tuhan baik dan Tuhan jahat. Apakah ada Tuhan jahat? Mustahil sama sekali Tuhan adalah jahat. Maka logika sihat mengatakan wajib bagi Tuhan itu esa seperti yang telah dijelaskan di atas.

Adapun hujah atau dalil ALLAH Taala itu esa dari al-Quran iaalah Firman ALLAH Taala dalam surah al-Ikhlas 30: 1 bermaksud “Katakanlah (wahai Muhammad dan ajarkanlah kepada manusia) sesungguhnya Dialah ALLAH Yang Esa”.

Wassalam

Genentech Biotech Ltd, London
5 September 2011
2.15am