Firman ALLAH SWT

Sabda Rasulullah SAW

Kalam Tinta Dari Ku

Monday, December 21, 2009

Part 6 : Pertempuran Merebut Cinta ; Pertempuran Kelima Bawa'ith (Pendorong Ibadah)


Munajatku padaMu Tuhan
Ampuni dosa kumasa silam
Sempurnakanlah kehidupanku
Murahkan rezeki dengan nikmat-Mu

Jadikanku hamba bertaqwa
Tiang iman untuk agama

Munajatku padaMu Tuhan
Ampuni dosa sekalian insan
Sempurnakanlah hidup kami
Murahkan rezeki dengan nikmat-Mu

Jadikan kami hamba bertaqwa
Tiang iman untuk agama

Laaillahaillallah
Jauhkan aku dari siksaan
Api neraka yang panas
Membakar manusia ingkar di dunia

Muhammadurrasulullah
Terimalah ku jadi umatmu
Ku pohon syafaat darimu
Beratkan neraca pahala kunanti

Aku aniaya...
Diri sendiri selamanya
Ku tak tertanggung...
Duka dan dosa silamku



Setelah jalan yang ditempuh begitu lurus, halangan telah dilewati, maka perjalanan ibadah diteruskan dengan disertai khauf dan raja`. Khauf ialah takut Allah tidak senang kepadanya, raja` ialah rasa optimis Allah akan senang padanya. Makanya khauf dan raja` harus seimbang.

Tahap ini adalah tahap bonus, bukan penyulit. Ramai muslim yang tatkala sampai pada tahap ini lantas terlena, tahu-tahu pada tahap enam ibadahnya rosak kerana sifat riya`.

KHAUF bererti takut akan Allah s.w.t., iaitu rasa gementar dan rasa gerun akan kekuatan dan kebesaran Allah s.w.t. serta takutkan kemurkaanNya dengan mengerjakan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : "Dan kepada Akulah ( Allah ) sahaja hendaklah kamu merasa gerun dan takut bukan kepada sesuatu yang lain".
( Surah Al-Baqarah - Ayat 40 )


Seseorang itu tidak akan merasai takut kepada Allah s.w.t. jika tidak mengenalNya. Mengenal Allah s.w.t. ialah dengan mengetahui akan sifat-sifat ketuhanan dan sifat -sifat kesempurnaan bagi zatNya. Seseorang itu juga hendaklah mengetahui segala perkara yang disuruh dan segala perkara yang ditegah oleh agama. Dengan mengenal Allah s.w.t. dan mengetahui segala perintah dan laranganNya, maka seseorang itu akan dapat merasai takut kepada Allah s.w.t. Rasa takut dan gerun kepada Allah s.w.t. akan menghindarkan seseorang itu daripada melakukan perkara yang ditegah oleh Allah s.w.t. dan seterusnya patuh dan tekun mengerjakan perkara yang disuruhnya dengan hati yang khusyuk dan ikhlas.

Sesungguhnya takut (khauf)ialah yang dapat menggerakkan kepada amal, megeruhkan semua nafsu syahwat, dan mengejutkan hati dari kencenderungan kepada dunia dan membawanya kepada berjalan dari negeri ketertipuan. Maka itulah takut yang terpuji, bukan bisikan hati yang tidak membekas pada pengekangan- nafsu syahwat - atau menggerakkan - kepada amal-, dan bukan pula pemutus asaan – dari rahmat Allah Ta’ala yang menyebabkan putus asa.


PENTINGNYA RASA KHAUF

Pertama : Agar terhindar dari kemaksiatan. Sebab nafsu yang ada pada diri kita sangat cenderung melakukan perbuatan jahat, dan selalu bermain mata dengan fitnah. Seperti tidak ada henti-hentinya nafsu ini mendorong dan menarik kita pada perbuatan demikian. Oleh kerana itu kita harus mengancam dan membuat nafsu itu menjadi takut, dengan cara menyiksa dan mendera nafsu, baik berupa ucapan tindakan maupun fikiran. Sebagaimana yang dituturkan seorang soleh, "Suatu ketika nafsuya mengajak berbuat maksiat, lalu ia keluar dan berguling- guling di atas pasir yang panas seraya berkata kepada nafsunya: "Rasakanlah! Neraka jahanam itu lebih panas dari pada apa yang anda rasakan ini. Pada malam hari engkau menjadi bangkai, sementara siang harinya menjadi pemalas."

Kedua : Agar tidak ujub atau berbangga diri/sombong pada ketaatan dan amal soleh yang mampu dilakukannya. Sebab jika sampai bersikap ujub, maka dapat menyebabkan celaka. Sekalipun kita sedang berbuat ketaatan, kita harus selalu waspada terhadap nafsu. Nafsu harus tetap dipaksa dengan dicela dan dihinakan tentang apa yang ada padanya, berupa kejahatannya, dosa-dosa dan berbagai macam bahayanya.

Bagaimana nak dapat sifat khauf ?

1. Selalu mengingati dosa2 yang pernah dilakukan.
2. Selalu mengingati azab siksa dari Allah.
3. Selalu ingat yang diri kita terlalu lemah untuk menerima siksa di akhirat.
4. Selalu ingat yang Allah Maha Berkuasa dan mampu melakukan apa saja kepada kita.

Pernah tak kita buat keempat2 perkara di atas ?


Diriwayatkan bahwa ‘Ali KarramaLlahu Wajhah berakta kepada putera beliau : Wahai anakku, takutlah kepada Allah dengan perasaan takut "apabila engkau datang kepada Allah dengan membawa kebaikan seluru penduduk bumi nescaya tidak akan diterima-Nya semua itu darimu". Dan berharaplah kepada Allah dengan melihat jika engkau datang kepada Allah dengan membawa kejahatan seluruh penduduk bumi maka Allah akan mengampunimu.

Saidina Umar RA. pernah berkata, “Jika seluruh manusia diseru untuk masuk neraka kecuali satu orang, maka aku berharap bahawa akulah satu orang itu, dan apabila diseru kepada seluruh manusia untuk memasuki surga kecuali satu orang, maka takutlah aku jika akulah seorang itu”.

RAJA' bererti bergantungnya hati dalam meraih sesuatu di kemudian hari. Raja` merupakan ibadah yang mencakup kerendahan dan ketundukan, tidak boleh ada kecuali kepada Allah 'Azza wa Jalla. Memalingkannya kepada selain Allah adalah kesyirikan, yang boleh berupa syirik besar atau pun syirik kecil tergantung apa yang ada dalam hati orang yang tengah mengharap.

Raja' (harapan/mengharap) tidaklah menjadikan pelakunya terpuji kecuali bila disertai amalan.

Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [Surah Al-Baqarah: 218].

Allah juga berfirman, "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan sesuatupun dalam beribadah kepada tuhannya." [Surah Al-Kahfi: 110].

Berkata Ibnul Qoyyim dalam "Madarijus-Salikin": "Orang-orang yang mengerti telah bersepakat bahwa raja` tidak akan sah kecuali jika disertai dengan amalan. Oleh kerana itu, tidaklah seseorang dianggap mengharap apabila tidak beramal".


Dengan demikian, raja` kepada Allah akan tercapai dengan beberapa hal, diantaranya:

Pertama, senantiasa menyaksikan kurniaan-Nya, kenikmatan-Nya, dan kebaikan-kebaikan-Nya terhadap hamba;

Kedua, jujur dalam mengharap apa yang ada di sisi Allah dari pahala dan kenikmatan;

Ketiga, membentengi diri dengan amal soleh dan tidak bertangguh dalam melakukan kebaikan.

Ibnul Qayyim -rahimahullah- membahagi raja` kepada tiga bagian, dua di antaranya raja`,yang benar dan terpuji pelakunya, sedang yang lainnya tercela. Raja` yang menjadikan pelakunya terpuji,

Pertama: seseorang mengharap disertai dengan amalan taat kepada Allah, di atas cahaya Allah, ia senantiasa mengharap pahalaNya;

Kedua: seseorang yang berbuat dosa lalu bertaubat darinya, dan ia senantiasa mengharap ampunan Allah, kebaikan-Nya dan kemurahan-Nya.

Adapun yang menjadikan pelakunya tercela: seseorang terus-menerus dalam kesalahan-kesalahannya lalu mengharap rahmat Allah tanpa disertai amalan; raja` yang seperti ini hanyalah angan-angan belaka, sebuah harapan yang dusta.

Adapun pentingnya sifat raja' disebabkan oleh :

Pertama : Agar bersemangat dalam melakukan ketaatan. Sebab berbuat baik itu adalah kebencian syaitan dan syaitan senantiasa mencegahnya, hawa nafsu tak pernah henti-hentinya mengajak kepada selain yang baik. Seperti keadaan kebanyakan orang yang lalai, mereka mempunyai watak menuruti hawa nafsu secara terang-terangan.Sedang pahala yang dicari dengan ketaatan itu tidak kelihatan di mata dan bersifat ghaib. Lebih-lebih lagi jalan untuk memperoleh pahala itu begitu jauh. Apabila demikian keadaannya, tentu nafsu tidak bersemangat dalam mengerjakan kebaikan, tidak menyukai dan tidak pula mahu bergerak ke arah melakukan kebaikan. Dalam menghadapi hal ini, harus dihadapi dengan raja' yang kuat, mengharap rahmat Allah dan kebaikan pahala-Nya.

Guru Imam Ghazali berkata: "Kesedihan itu dapat mencegah manusia dari makan. Khauf dapat mencegah orang berbuat dosa. Sedang raja' boleh menguatkan keinginan untuk melakukan ketaatan. Ingat mati dapat menjadikan orang bersikap zuhud dan tidak menganbil kelebihan harta duniawi yang tidak perlu."

Kedua : Agar merasa ringan menanggung berbagai kesulitan dan kesusuhan. Barang siapa telah mengetahui kebaikan akan sesuatu yang menjadi tujuan, tentu menjadi ringan untuk mengeluarkan apa yang perlu diberikan. Ketika orang benar-benar menyukai sesuatu, tentu dia sanggup memikul beban beratnya dan tidak akan peduli apa yang akan dia hadapi dan berapapun mahar yang perlu dibayarnya. Jika seorang telah benar-benar mencintai orang lain, tentu ia dengan senang hati ikut menanggung penderitaan dan kesusahan orang yang dia cintai itu. Bahkan merasa senang dengan kesusahan itu.


Cuba lihat orang yang mengambil madu di sarang lebah, dia tidak mempedulikan sengatan lebah itu. kerana ingat akan manisnya madu. Begitu pula orang-orang yang tekun beribadah, mereka bersungguh-sungguh apabila ia teringat syurga yang indah dengan berbagai kenikmatannya, kecantikan bidadari-bidadarinya, kemegahan istananya, kelazatan makanan dan minumannya, keindahan pakaian dan keelokan perhiasannya dan semua apa yang disediakan Allah di dalam syurga. Mereka merasa ringan menanggung beban kepayahan dalam beribadah, walaupun tidak sempat merasakan kenikmatan dan kelazatan dunia

Untuk memiliki sifat raja' lakukanlah :

1. Ingatlah nikmat2 Allah yang telah dan sedang kita kecapi. Terlalu banyak nikmat Allah. Walau gaji kita sedikit, tak ada increment yang banyak, tapi kita masih mampu membina dan menyara hidup keluarga.
2. Mengingati janji Allah akan anugerah pahala dan manisnya syurga.
3.Mengingati kurniaan Allah yang kita terima watu tak disangka. Mungkin kita pernah ditimpa musibah dan masalah, tetapi dengan takdir Allah, kita ditemukan jalan untuk menyelesaikannya atau meringankannya tanpa kita sangka. Ingatilah ia sebagai kaedah memiliki rasa harap.
4. Mengingati betapa luasnya rahmat Allah untuk hamba NYA kerana pintu taubat sentiasa dibuka selagi nyawa belum sampai ke ghargharah

Kedua-dua sifat khauf dan raja' ini perlulah diimbangi antara satu sama lain. Tidak boleh terlalu banyak khauf kerana dikhuatiri akan menyebabkan putus asa dan putus harap atas rahmat dan bantuan Allah.

Begitu juga seseorang tidak boleh raja' saja tanpa diimbangi dengan rasa khauf kerana dikhuatiri akan rasa terlalu yakin dan memperkecilkan rahmat Allah. Ertikata lain, over-confident dengan kehidupan duniawi sehingga dosa dianggap kecil.

Yahya bun Mu’adz RA berkata, “Barang siapa yang beribadah kepada Allah Ta’ala atas dasar khauf/takut semata, maka ia akan tenggelam ke lautan fikir (putus asa). Dan barang siapa yang menyembah-Nya atas dasar raja’/harap semata maka ia akan berjalan dalam padang pasir ketertipuan (syok sendiri)”. Dan barang siapa yang mneyembah-Nya dengan khauf dan raja’ maka ia berjalan lurus pada tempat beralasannya dzikir.

Raja` menuntut adanya khauf dalam diri seorang mukmin, yang dengan itu akan memacunya untuk melakukan amalan-amalan soleh; tanpa disertai khauf, raja` hanya akan bernilai sebuah fatamorgana. Sebaliknya khauf juga menuntut adanya raja`; tanpa raja`; khauf hanyalah berupa keputusasaan tak bererti. Jadi, khauf dan roja` harus senantiasa menyatu dalam diri seorang mukmin dalam rangka menyeimbangkan hidupnya untuk tetap istiqomah melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mengharap pahala dan takut akan siksa-Nya. Keduanya (khauf dan roja`) ibarat dua sayap burung yang dengannya ia dapat menjalani kehidupannya dengan sempurna.

Khauf (takut) dan raja' (berharap) seumpama dua sayap burung, apabila keduanya sempurna, maka sempurnalah burung itu dan sempurnalah terbangnya. Dan apabila satu dari kedua (sayap) nya kurang, maka terjadilah kekurangan padanya (burung itu). Dan apabila kedua (sayap)nya tiada. jadilah burung itu di ambang kematian

Memiliki rasa takut pada azab Allah yang amat pedih (khauf), dan harapan akan janji pahala surga yang penuh kenikmatan (raja'), agar tujuan ibadah yang dimaksud dapat tercapai. Dan kita pun menjadi merasa ringan dalam menjalani ibadah. Kepada Allah kita memohon petunjuk, dengan anugerah dan rahmat-Nya.

Bagaimana ingin mengekalkan rasa khauf dan raja’ agar tidak luntur dari dalam diri ?

1. Sentiasa mengingatkan diri dengan Akhirat. Ingatkan diri tentang azab siksaan Allah. Ingatkan kenikmatan syurga Allah.
2. Sentiasa ingatkan diri bahawa Allah Maha Hebat dan Allah Maha Pengampun.
3. Sentiasa berzikir
4. Membaca kisah para Nabi, Rasul, Para Sahabat dan orang di zaman salafussoleh.

Kisah-Kisah

Kisah mempunyai pengaruh yang kuat terhadap jiwa, maka seorang pendidik selayaknya memperbanyak kisah-kisah yang bermanfaat. Dan itu banyak sekali terdapat dalam Al Qur'an dan Sunnah yang suci. Diantaranya:

1. Kisah Ashabul Kahfi (penghuni surga), bertujuan untuk membentuk generasi yang beriman kepada Allah, cinta kepada tauhid dan benci kepada kemusyrikan
2. Kisah Nabi Isa AS, bertujuan unutk menjelaskan bahwa ia adalah hamba Allah dan bukan Anak Allah sebagaiman anggapan kaum nasrani.
3. Kisah Yusuf AS, diantara tujuannya adalah untuk mengingatkan agar jangan sampai terjadi pergaulan campur aduk antara laki-laki dan perempuan sebab akan memberi akibat yang sangat hina.
4. Kisah Yunus, bertujuan agar kita selalu beristianah (meminta pertolongan) hanya kepada Allah saja, lebih-lebih ketika di timpa musibah.
5. Kisah orang-orang yang treperangkap dalam gua . Diambil hikmahnya yaitu agar kita hanya bertawasul kepada Allah dengan amal-amal shalehnya. Seperti membantu orang tua, menjauhi zina karena Allah.
6. Dan lain-lain lagi

Walaubagaimanapun, ketika di saat ambang kematian, hendaklah seseorang tersebut meletakkan rasa raja' 100% akan keampunan Allah. Berbaik sangka dengan Allah, agar dihujung kalimah kita nanti, Allah mengampuni diri kita dan memasukkan kita di dalam golongan kekasih Allah SWT. Insya Allah.

HIKAYAT 1

Kisah " Taubat seorang lelaki "


Suatu malam yang hening, kelihatan seorang lelaki berjalan-jalan di sekitar Madinah dalam keadaan lapar. Dia berhenti di luar sebuah rumah kerana terhidu bau makanan. Imannya belum cukup kuat untuk membuat pertimbangan yang waras dalam menyuluh tindak tanduknya. Kerana terliur dengan makanan itu, dia menyusup masuk ke dalam rumah tanpa izin tuan rumah tersebut.

Melihat makanan yang menyelerakan di satu sudut rumah, dia segera mencapainya. Tetapi tiba-tiba dia teringatkan sesuatu. Kata-kata yang didengarnya daripada Rasulullah s.a.w dalam satu majlis ilmu di Masjid Nabi siang tadi terlintas dibenaknya. Rasulullah berpesan, “Barangsiapa meninggalkan yang haram, dia akan mendapat yang halal.” Mengingatkan kata-kata itu, dia tidak jadi untuk mengambil makanan tadi.

Dia hendak segera beredar, tetapi ada godaan lain pula. Telah terlihat olehnya barang kemas. Kalau dia ambil, tentu tidak ada siapa tahu. Segera barang kemas itu digenggamnya. Namun sekali lagi niat jahatnya dimatikan. Teringat lagi dia kepada pesan Rasulullah s.a.w, “Tinggalkan yang haram, dapat yang halal.”Diletak kembali barang yang berharga itu. Haram mengambil barang milik orang lain.

Namun, sebelum dia beredar…datang lagi satu godaan yang lebih besar. Dadanya berdebar kencang apabila melihat seorang wanita cantik sedang lena tidur di kamar peraduannya. Pintu kamar itu dilangkah masuk. Wanita itu dirapatinya. Tangannya menggeletar, peluh memercik membasahi tubuh. Nafsu membisikkan kata-kata indah untuknya. Berlaku perebutan nafsu dan bisikan kata-kata Rasulullah s.a.w, ” Tinggalkan yang haram, akan dapat yang halal.”
Akhirnya dia beristighfar dan perlahan-lahan beredar. Berkat pesanan Rasulullah s.a.w yang melekat di sanubarinya, dia berjaya mematahkan keinginan nafsunya.

Kelegaan yang amat sangat terasa di hatinya apabila keluar dari rumah wanita tadi dan kemudian memijakkan kaki di Masjid Nabi.Kerana berjaya dalam peperangan sengit mengalahkan nafsu yang mengajak kepada yang haram, dia diberi ketenangan yang luar biasa oleh Allah SWT.Seketika kemudian, subuh tiba. Selepas solat subuh berjemaah, lelaki itu merebahkan diri di masjid kerana terlalu mengantuk akibat berjaga semalaman

Apabila matahari telah meninggi, seorang wanita datang bertemu dengan Rasulullah s.a.w di masjid. Dia mengadu rumahnya dimasuki orang. Dia takut diganggu lagi, lalu memohon mendapatkan seorang pengawal yang dapat menjaga harta bendanya. Setelah ditanya, rupanya si wanita itu seorang janda. Baginda memandang sekeliling kalau-kalau ada orang yang dapat menjaga wanita itu.

Melihat lelaki yang sedang lena di suatu sudut masjid, baginda menemuinya. Ditanyakan siapakah gerangannya dan adakah dia telah beristeri. “Saya seorang duda,” jawab lelaki itu yang hidupnya kurang terurus selepas kematian isterinya. Baginda bertanya apakah kedua-dua janda dan duda itu bersetuju untuk dijodohkan. Mereka berdua tersipu malu.

Kerana terharu dengan pilihan Rasulullah s.a.w dan teringat perbuatannya malam tadi, lelaki itu tidak dapat menahan diri daripada menangis lalu menceritakan apa yang sebenarnya berlaku di rumah wanita tersebut. Lalu, dia bertaubat. Akhirnya Rasulullah s.a.w berkenan menikahkan lelaki dan wanita itu dengan disaksikan oleh para Sahabat. Demikianlah, berkat meninggalkan yang haram, dia mendapat yang halal sebagai gantinya. Kini, wanita cantik itu dan segala di dalam rumah itu menjadi halal baginya.







Thursday, December 17, 2009

SALAM MAAL HIJRAH 1431 HIJRAH



Allah akan mengsilihgantikan antara kegembiraan dan kesedihan dalam kehidupan hamba-hamba NYA. Agar manis senyum kesyukuran dapat diimbangkan dengan air mata taubat



Masih basah diingatan ku sewaktu aku di Medan di penghujung tahun 2005, aku menginap di Hotel Novotel, Medan. Sahabat ku, Pak Saiful Nazli yang merupakan menantu kepada Direktor Universiti Al Azhar cawangan Medan. Dialah yang menemankan aku di bilik hotel tu. Kebetulan yang sponsor aku bercuti di Medan adalah seorang Datuk yang memegang high position di Putrajaya. Aku pun tak tahu macam mana dia boleh sponsor aku bercuti di Medan selama seminggu.

Kebetulan sambutan 1 January 2006, aku berada di Kota Medan. Pak Saiful membawa aku ke satu tempat kalau di Malaysia macam KLCC, tempat para remaja Kota Medan menyambut tahun baru. Aku tengok ramai anak2 muda, remaja yang menanti countdown 1 January 2006. Apabila jam menunjukkan tepat 12 tghmalam, maka mereka bersorak. Pesta LIAR pun bermula. Kita boleh lihat remaja, minum arak dengan bebas sebebasnya. Bukan setakat minum arak, MANDI arak pun ada. Botol arak di goncang agar terhasil gas, kemudian dipancutkan ke tubuh gadis2 comel. Gadis2 comel dan murahan pula terkinja-kinja, tergedik-gedik disirami arak.

Bukan setakat itu, mereka menyanyi .... biasalah

Mereka menari .... ini pun biasa

Mereka berpelukan .... ermmm errmmm .... alamak

Mereka berkucupan .... ermmmm errmmmmm errmmmm ..... alabapak

Mereka berbogel dan melakukan sex beramai2 di padang sambil disinari cahaya neon dan bunga api ... MASYA ALLAH

Begitulah yang terjadi di sana.

Di Malaysia bagaimana pula ?

Sebenarnya tak kurang hebat.

Nak tau tak ?

Pada malam sambutan tahun 2006, hospital di tempat isteri ku yang cantik bagaikan Nicole Kidman berkerja mengendalikan 18 kes "rogol" yang kesemuanya membabitkan remaja wanita MELAYU ?

Pada malam sambutan tahun 2007, sepital yang sama mengendalikan 42 kes "rogol" yang kesemuanya membabitkan remaja wanita MELAYU ?

Kes ROGOL ... tapi kalau ditanya betul2 .... si awekz tu akan kata :

"Saya & teman lelaki saya keluar ke XXXXXX untuk sambutan malam tahun baru. Lepas tu kami enjoy, makan2, minum2. Lepas tu terlanjur... bla bla bla "

HAH ini bukan kes rogol .. ini zina.

Kendian mak bapaknya lak, datang sepital bebel, bising2, marah2 ... kengkadang sampai dia org datang rumah aku cari bini aku nak suruh make confidential ... TAKUT MALU.

Kat orang ramai dia malu. Kat Allah dia tak malu.

Kalau tahu jaga anak, yang izinkan anak dara dia keluar rumah malam2 buta dengan jantan sapa suruh ?

Tu tak malu lak ?

Yang jadi isu KES ROGOL, ialah bila si balakz tadi dah dapat memuaskan nafsunya kepada si awekz, balakz pun cabut lari, lebih2 lagi bila dapat tahu si awekz dah bunting.

Cuba tak bunting, atau balakz tu tak cabut lari. Awekz tu pun aku rasa tak akan buat repot polis, malah keep on berzina sampai dia bunting atau sampai balakz dia cabut lari.

Sebab apa aku cakap cam tu ? Sebab, kebanyakan kes "rogol" itu dilaporkan setelah masuk bulan Februari atau March. Kalau betul kes rogol, Malam 1 January kena main, pagi 1 January terus buat report.

Dan malam tahun baru nanti , akan berlaku lagi insiden yang sama yang melibatkan remaja Melayu.

OK

Aku sambung balik pengalaman aku di Medan bersama Pak Saiful sambil menyaksikan pesta “haiwan” di Kota Medan.

Pak Saiful berkata : Begitulah yang terjadi setiap kali tahun baru.

Kebetulan, Pak Saiful menerima SMS. Dia tunjukkan SMSnya pada ku

SELAMAT TAHUN BARU 2006. SEMOGA PANJANG UMUR DI MURAHKAN RIZQI

Pak Saiful kata, SMS tu dari seorang rakannya yang mengajar disebuah pesantren (sekolah pondok). Kemudian Pak Saiful suruh aku jawab SMSnya. Aku tanya apasal ? Pak Saiful kata, aku ni pakar dalam membuat provokasi kuang kuang kuang

Aku pun menerima handphone-nya, termenung kejap cari idea dan mula menaip reply SMS :

SEMOGA JESUS KRISTUS MERAHMATI KITA BERSAMA .....

send .....

Pak Saiful senyum dengan reply SMS aku. Kejap lagi masuk pula SMS baru dari penghantar yang sama kpd Saiful

POL !!! APA KERNA DGN KAMU? KAMU UDAH KRISTIAN ?

Pak Saiful menyerahkan henfonnya dan suruh aku reply. Dia kata, ikut suka hati akulah nak jawab macam mana. Dan seperti yang aku rancang, aku me-reply

SETAHU SAYA HANYA PENGIKUT JESUS KRISTUS SAJA YG MENYAMBUT THN BARU ROMAWI. KITA UMAT ISLAM SAMBUT MAAL HIJRAH. BAPAK SAMBUT THN BARU ROMAWI KUANG KUANG KUANG

Pak Saiful tergelak sama dengan reply SMS ku

Gitulah mentaliti orang kita. Masih tidak mempunyai identiti dan menumpang budaya orang. Kita ada budaya sendiri, sebaliknya budaya kita, kita tinggalkan sampai ianya tidak terasa di hati dan menjadi hambar.

Dari segi lahiriah sendiri, kita tahu dan sedar, setiap malam tahun baru, ramai remaja kita menjadi rosak dan dirosakkan. Dan pada malam umat Islam rosak itulah yang kita rai dan kita bergembira.

SEDIHKAN ?

Masuknya waktu Maghrib pada 17 Disember 2009, bermulalah lembaran tahun baru Hijrah 1431 Hijrah bagi umat Islam. Itulah tahun baru yang selayaknya kita raikan dan syukuri.

Ayuh kita lihat dan tunggu serta bandingkan, bagaimana PERASAAN KITA dalam menyambut tahun 2010 dan 1431H. YANG MANA SATUKAH HATI KITA LEBIH GEMBIRA ?

Simpanlah jawapannya dalam diri sendiri dan gunakanlah untuk bermuhasabah.

Ramai antara kita yang lebih mengagungkan syiar orang Romawi berbanding syiar Islam. Maka tak hairanlah ramai orang Melayu yang mengaku Islam yang sudah tak solat, sudah buat dosa dan kemungkaran yang dilakukan oleh orang Kristian. Sebab azam tahun baru mereka didasarkan pada kalendar Kristian.

Malah ada dikalangan kawan-kawan aku pernah berkata kepada aku :

Member : Mie, ko punya zodiac ialah LEO. Leo ni singa. Singa ni garang.

Aku : Aku kalau jadi singa, orang pertama yang aku baham dan telan ialah engkau. Sebab dalam Islam melarang kita tilik menilik ni. Melihat sifat dan watak menggunakan zodiac adalah HARAM.

Oleh itu jangan percaya kepada ilmu ramalan dan tilik menilik ni.

Kalau engkau nak sangat tahu apa akan berlaku di masa akan datang,kau orang buatlah solat ISTIKHARAH.

Kalau kau tak percaya, kau boleh try buat solat istikharah untuk tahu bola sepak Liga Inggeris yang akan datang, siapa yang menang ? Boleh. InsyaAllah , nanti akan ditunjukkan kepada engkau oleh Allah, siapa yang akan jadi juara liga.

Atau kepada student yang nak sangat “soalan bocor exam”. Kalau kau nak tahu soalan apa yang keluar dalam exam, buatlah istikharah. Allah akan tunjukkan.

DAN ….

Sikap orang kita ni, terlalu percaya kepada perkara2 mistik dan paranormal sehingga membelakangkan Allah.

Dulu aku pernah bertemu dua orang adik beradik yang datang ke Muar untuk bertemu seorang tua untuk mendapatkan TARIKH KAHWIN. Maka orang tua itu pun mencongak akan tarikh lahir, tarikh kahwen etc. Kemudian dua tarikh diperolehi. Tarikh tersebut diberikan kepada kedua-dua beradik tersebut.

Mereka datang dan ceritakan kepada aku tentang usaha mereka tersebut. Tapi gerak hati aku kata, antara dua beradik yang akan kahwin tu, abang akan kekal dengan perkahwinannya. Adiknya pula akan berkrisis dan bercerai-berai. Aku suarakan gerak hati aku ni kepada sahabat-sahabat rapat aku, sebab aku tengok dia orang ni percaya sangat bab congak mencongak serta ramal meramal ni dan percaya yang bulan, bintang dan matahari mempengaruhi nasib untung dan sial seseorang.

Dua tahun selepas kedua beradik tersebut berkahwen, aku dapat berita yang si adik bergaduh dengan isterinya. Lepas 4 tahun berkahwin, aku dapat berita yang si adik bercerai dengan isterinya. Sahabat-sahabat aku rasa takjub dengan gerak hati aku. Dan aku pun buat2 terrer kuang kuang kuang.

Tak lama lepas dapat berita perceraian mamatz tu, aku dapat tahu dia pergi lagi untuk bertemu seorang tua kat Muar untuk minta tarikh baru untuk kahwen lagi dengan bini baru. Aku bagitau lagi, perkahwinan mamatz tu takkan kekal dan akan bercerai berai lagi. Akhirnya mamatz tu kahwen gak lagi pada tarikh yang telah di congak oleh orang tua tu. Lepas dua tahun, dia bercerai lagi. Sahabat2 aku yang pernah mendengar “ramalan” aku tentang mamatz tu semakin kagum. Aku pun semakin EKSYEN hehehehe.

Tak lama lepas tu, sahabat aku bagi tau si mamatz tu pergi lagi ke Muar untuk mendapatkan tarikh dengan orang tua tu bagi melangsungkan perkahwinan kali keTIGA. Seperti biasa bila si mamatz tu lalu kat tempat kami melepak, aku kata lagi “ Ko orang tengok lerr gerenti dia bercerai berai lagi” .. dan kali ketiga perkahwinan mamatz tu runtuh dan hancur dengan krisis tak sudah.

Maka sahabat2 aku semakin takjub dengan aku. Dia kata aku ni lebih hebat dan lagi terre dari orang tua yang dianggap alim, warak dan soleh kat Muar tu.

TAPI ….

Aku cakap kat member2 aku tu …. BUKAN AKU YANG TERRE, tapi sebab kau orang yang bodoh kuang kuang kuang

Kau orang nak tau tak, macam mana aku tahu yang rumahtangga mamatz tu akan hancur musnah ?

Senang je ……..

Apasal perkahwinan abang dia kekal dan bahagia. Sedangkan perkahwinan mamatz tu penuh krisis, kawen cerai, kawen cerai.

Nak tahu rahsia dia ?

Rahsia dia adalah ………..

Abang dia seorang yang baik, Solat tak tinggal. Tahu tanggungjawab sebagai seorang Islam. Abang dia pun pilih perempuan yang beragama. Jadi hidup berumahtangga dapat dihadapi bersama. Susah senang bersama.

Adik dia pulak, TAK SOLAT, TAK PUASA, KAKI JUDI, MAK BAPAK DIA KELENTONG, KAKI ZINA. Carilak bini yang perangai serupa dengan dia. Kawen atas dasar nafsu, bukan dasar iman. Kalau diri sendiri pun dah hancur, dah rosak, TAK ADA JAMINAN perkahwinan yang dibina akan kekal utuh.

Jadi aku menyimpulkan, KEBAHAGIAAN SESUATU PERKAHWINAN ITU TAK ADA KENA MENGENA DENGAN TAHUN, TARIKH KERAMAT, ATAU UPACARA2 TERTENTU.

Tetapi kebahagiaan perkahwinan itu bergantung kepada IMAN. Kalau baik dan beriman seseorang balakz dan awekz, maka baiklah perkahwinan.

DAN ….

Nak tahu baik dan berimannya seseorang balakz/awekz, lihatlah amal ibadahnya.

Inilah kebodohan orang tua di Muar dalam mencari tarikh keramat untuk perkahwinan mamatz tu serta MERAMAL kebahagiaan rumahtangga.

Sekali lagi aku nak tegaskan.

JANGAN terlalu percaya kepada ramalan, horoscope, tarikh keramat dan sebagainya. Kerana ianya HARAM dalam ajaran Islam.

Nak tahu untung nasib seseorang ? Lihatlah ibadahnya. Lihatlah sejauh mana dia mampu menuruti segala suruhan Allah dan sejauh mana dia mampu menghindari segala larangan Allah.

Dan …

Kalau kau tak nampak amal ibadahnya, maka gunalah kaedah mencungkil rahsia di dalam Islam. Iaitu ....... ISTIKHARAH.

Sempena 1431H yang bakal menjelma ni, aku ucapkan SELAMAT TAHUN BARU kat ko orang semua.

Jangan sampai ko orang merasakan tahun lepas merupakan tahun yang malang buat diri kau orang sebab terlalu banyak musibah dan suwey yang ko orang lalui.

ATAU …

Jangan sampai ko orang kata tahun lepas merupakan tahun yang paling best sebab kau dapat terlalu banyak nikmat pada tahun lepas.

INGATLAH !!!!

Untung nasib serta musibahnya diri kau orang tu TAK ADA KENA MENGENA dengan masa, tahun atau tarikh.

TETAPI …

Ada kena mengena dengan apa yang kau orang lakukan.

Kalau Allah datangkan bala dan kesusahan kat kau orang, biasanya adalah disebabkan kau orang ada buat DOSA dengan Allah atau dosa dengan manusia. Maka Allah datangkan musibah dan kesusahan agar kau orang INSAF dan kembali ke jalan yang benar.

Kalau Allah datangkan nikmat kat engkau orang, itu tandanya Allah sayangkan kau, dan Allah nak kau kongsi nikmat engkau dengan orang yang tak bernasib baik.

MUHASABAHlah diri sendiri.

Gitu gak,

ANDAINYA ...

Di awal tahun baru ini, engkau menerima musibah dan engkau bersedih, BUKAN BERMAKNA tahun itu adalah tahun yang sial buat engkau orang. Sebaliknya bermuhasabahlah dan bermunajatlah kepada Allah SWT agar engkau dilindungi dari godaan nafsu dan syaitan.

Bermuhasabah dan bermunajatlah, agar diberi kekuatan baru untuk melalui hidup ini sebagai HAMBA ALLAH yang taat kepada perintah NYA. Kerana sejauh mana kita taat kepada Allah, sejauh itulah kita akan berbahagia di dunia dan di akhirat.

Aku ingin berpesan >>>>> Allah akan mengsilihgantikan antara kegembiraan dan kesedihan dalam kehidupan hamba-hamba NYA. Agar manis senyum kesyukuran dapat diimbangkan dengan air mata taubat

Di sini aku sertakan dua doa, doa akhir tahun yang dibaca pada saat hujung waktu Asar 17 Disember 2009. Satu lagi Doa awal tahun yang dibaca selepas Solat Maghrib 17 Disember 2009 nanti.

DOA AKHIR TAHUN : dibaca 3 kali pada akhir waktu Asar atau sebelum masuk waktu Maghrib pada akhir bulan Zulhijjah. Sesiapa yang membaca doa ini, Syaitan berkata : Kesusahan bagiku dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam pada setahun ini dan Allah binasakan aku satu saat jua. Dengan sebab membaca doa ini, Allah ampunkan dosanya setahun.

DOA AWAL TAHUN : dibaca 3 kali selepas maghrib pada malam satu Muharram. Sesiapa yang membaca doa ini, Syaitan berkata :Telah amanlah anak Adam ini daripada godaan pada tahun ini kerana Allah telah mewakilkan dua Malaikat memeliharanya daripada fitnah Syaitan.

SELAMAT MAAL HIJRAH 1431 Hijrah


Friday, December 4, 2009

Part 5 : Pertempuran Merebut Cinta : Pertempuran Keempat Awarid (Pemesong Ibadah)


Firman Allah, Al Baqarah : 137 :

Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulNya), maka sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk dan jika mereka berpaling (serta tidak mahu beriman dengan sebenar-benar iman) maka sesungguhnya mereka akan tinggal berkekalan dalam perbalahan dan permusuhan (dengan kamu). Oleh itu (janganlah engkau khuatir wahai Muhammad) kerana Allah akan memeliharamu (dan umatmu) dari kejahatan mereka dan Dialah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.



Dalam seseorang berusaha untuk beribadah kepada Allah, bukan setakat perkara yang menghalang dari beribadah perlu dihadapi. Perkara-perkara yang melalaikan dia dari beribadah juga perlu dihadapi dalam waktu yang sama. Walaupun berhadapan dengan perkara yang melalaikan tidaklah sesukar berhadapan dengan perkara yang menghalang, namun mutu ibadah boleh cacat disebabkan tipu daya kerna hilang tumpuan ketika beribadah.

Dalam pertempuran yang lalu, kita berhadapan perkara yang menghalang seseorang secara total untuk beribadah. Kalau boleh perkara-perkara tersebut iaitu manusia(fasiq, kafir harbi dan munafik), dunia, syaitan dan nafsu ; seboleh-bolehnya tidak mahu seseorang muslim itu untuk beribadah. Namun, jika seseorang mampu menewaskan keempat-empat tentera musuh ini, seorang muslim masih belum lepas dari perkara-perkara yang melalaikan dia dari beribadah. Perkara yang melalaikan ini menyebabkan seseorang muslim, walaupun beribadah, namun ibadahnya tidak sempurna. Kalau bersembahyang, sembahyangnya tidak khusyuk atau di akhir waktu. Kalau berpuasa, puasanya hanyalah menahan lapar dan dahaga, tidak berpuasa hati dan anggota tubuh badan.

Ada empat tentera musuh yang melalaikan seseorang dari beribadah. Keempat-empat perkara yang sering melalaikan ialah :

1. Rezeki
2. Khuatir
3. Musibah
4. Qadha & Qadar


A. REZEKI

Firman Allah Al An’am : 140 Sesungguhnya rugilah orang-orang yang membunuh anak-anak mereka kerana kebodohan, lagi tidak berpengetahuan (sedang Allah yang memberi rezeki kepada sekalian makhluknya) dan juga (rugilah orang-orang yang) mengharamkan apa yang telah dikurniakan oleh Allah kepada mereka, dengan berdusta terhadap Allah. Sesungguhnya sesatlah mereka dan tiadalah mereka mendapat petunjuk.

Dalam ayat diatas jelas membuktikan, kedapatan orang-orang yang mencari rezeki melakukan perkara terlarang. Rezeki menjadi factor yang melalaikan. Kita akan sibuk memikirkan dan membanting tulang empat kerat untuk mencari rezeki. Kerana sibuk mencari rezeki, seseorang muslim sering mentakkhirkan(melewatkan) solat dan ibadah yang lain. Malah dalam mencari rezeki juga, sering seseorang terjerumus ke kancah rasuah yang haram demi mencapai cita-cita menjadi kaya dengan jalan singkat. Dalam usaha mencari rezeki, jangan sampai kita menafikan bahawa Allah yang memberi bekas atas hasil usaha yang kita lakukan. Tulang empat kerat yang dikerah dan keringat yang tumpah, belum tentu menjamin kejayaan jika tanpa izin Allah. Namun usaha dan ikhtiar adalah wajib, dan mesti selari dengan sunnatullah. Jika inginkan rezeki yang banyak maka perlulah bekerja keras dan bijak. Hasil dan natijahnya, kita serahkan kepada Allah. Barulah nanti rezeki yang diperolehi diberkati Allah walaupun sedikit. Rezeki yang diberkati Allah, walaupun sedikit tetapi mencukupi. Rezeki yang tidak mendapat keberkatan, walaupun banyak masih tidak mampu memuaskan hati seseorang.

Sabda Rasulullah SAW :

Apabila telah tetap nutfah dalam rahim selama 72 pagi datang malaikat rahmat, maka dibentuk dagingnya, tulangnya dan pendengaran dan penglihatannya, kemudian dia berkata wahai tuhan celaka atau bahagia? Maka tuhanmu menentukan apa yang dia hendak, dan malaikat menulis semua itu, kemudian dia menulis rezekinya, tempoh ajalnya, dan amalannya kemudian malaikat itu keluar.

Sabda Rasulullah SAW lagi :

Apabila berlalu ke atas nutfah 45 malam malaikat bertanya adakah dia lelaki atau perempuan, maka Allah menentukannya, maka malaikat menulis. Malaikat bertanya lagi adakah celak atau bahagia, maka Allah tentukan, dan malaikat menulis dan seterusnya berkata; bagaimana rezekinya, ajalnya dan amalnya? Maka Allah menyebutnya dan malaikat menulisnya, kemudian ditutup helaian itu, tidak ditambah padanya dan tidak dikurangkan.

Antara perkara yang berkait rapat dengan rezeki adalah jodoh, ajal dan maut. Dalam Al Quran Allah SWT menceritakan akan proses kejadian manusia....


PERINGKAT PERTAMA : NUTFAH : iaitu peringkat pertama bermula selepas persenyawaan atau minggu pertama. Ianya bermula setelah berlakunya percampuran air mani. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Insan : 2 yang bermaksud :

”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia daripada setitis air mani yang bercampur yang Kami (hendak mengujinya dengan perintah dan larangan), kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”

Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah ialah nutf ertinya air yang sedikit yang terdapat di dalam sesuatu bekas samada telaga, tabung dan sebagainya. Sementara perkataan amsyaj berasal daripada perkataan masyj yang bererti percampuran.

Berasaskan kepada makna perkataan tersebut maksud ayat di atas ialah sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan manusia daripada air mani lelaki dan air mani perempuan.

Daripada nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berlainan, tingkahlaku yang berbeza serta menjadikan lelaki dan perempuan. Daripada nutfah lelaki akan terbentunya saraf, tulang dan fakulti , manakala dari nutfah perempuan akan terbentuknya darah dan daging.



PERINGKAT KEDUA : ‘ALAQAH : Peringkat pembentukan alaqah ialah pada hujung minggu pertama / hari ketujuh . Pada hari yang ketujuh telor yang sudah disenyawakan itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin). Selepas itu Kami mengubah nutfah menjadi alaqah. Firman Allah SWT yang bermaksud :

” Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah”. Surah al-Mukminun : 14

Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah. Ini mungkin dibuat berasaskan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang amat seni yang diliputi oleh darah. Selain itu alaqah mempunyai beberapa maksud :

•sesuatu yang bergantung atau melekat
•pacat atau lintah
•suatu buku atau ketulan darah

Peringkat alaqah adalah peringkat pada minggu pertama hingga minggu ketiga di dalam rahim.


PERINGKAT KETIGA : MUDGHAH : Pembentukan mudghah dikatakan berlaku pada minggu keempat. Perkataan mudghah disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran iaitu surah al-Hajj ayat 5 dan surah al-Mukminun ayat 14. Firman Allah yang bermaksud

“lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging”. Surah al-Mukminun : 14

Diperingkat ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup. Untuk perkembangan seterusnya, darah mula mengalir dengan lebih banyak lagi kesitu bagi membekalkan oksigen dan pemakanan yang secukupnya. Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri.


PERINGKAT KEEMPAT : IZAM DAN LAHM : Pada peringkat ini iaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut. Firman Allah SWT di dalam Surah al-Mukminun : 14 yang bermaksud :

“Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging”

Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.


PERINGKAT KELIMA : NASY’AH KHALQAN AKHAR : Pada peringkat ini iaitu menjelang minggu kelapan , beberapa perubahan lagi berlaku. Perubahan pada tahap ini bukan lagi embrio tetapi sudah masuk ke peringkat janin. Pada bulan ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya Kuku-kukunya pun mula tumbuh. Pada bulan keempat, pembentukan uri menjadi cukup lengkap menyebabkan baki pranatel bayi dalam kandungan hanya untuk menyempurnakan semua anggota yang sudah wujud. Walaupun perubahan tetap berlaku tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi sahaja.


PERINGKAT KEENAM : NAFKHUR-RUH : Iaitu peringkat peniupan roh. Para ulamak Islam menyatakan bilakah roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka telah pun bermula sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telahpun mempunyai hubungan dengan Allah SWT melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A’raf : 172. Dengan ini entiti roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan disisi Allah SWT.

VIDEO ASAL KEJADIAN MANUSIA

Dalam surah Al-Hajj ayat 5, Allah Ta’ala berfirman.

Yang bermaksud: Wahai umat manusia, sekiranya kamu menaruh syak (ragu-ragu) tentang kebangkitan makhluk (hidup semula pada hari kiamat), maka (perhatilah kepada tingkatan kejadian manusia) kerana sebenarnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setitik air benih, kemudian dari sebuku darah beku, kemudian dari seketul daging yang disempurnakan kejadiannya dan yang tidak disempurnakan; (Kami jadikan secara yang demikian) kerana Kami hendak menerangkan kepada kamu (kekuasaan Kami); dan Kami pula menetapkan dalam kandungan rahim (ibu yang mengandung itu) apa yang Kami rancangkan hingga ke suatu masa yang ditentukan lahirnya; kemudian Kami mengeluarkan kamu berupa kanak-kanak; kemudian (kamu dipelihara) hingga sampai ke peringkat umur dewasa; dan (dalam pada itu) ada di antara kamu yang dimatikan (semasa kecil atau semasa dewasa) dan ada pula yang dilanjutkan umurnya ke peringkat tua nyanyuk sehingga ia tidak mengetahui lagi akan sesuatu yang telah diketahuinya dahulu. Dan (ingatlah satu bukti lagi); Engkau melihat bumi itu kering, kemudian apabila Kami menurunkan hujan menimpanya, bergeraklah tanahnya (dengan tumbuh-tumbuhan yang merecup tumbuh), dan gembur membusutlah ia, serta ia pula menumbuhkan berjenis-jenis tanaman yang indah permai.

Hadis Rasulullah s.a.w. Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Secara marfuk Baginda s.a.w bersabda: Allah s.w.t mengutuskan Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani. Setelah beberapa ketika Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa darah beku. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa seketul daging. Apabila Allah s.w.t membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Orang ini akan diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Serta bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatit semasa dalam perut ibunya lagi.

Dengan ayat-ayat dan hadis diatas yakinlah Allah itu Maha Pencipta

Kesimpulannya dengan paparan ringkas ini kita dapat mengetahui bagaimana proses kejadian manusia dan membuktikan Kekuasaan dan Kehebatan Allah SWT. Mudah-mudahan kita semua menjadi insan yang sentiasa mengenali diri dan mengetahui asal-usul kejadiannya. Agar kita juga tidak menjadi manusia yang mudah lupa diri dan asal-usul siapakah sebenarnya diri kita.
Link ke artikel :
Rahsia Menjadi Pandai
Rahsia Di Permudahkan Jodoh

B. KHUATIR

Firman Allah, Al Baqarah : 137. Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulNya), maka sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk dan jika mereka berpaling (serta tidak mahu beriman dengan sebenar-benar iman) maka sesungguhnya mereka akan tinggal berkekalan dalam perbalahan dan permusuhan (dengan kamu). Oleh itu (janganlah engkau khuatir wahai Muhammad) kerana Allah akan memeliharamu (dan umatmu) dari kejahatan mereka dan Dialah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.

Khuatir merupakan salah satu sifat yang lahir dalam diri seseorang manusia. Ianya akan menimbulkan kebimbangan dan was-was kepada seseorang. Sifat ini melahirkan perasaan kebimbangan yang bukan-bukan seperti takut datangnya sakit. Takut kepada kepapaan. Takut kepada kesusahan. Bimbang kepada masa depan dan sebagainya. Sedangkan perkara atau amal ibadah belum lagi dilaksanakan. Antara perkara kebimbangan yang sering ditimbulkan oleh sifat khuatir contohnya ialah :“Kalau aku ada anak yang ramai, nanti aku susah nak cari rezeki”“Kalau aku bersedekah, nanti aku tak ada duit”“Kalau aku berjuang dan berjihad, nanti aku akan rasa susah”“Kalau aku asyik berpuasa, nanti badan aku lemah”“Kalau aku tak turut serta pesta maksiat, nanti aku tak ada jodoh”“Kalau aku menutup aurat, nanti kena label pengganas Islam”Dan sebagainya


C. MUSIBAH

Rasulullah SAW bersabda :

Hadis Abdullah bin Mas'ud r.a katanya: Aku menemui Rasulullah s.a.w ketika baginda dalam keadaan tidak sihat. Aku menggosok baginda dengan tanganku. Aku katakan kepada baginda: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau benar-benar tidak sihat. Rasulullah s.a.w bersabda: Memanglah, apa yang aku alami sekarang ini adalah sama seperti yang di alami oleh dua orang di antara kamu. Aku berkata: Kalau begitu engkau beroleh dua pahala sekaligus. Rasulullah s.a.w bersabda: Benar. Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda lagi: Setiap orang muslim yang ditimpa musibah atau sakit dan sebagainya, maka Allah akan mengampunkan kesalahan-kesalahan dari sakitnya, sebagaimana daun yang gugur dari pokoknya. (Muslim)

Apabila musibah atau bala bencana menimpa kita, sering kita akan mengalami rasa kemurungan. Fikiran bercelaru. Hati tidak tenang. Mudah rasa marah. Hilang rasa sabar. Hilang rasional, lahirlah emosional. Inilah antara situasi yang sering timbul disebabkan kelemahan iman kita. Musibah yang melanda, menyebabkan kita hilang pertimbangan akal. Tidak mustahil, kita menyalahkan takdir. Justeru itu, kita lalai untuk beribadah kepada Alllah.


D. QADHA ALLAH

Qadha dan Qadar adalah salah satu rukun iman yang wajib dipercayai dan diyakini oleh setiap muslim. Apa makna Qadha ? Qadha ialah perlaksanaan ke atas penentuan atau keputusan yang telah sedia dibuat oleh Allah sejak azali bagi segala yang akan ada atau yang akan berlaku. Apa dimaksudkan dengan azali ? Azali ialah masa silam yang tidak ada permulaannya. Masa sebelum terciptanya makhluk. Itulah azali.

Pendekata, sebelum Allah mencipta makhluk, Allah telahpun menetapkan Qadha Nya, atas apa yang akan berlaku.Qadar pula bermakna perlaksanaan Qadha. Iaitu segala yang telah ditentukan oleh Allah Taala sejak azali pasti akan ada atau akan berlaku dengan tepat. Qadha & Qadar Allah membabitkan ketentuan Allah terhadap seseorang manusia sama ada baik atau pun buruk. Apabila terjadinya ketentuan Allah, maka seorang muslim yang rapuh imannya akan sering lalai untuk meletakkan diri sebagai hamba Allah. Seandainya Qadha dan Qadar Allah berupa ketentuan yang baik buat dirinya, sering kita lihat mereka yang beroleh nikmat ini lupa mensyukurinya dan terus kufur dalam kenikmatan anugerah Allah. Jika ketentuan yang menimpa dalam bentuk kesukaran dan kepayahan, sering kita temui manusia akan keluh kesah, jadi pemarah hingga mengabaikan tuntutan beribadah.

Takdir ada 4: kenikmatan, kesengsaraan, kebaikan, keburukan. Kata Al-Ghazali, redha terhadap takdir penting, karena:
1) Jika tidak redha terhadap takdir, selamanya hatimu akan resah,
2) Engkau akan takut pada amarah Allah.

Jalan penyelesaian kepada keempat-empat masalah di atas :

1. Hendaklah kita bertawakal kepada Allah SWT setelah kita berusaha dan berikhtiar. Tawakal menjadikan seseorang bebas dari beban duniawi sehingga ia dapat beribadah dengan tenang, sedangkan orang yang tidak bertawakal atau tidak menggantungkan dirinya kepada Allah tidak akan beribadah dengan baik karena pikirannya terpusat pada rezeki.Orang bertawakal tidak akan pernah takut kekurangan rezeki. Jadi rezeki memang merupakan penghalang. Keinginan meraih tujuan ternyata dapat menjadi penghalang beribadah. Untuk menghilangkan ini kita harus menyerahkan segala persoalan kepada Allah.
2. Berserah diri kepada Allah SWT kerana sebagai Yang Maha Pencipta, Allah lebih tahu akan masa depan kita. Allah yang Maha Mengathui masa depan kita dan Allah yang mentadbir kehidupan kita.
3. Hendaklah bersabar dengan musibah yang melanda. Kuatkan pautan hati dengan Allah, dan ingatkan diri bahwa sebagai makhluk yang lemah tidak ada daya upaya kita untuk mengelakkannya melainkan dengan kudrah dan iradah Allah SWT.
4. Sentiasalah mengucapkan Innalillahi wainna ilai hirajiun (Dari Allah aku datang dan kepada Allah aku kembali”
5. Sentiasa mengucapkan La haula wala quwwata illah billah sebagai tanda kelemahan kita sebagai makhluk.
6. Anggaplah musibah yang melanda sebagai kifarah dosa kita didunia dan sebagai ujian dari Allah untuk meningkatkan darjat kita disisi Allah SWT.
7. Apabila ketentuan Allah datang berbentuk nikmat, ucapkanlah istighfar dan alhamdulillah. Syukurilah nikmat Allah dan ingatkan diri sendiri, seandainya nikmat yang hadir gagal ditadbir dengan hukum Allah, hakikatnya kita telah kufur nikmat.
8. Bersabar dan redha dengan ketentuan Allah yang tidak kita ingini. Ingatkan diri bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan Allah saja yang menjamin keselamatan di dunia dan di akhirat.

Semoga kita beroleh iktibar dari tazkirah ini. Lantas kita berusaha menjadikan diri kita lebih baik berbanding hari-hari yang telah berlalu.



Thursday, November 26, 2009

Coretkan parenggan yang nak disiar di sini


Panduan Memilih Jodoh Daripada Rasulullah
Bagi golongan lelaki, Rasulullah s.a.w pernah bersabda, “Seorang wanita itu dinikahi kerana empat; kerana hartanya, kerana keturunannya, kerana kecantikkannya dan kerana agamanya. Maka hendaklah kamu mengutamakan yang beragama, nescaya kamu berbahagia.” [1] Hadith ini telah direkodkan oleh kedua-kedua Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam kitab sahih mereka serta imam hadith yang lain.

Secara terang Rasulullah s.a.w telah mengarahkan agar seorang lelaki memilih wanita yang beragama sebagai isteri serta menjanjikan kebahagiaan ke atas pilihan yang berasaskan agama.

Bagi golongan wanita pula Rasulullah telah mengenakan dua syarat pilihan iaitu hanya menerima lelaki yang beragama dan berakhlak sebagai suami. Ini menunjukkan Islam amat menjaga kebajikan wanita.

Rasulullah s.a.w pernah bersabda, “Apabila orang yang engkau redha agama dan akhlaknya datang meminang, maka kahwinkanlah dia, jika tidak kamu lakukan demikian akan berlakulah fitnah di bumi dan kerosakkan yang besar.” [2]

Di dalam riwayat yang lain, menurut Abu Hatim al-Muzani r.a., selepas Rasulullah s.a.w bersabda seperti di atas, lalu para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah ! Walaupun dia telah mempunyai isteri?” Lalu Rasulullah s.a.w mengulangi, “Apabila orang yang engkau redha agama dan akhlaknya datang meminang, maka kahwinkanlah dia!” sebanyak tiga kali. [3]

.

Wallahu’alam.

.

.

.

Nota Kaki
~~~~~~
[1] http://hadith.al-islam.com, Sahih Muslim, #2661.
[2] http://hadith.al-islam.com, Sunan Tirmizi #1004. Bertaraf hassan.
[3] http://hadith.al-islam.com, Sunan Tirmizi #1005. Bertaraf hassan



Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah bersabda:

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, karena kedudukannya/keturunannya, karena kecantikannya dan keranan agamanya. Maka, pilihlah yang baik agamanya niscaya engkau beruntung.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari (3/242), Muslim (2/1086), Abu Dawud (2047), an—Nasaa’i (6/68) dan Ibnu Majah (1858))

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu...” (al-Hujuraat 49: 13)



Ada 6 faktor mengapa masih tidak bertemu jodoh.

Usaha sudah dibuat tapi mengapa masih ada yang tidak bertemu jodoh? Menurut Dato’ Dr. Mohd Fadzilah Kamsah, lambat bertemu jodoh ini mungkin disebabkan:

Usaha Belum Sempurna

“Usaha sudah dibuat tapi usaha yang sesuai dengan matlamat yang hendak dicapai itu tidak dilakukan. Usahanya masih belum betul, masih belum sempurna. Kurang ‘munasib’.

Saya bertanya kepada seorang ulama, ‘Kenapa ustaz, orang ini sudah mandi bunga sampai 99 kali tapi masih tidak bertemu jodoh? Di mana silapnya?’ Dia jawab begini, ‘Mungkin dalam perancangan Allah, usahanya ialah mandi air bunga 101 kali, tapi dia berhenti pada tahap 99 kali.’ Mesejnya ialah, mungkin kita patah semangat di tengah jalan. Jawapannya ialah, cuba dan cuba lagi.

Belum Benar-benar Bersedia

“Pasangan sudah ada tetapi orang yang hendak mencari jodoh itu belum benar-benar bersedia. Orang yang bersedia adalah orang yang benar-benar merasakan dirinya macam nak jadi suami, macam jadi jadi isteri.

Satu contoh mudah, orang yang tak ada anak, selepas mengambil anak angkat, dengan izin Allah, mudah mengandung. Sebab bila dia ambil anak angkat, si suami telah menjadi bapa dan si isteri telah menjadi ibu. Jadi telah bersedia untuk dikurniakan anak.

Begitu juga orang yang hendak berkahwin. Adakah telah benar-benar bersedia untuk menjadi suami atau isteri? Adakah telah bersedia di segi hati, jiwa, fizikal, mental, intelek. Contohnya di segi fizikal, sentiasa menjaga ketrampilan tak kira bila dan di mana.

Tiada Daya Penarik

“Diri kita macam magnet yang boleh menarik bakal pasangan kita atau sesiapa pun untuk sayang pada kita. Daya tarikan ini berpusat di hati.

Caranya ialah dengan mengisi hati kita dengan sifat-sifat yang sempurna dan positif. Kalau kita benci pada orang, takut-takut orang yang patut sayang pada kita masih tertahan untuk meminang. Jadi cuba maafkan semua orang. Mudah-mudahan dengan sebab memaafkan semua orang, orang yang bakal jadi tunang akan datang meminang.

“Kita perlu perbanyakkan istighfar, solat taubat, solat hajat, istikharah, witir dan sebagainya untuk cuci hati kita. Maka hati kita akan jadi magnet untuk menarik orang yang sesuai dengan kita untuk mudah datang, sama ada bakal pasangan atau sesiapa saja.

Doa Tidak Makbul

“Kita berdoa untuk mendapatkan jodoh. Allah telah berfirman: “Mintalah kepada-Ku nescaya Aku perkenankan…” Persoalannya, kenapa masih tidak bertemu jodoh? Salah satu punca doa tidak makbul ialah hati masih kotor, rezeki masih belum berkat, zakat masih belum sempurna dan sebagainya. Hati yang masih kotor bermakna masih benci atau sakit hati pada orang.

Restu Ibu Bapa Belum Total

“Jodoh tak sampai juga mungkin disebabkan restu emak bapak tidak total. Emak bapak masih rasa tak berapa sedap untuk lepaskan anak. Tanya pada emak, ‘Mak benar-benar redha tak saya berumahtangga?’ Ada emak yang anak sulungnya tak mahu dilepaskan, anak bongsu apatah lagi. Itu yang kadang-kadang susah hendak dapat jodoh. Emak mahu anaknya kahwin tapi dalam hati masih tidak benar-benar redha untuk lepaskan. Ini satu masalah yang besar.

Banyak kes yang saya jumpa, bila emaknya benar-benar redha, terus dapat jodoh yang baik.

Faktor Metafizikal

“Kadang-kadang tak bertemu jodoh juga disebabkan ada faktor-faktor metafizikal yang susah hendak dijelaskan.

Contohnya terkena sihir atau gangguan ilmu hitam yang kadang-kadang susah hendak dijelaskan secara saintifik. Tapi ini wujud dan berlaku. Sebab sihir sudah ada sejak zaman jahiliah dulu sampai sekarang.

Jika ini berlaku, carilah jalan untuk benteng diri kita atau pulihkan diri kita dengan cara-cara yang munasabah untuk mengatasi masalah belum bertemu jodoh.”

Berikut ini disenaraikan beberapa tips yang dapat anda amalkan dalam proses mencari jodoh terbaik anda. Pilihlah mana-mana amalan yang anda suka untuk diamalkan atau anda juga boleh lakukan kesemuanya sekali sekiranya mampu.

1. Membaca surah Yaasin setiap malam sebab dalam satu hadist nabi bahawa surah Yaasin ada 10 keberkatan, satu darinya ialah sesiapa yang masih belum berjodoh maka akan diberi jodoh. Baca kalau boleh setiap malam, atau kerap, dan niatkan supaya Allah swt segerakan jodoh dan berikan yang baik dan beriman. Insyaallah mustajab.

2. Membaca surah Fatihah berulang-ulang kali, niatkan supaya Allah swt segerakan jodoh. Juga terdapat dalam sebuah hadist, yang mana surah fatihah ada beberapa keberkatan antaranya diberi jodoh, baca berulang-ulang contoh 1x atau 3, 5, 7 atau seberapa yang anda suka dan niatkan supaya Allah swt berikan jodoh yang baik dan soleh.

3. Melakukan sembahyang hajat selama 3 hari berturut-turut dengan penuh kusyuk dan pengharapan, dan lakukan juga amalan-amalan lain yang baik-baik, contoh sedekah, zikir, ziarah org sakit, yang penting hati sentiasa bergantung harap kepada Allah sahaja, jangan harap dari selain Allah, berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan nada suara yang lembut dan merendah diri. Adukan problem anda kepada Allah swt, jika seseorang merahsiakan problemnya kepada manusia, kemudian mengadu hanya kepada Allah, maka Allah swt akan bantu dia, jika dia mengeluh kepada manusia maka Allah swt tidak akan bantu dalam masalah tersebut.

4. Berdoa disetiap selepas sembahyang 5 waktu, dengan berdoa untuk minta jodoh sahaja selama 20 minit-30 minit. Berdoa dengan mata separuh pejam. Insyaallah

5. Bangun tengah malam sembahyang tahajjud, kemudian solat taubat 2 rakaat, kemudian sembahyang hajat beberapa rakaat yang anda mampu. Lagi banyak lagi baik. Kemudian berdoa dengan kusyu’, insyaallah.

6. Solat hajat 2 rakaat –> Doa, 2 rakaat lagi –>Doa, 2 rakaat lagi –>Doa, sehingga datang rasa benar-benar yakin yang Allah swt telah makbulkan. Kalau masih tak yakin usahakan pada malam berikutnya sehigga datang keyakinan. Bila anda telah benar-benar yakin bahawa doa anda telah makbul, insyaallah, tunggu ajalah orangnya.(Tawakkal)


Friday, November 20, 2009

Part 4 Pertempuran Merebut Cinta : Pertempuran Ketiga : Awa'iq (Penghalang Ibadah)


Firman Allah Taala Surah Al Hadid, Ayat 20 :" Dan tidak ada kehidupan di dunia ini melainkan mata benda yang menipu daya semata-mata "




Pertempuran ketiga merupakan pertempuran berhadapan dengan perkara-perkara yang menghalang seseorang muslim dari beribadah kepada Allah SWT. Seperti yang difirmankan Allah SWT, jelas kepada kita terdapat 4 penghalang kepada seseorang Muslim untuk bertaqarub dan beribadah kepada Allah SWT. Keempat-empat penghalang tersebut ialah :

1. Dunia
2. Manusia
3. Syaitan
4. Nafsu

1. Dunia:

Dari Abdullah bin Syukhair, sabda Nabi saw suatu kali, "Anak Adam gemar berkata, 'Hartaku, hartaku.' Padahal, wahai anak Adam, tidak ada yang kamu miliki kecuali apa yang telah kamu makan lalu kamu buang (najis), tidak ada yang kamu miliki kecuali apa yang telah kamu pakai lalu kamu mencampakkannya, dan tidak ada yang kamu miliki kecuali apa yang telah kamu sedekahkan lalu kamu melupakannya (Shahih Muslim, Jilid 4, Hadis no. 2273)

Begitulah dunia yang sering menipu daya manusia sehingga menghalang seseorang manusia untuk beribadah kepada Allah SWT. Apabila terpaut dengan dunia maka lalailah hati dan jiwa untuk beribadah kepada Allah. Kerana yang dicintai bukanlah Allah SWT, tetapi dunia yang sering menjadikan manusia seorang yang rakus. Dunia adalah apa saja yang dilihat cantik mempersona, indah dan ghairah sehingga menafikan akhirat. Kerana kecantikan dan keindahan yang mempesona inilah manusia sering berebut untuk memilikinya sehingga mengenepikan hukum syariat. Tidak hairan kini, berlaku banyak rasuah, perlakuan maksiat dan hiburan tanpa batasan. Kerana tipu daya dunia yang menjanjikan keseronokan yang sementara.

Rasulullah SAW pula bersabda: Dunia ini ialah sebagai ladang untuk bercucuk tanam (tempat melakukan amal ibadat dan amal kebajikan), sedangkan hasilnya bakal dipetik di negeri akhirat nanti.

Seorang Muslim yang sejati, sepatutnya bertindak selaku khalifah Allah. Sebagai khalifah , dunia ini ditadbir dan diuruskan untuk mentaati hukum syariat Allah SWT. Secara tidak langsung dunia ini menjadi wasilah dan alat untuk mencapai kebahagiaan di akhirat.

Bagi berhadapan dengan tipu daya dunia ini, maka seseorang tersebut mestilah bersifat zuhud. "zuhud' adalah dari perkataan Arab. Ia berasal dari kata dasar "zahida" yang bermaksud mengelak dan meninggalkan sesuatu kerana kehinaannya atau kerana kekurangannya.

Rasululah SAW juga pernah bersabda tentang zuhud antaranya ialah; Zahidlah kamu di dunia nescaya ALlah mencintai kamu, dan zahidlah kamu akan apa yang ada pada tangan manusia, nescaya kamu dicintai oleh manusia.

2. Manusia

Manusia yang menjadi penghalang kepada ibadah ialah manusia yang sering mengajak seseorang muslim untuk melakukan dosa dan mungkar. Bagi mereka semakin banyak maksiat dan dosa yang mereka lakukan, semakin mereka merasa kepuasan dalam hidup di dunia. Lebih-lebih lagi jika mereka mampu mengajak manusia lain untuk melakukan kemungkaran bersama-sama dengan dirinya. Bagi mereka, inilah kejayaan yang hakiki dan sejati. Manusia menjadi penghalang kepada seseorang Msulim untuk beribadah ada 3 jenis :

1. Islam yang Fasik
2. Munafik
3. Kafir harbi

Surah Al Hasyr : 19 ”Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik

“Dalam kitab "al-Mathla' 'ala abwabil muqni", karangan Syamsuddin Ba'ly, "fasik" diertikan sebagai orang yang banyak berbuat maksiat, meninggalkan perintah Allah, keluar dari jalan benar dan agama. Fasik juga diertikan orang yang melakukan dosa besar atau sering melakukan dosa kecil. Mereka ini melakukan dosa tanpa segan-silu dan rasa bangga. Mereka akan berusaha untuk mencari jalan untuk menghalalkan perbuatan mungkar yang telah menjadi darah daging dalam dirinya.

Surah An Nisaa : 4 “Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.”

Munafik ialah manusia yang menzahirkan Islam tetapi menyembunyikan kekufuran. Sifat mereka menzahirkan Islam agar orang akan mengatakan mereka adalah seorang penganut Islam yang jujur dan ikhlas. Tetapi dalam diam, mereka menghancurkan Islam dengan hati, idea dan tindakan mererka. Mereka menzahirkan Islam, agar orang tertarik kepadanya. Kemudian orang yang tertarik kepadanya disesatkan dan diajak untuk membuat mungkar dan maksiat.

Surah al-Baqarah: 126 “Allah menegaskan dalam firman-Nya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang dengan kamu sehingga kamu mengikuti millah mereka.”Kafir harbi terutamanya dari kalangan Yahudi dan Nasrani tidak akan senang ke atas umat Islam, selama mana umat Islam tidak menurut cara-hidup mereka.

Dalam menghadapi mereka, maka hendaklah seseorang Muslim :

1. Bersabar dengan kesusahan dan kesukaran yang ditimbulkan oleh mereka.
2. Melengkapkan diri dengan ilmu Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah
3. Beramal dengan ilmu Fardhu AIn dan Fardhu Kifayah
4. Berdakwah kepada mereka dengan membalas kejahatan yang mereka lakukan dengan memberi khidmat dan berbuat kebaikan kepadanya.
5. Berhadapan dengan mereka sebagaimana mereka menyerang kita. Jika diserang dengan ekonomi kuffar, kita perangi dengan ekonomi Islam berlandaskan syariat. Jika mereka serang kita dengan pendidikan kuffar, kita perangi semula dengan pendidikan Islam. Jika mereka serang kita dengan hiburan yang haram, kita serang semula dengan hiburan yang bersyariat, etc
6. Berdoa kepada Allah

3. SYAITAN

Al A’raf : 22 , “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh kamu yang amat nyata”

Syaitan akan membisikkan keraguan dalam hati kita dan menghasut hati kita untuk engkar kepada titah perintah Allah SWT. Syaitan akan terus berusaha untuk menyesatkan manusia dari mentaati Allah SWT. Syaitan akan meniti di atas sifat mazmumah yang bersarang di dalam diri manusia untuk menyesatkan manusia.

Sabda Nabi SAW.: Sesungguhnya syaitan berjalan dalam tubuh manusia sebagaimana perjalanan darah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sabda Nabi SAW.: Sesungguhnya di dalam tubuh (manusia) ada seketul daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika dia rosak maka akan rosaklah seluruh tubuhnya, ketahuilah bahawa dialah HATI.(HR. Bukhari dan Muslim)

SYARAH AL HADIS:

Al Hafisz Ibnu Hajar Al 'Asqalaany berkata: Hadis diatas (no.1) boleh diertikan bahawa syaitan berjalan di dalam tubuh manusia secara zahir kerana Allah mampu berbuat demikian. Dan boleh juga jika diertikan secara kiasan kerana syaitan senantiasa ingin berdampingan dengan manusia. Mereka tidak mahu berpisah dari manusia sebagaimana kedudukan dan peranan darah. Jadi syaitan disamakan dengan darah kerana hubungan kedua-duanya yang sangat rapat dengan manusia.Ibnu Abbas berkata: Syaitan akan menyelinap ke dalam hati manusia jika dia sedang lupa, lalai dan was-was. Tetapi jika ia ingat kepada Allah maka syaitan pun akan pergi.

Dari keterangan diatas jelaslah bahawa syaitan dapat menyelinap kedalam tubuh manusia. Oleh itu, dia pilih "hati" sebagai markasnya kerana peranan hati sangat menentukan pergerakan manusia. Segala gerak-gerik anggota manusia adalah atas arahan hatinya. Jika "iman" seseorang menguasai hatinya maka ia akan menjadi manusia yang baik. Tetapi jika sebaliknya "syaitan" yang menguasainya maka ia akan menjadi manusia yang jahat.

Atas sebab itulah maka Rasul bersabda: Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada seketul daging. Jika dia baik maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Dan jika dia rosak maka akan rosaklah seluruh tubuhnya, ketahuilah bahawa dialah hati.

Syaitan adalah musuh kita yang paling utama. Dialah punca segala bentuk kerusakan dan kejahatan diatas muka bumi ini. Oleh itu kita wajib membentengi hati kita denqan Iman atau Akidah yanq kukuh lagi mantap berdasarkan Al Quran dan Hadis Nabi yanq sahih. Dan selain itu kerana syaitan sangat pakar dalam menipu, maka kita juga perlu mengetahui bagaimana cara syaitan menyesatkan umat manusia.Semoga dengan banyak mengetahui bagaimana cara dia menyesatkan manusia maka kita akan selalu waspada terhadap tipu muslihatnya.

CARA SYAITAN MENGGODA MANUSIA:

1. Menghiasi kebatilan. Kebatilan biasanya berupa dalam gambaran yang buruk lagi, menjijikkan. Oleh sebab itu syaitan sentiasa berusaha menutup keburukan itu supaya kelihatan indah dan menarik. Sebab itu jalan menuju ke neraka dipenuhi kelazatan dan nikmat duniawi bersesuaian dengan citarasa nafsu. Sedangkan jalan ke syurga dipenuhi onak ranjau, derita, pedih dan kepahitan namun dihujungnya syurga yang manis.




Contohnya : Arak, di dunia amat melazatkan dan melupakan sementara masalah di minda. Namun setelah hilang kenikmatan, kekusutan melanda semula. Itu kesan buruknya di dunia. lebih-lebih lagi kesan buruknya di akhirat.

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahawa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya". (Al Hijr: 39)


2. Menamakan ma'siat denqan istilah yanq menarik :

Berkata Iblis: " Hai Adam, mahukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi (pohon kekekalan) dan kerajaan yang tidak akan binasa?"(Thaaha / 20: 120)

Oleh itu jangan hairan kalau pengikut-pengikut syaitan dari kalangan manusia menamakan arak dengan minuman suci, riba dinamakan bunga atau faedah, pergaulan bebas dikatakan sebagai kemajuan atau moden, dan sebagainya.

3. Menamakan ketaatan dengan'istilah yang menakutkan:

Musyrikin Mekah berkata kepada Nabi Muhammad saw ketika beliau mengajak mereka beriman:"Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu beriman"? (Al Baqarah 13)

Didalam ayat diatas mereka menggelarkan sahabat-sahabat yang beriman kepada Nabi saw sebagai orang-orang yang bodoh. Mereka juga menggelar Nabi SAW sebagai tukang sihir, penyair gila dan pembawa ajaran sesat dan lain lain lagi.Oleh itu jangan hairan kalau pada hari ini kita mendengar bermacam macam istilah seperti Golongan Ekstremis, Pelampau, Terrorist dan lain lain dilontarkan kepada pejuang-pejuang kebenaran yang ingin menegakkan Al Quran dan Sunnah Nabi saw. Sebagaimana mereka lontarkan istilah "mundur" kepada orang yang ingin menutup aurat dan berpegang teguh dengan ajaran agamanya.

Demikianlah halnya kalau hati telah dikuasai oleh syaitan maka segala-galanya akan menjadi terbalik. Maka Hidayah akan dikatakan Dhalalah (sesat), yang sesat dikatakan petunjuk. Yang Sunnah dikatakan bid’ah, dan bid'ah dikatakan Sunnah. Yang hak dikatakan batil dan yang batil akan dikatakan hak. Ukuran kebenaran bagi mereka adalah nafsu bukan lagi Al Quran dan Sunnah Nabi.

Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An Nisa’ / 4: 59)

4. Dia menggoda melalui kegemaran seseorang:


Syaitan menggoda seseorang melalui perkara yang paling digemari oleh orang itu. Syaitan dapat membaca kegemaran Nabi Adam iaitu agar hidup kekal dalam syurga. Oleh itu dia goda Nabi Adam mealui buah khuldi (buah kekekalan).Adalah menjadi kegemaran manusia iaitu kuasa, takhta dan wanita. Oleh itu sungguh banyak manusia yang kecundang melalui saluran tersebut. Begitu juga dengan kegemaran bola sepak, golf, sepak takraw, badminton. Berapa banyak mereka yang mempunyai gegemaran ini akhirnya terlibat dengan judi rasywah dan meninggalkan solat?

Dan yang paling menakutkan, tatkala berlaku sakaratul maut, syaitan akan datang berbondong-bondong dalam bentuk rupa orang yang kita sayangi dan kasihi. Merayu kepada kita untuk kufur kepada ALLAHSWT tatkala kita dihujung nyawa. Wal iyazubillah. Semoga kita dilindungi ALLAH SWT dan mati dalam husnul khatimah.

5. Menggoda secara beransur-ansur:

Syaitan tidak berkata: Hai manusia buatlah dosa itu dan ini! Tetapi caranya ialah dengan bertahap-tahap. Mula-mula memandang, kemudian tersenyum, lalu berteguran, kemudian berjanji, selanjutnya bertemu, dan akhirnya melakukan dosa. Allah berfirman:

"Hai orang-orang yanq beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar". (An Nuur / 24: 21)

Barangsiapa yang memahami kaedah " Saddudz Dzaraai " akan jelaslah baginya mengapa Islam melarang berkhalwat denqan wanita ajnabi (bukan mahram), membuat patung dan sebagainya.

6. Menghalang manusia mengikutl kebenaran:


Syaitan telah berjanji dihadapan Allah akan berusaha menyesatkan umat manusia kecuall orang-orang yang ikhlas.

" Iblis menjawab: Kerana Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) ". (Al A'raaf / 7: 16 -17)

Maksud: " Saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus ". Menurut Imam Al Qurthuby: Iaitu menghalang-halangi mereka agar jangan mengikuti jalan yang lurus. Dihiasinya kebatilan sehingga kelihatan indah dan menarik. Akhirnya mereka musnah sebagaimana dia musnah. Sedangkan maksud " Jalan yang lurus " ialah jalan boleh menyampaikan manusia ke syurga.Menurut Al Hakam Bin 'Utaibah: " Dari hadapan mereka " ertinya dari dunia mereka, " Dari belakang mereka " ertinya dari akhirat mereka, " Dari kanan mereka " ertinya dari kebaikan mereka. " Dari kiri mereka " ertinya dari kejahatan mereka.

7. Menyamar sebagai penasihat:

Syaitan tidak mendatangi manusia sambil menyuruh: " Lakukanlah dosa ini, dosa itu supaya kamu nanti diseksa ". Tetapi biasanya syaitan datang menyamar sebagai penasihat." Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya:

" Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua ".(Al 'Araaf / 7: 21)

Allah mengingatkan kita supaya jangan terpedaya dengan nasihat manis syaitan itu:

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari syurga".(Al 'Araaf / 7: 27)

Untuk berhadapan dengan halangan yang dilahirkan oleh syaitan ini, maka hendaklah kita :

1. Melengkapkan diri dengan ilmu Fardhu Ain.
2. Gunakan ilmu Tauhid dan Feqah untuk mengenal halal dan haram.
3. Gunakanlah ilmu tasauf untuk menyuluh sifat mazmumah yang terkandung di dalam diri kita dan kikislah sifat tersebut dengan menggantinya dengan sifat mahmudah.
4. Sentiasa berlapar
5. Memohon perlindungan dengan Allah dari syaitan yang direjam



4. NAFSU

Surah Yusuf : 53Sesungguhnya nafsu itu sentiasa mengajak kepada kejahatan.

Apa yang bersesuaian dengan nafsu, merupakan apa yang dibisikkan oleh syaitan. Nafsu berada di dalam diri manusia. Kedua-dua syaitan dan nafsu merupakan musuh batin yang terdapat dalam diri manusia. Berbanding dengan musuh yang zahir iaitu manusia fasik, munafik dan kafir, syaitan dan nafsu tidak dapat dilihat, namun bisikan dan kesesatan yang mereka canangkan dalam diri seseorang boleh menyebabkan manusia yang tewas oleh bisikan mereka merana di dunia dan di akhirat.

Tewas di medan peperangan melawan Yahudi dan Nasrani belum tentu menyebabkan seseorang terjun ke neraka. Tetapi tewas dengan bisikan syaitan dan nafsu, pastinya mendatangkan dosa dan menyebabkan kita menjadi bahan bakaran di neraka Allah. Wal iya zubillah. Allah menjadikan malaikat mempunyai akal, tanpa nafsu. Allah menjadikan haiwan punya nafsu, tanpa akal. Dan Allah menjadikan manusia memiliki akal dan nafsu. Maka jadilah manusia itu sebaik-baik makhluk ciptaan Allah. Nafsu yang dimiliki manusia ini tidak mungkin di hapuskan. TETAPI nafsu tersebut boleh dididik untuk mentaati Allah.

Terdapat 7 tingkatan nafsu iaitu :
1. Ammarah
2. Lawwamah
3. Mulhamah
4. Mutmainnah
5. Radhiah
6. Mardhiah
7. Kamilah


Tingkatan Nafsu : Mengenal Nafsu

Tingkatan nafsu yang hanya menjamin keselamatan di dunia dan akhirat ialah Mutmainnah, Radhiah, Mardhiah dan Kamilah.Bagi berhadapan dengan nafsu Amarah dan mempertingkatkan quality nafsu ke tingkatan yang lebih tinggi, maka seseorang itu hendaklah bermujahadatunnafsi melalui proses mujahadatunnafsi.

Proses mujahadatunnafsi ini melibatkan 3 perkara. Yang pertama takhalli, iaitu mengikis/membuang sifat mazmumah(sifat terkeji) dalam diri. Kedua ialah tahalli, iaitu mengisi/menggantikan sifat mazmumah dengan sifat mahmudah (sifat terpuji). Dan yang ketiga tajalli, setelah seseorang telah berusaha mengungkai sifat mazmumah dan bersabar mengisi hatinya dengan sifat mahmudah, maka kemanisan dalam beribadah akan hadir, inilah yang dinamakan tajalli.

Untuk melalui ketiga-tiga proses ini, maka seseorang itu hendaklah :
1. Melengkapkan dengan ilmu Fardhu Ain dan beramal dengannya
2. Mengekang sifat mazmumah dan memaksa diri menerima sifat-sifat mahmudah dengan sabar.
3. Kekang bisikan hati, tindakan perbuatan dan percakapan dengan sifat taqwa.
4. Berdoa kepada Allah.

Link kepada persoalan Nafsu




Rahsia Nafsu


Di Ambang Fajar Syawal


Mengimbas Malam Raya


Selamat Datang Ke Madrasah Ramadhan


Pengertian Syariat, Tariqat, Hakikat & Makrifat Part 1


Pengertian Syariat, Tariqat, Hakikat & Makrifat Part 2


Pengertian Syariat, Tariqat, Hakikat & Makrifat Part 3

Sunday, November 15, 2009

Part 3 Pertempuran Merebut Cinta ; Pertempuran Ke 2 : TAUBAT


Lama..
Aku bersimpuh dihadapan-Mu
Begitu khusyu
Tak tahan jua airmataku
Mengalir tanda penyesalanku

Kini...
Tlah kusadari
Begitu banyak dosa mematri
Apakah hamba layak dipuji
Sedangkan diri kecil tak berarti

Besar rahmat-Mu penuh dengan ampunan
Namun kumalu karena hati tlah lalai
Kekal adzab-Mu penguasa seluruh alam
Tersujud aku memohon keridhoan

Allah Ya Allah
Kau Pengasih Kau Penyayang
Allah ya Allah

Kau Pelindung Kau Pengampun
Pada-Mu ya Allah kami Serahkan
Segala ujian karunia-Mu
Ya Allah... Ya Allah

Kuatkanlah Iman dan kesabaran
Berikan ampunan dalam hidupku
Ya Allah ya Allah

Illahi...


Firman Allah SWT, Surah Al Imran 135 – 136 :Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau yang menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya keampunan dari Tuhan mereka, dan syurga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya dan itulah tempat yang sebaik-baiknya (balasan) orang-orang yang beramal.

Kita senantiasa berada dalam dosa. Dosa-dosa itulah yang menjadi hijab antara hamba dengan Allah SWT dan karenanya juga llah memandang hamba-Nya itu dengan penuh benci dan murka. Sehingga terhijab seluruh rahmat dan kasih sayang-Nya.


Bila ini terjadi, apa saja amal ibadah yang kita buat Allah tidak pandang dan tidak terima. Yakni pahalanya tergantung atau tidak sampai kepada Allah. Bukan itu saja, bahkan di Akhirat nanti, Allah akan hukum dengan Neraka yang maha dahsyat. Oleh itu wajib setiap hamba Allah itu bertaubat dengan segera terutamanya apabila melakukan dosa dan kesalaham

Taubat. Suatu istilah yang pendek, yang senang disebut, tetapi sering di salah ertikan tuntutannya. Tuntutan taubat juga sangat berat untuk dipenuhi oleh orang yang merindui dosa dan kemungkaran. Sebaliknya, tuntutan taubat merupakan suatu kemanisan buat seseorang yang merindui untuk berdamping dengan kekasihnya yang sejati lagi hakiki iaitu Allah Rabbul Izzati.

Kadang-kadang kita yang jahil ini sering terfikir. Kenapa kita perlu bertaubat ? Tidak lain dan tidak bukan ialah agar :

1. Kita dapat merasai keringanan dan kemanisan dalam beribadah. Agar hati kita sentiasa tenang. Kerana kejadian kita yang dicipta Allah SWT adalah untuk mengabdikan diri kepada Nya, adalah bersesuaian dengan fitrah kejadian kita yang benci menjadi hamba kepada selain Allah. ( Sila rujuk text Pertempuran yang lalu ). Kerana setalah merasa kemanisan dan keringanan dalam beribadah, maka kita telah pun menerima taufik, bagi melaksanakan hidayah yang telah kita kecapi.

2. Agar ibadah kita di terima oleh Allah SWT. Ibadah yang kita lakukan, sedang kita bergelumang dengan dosa dan maksiat, belum tentu dinilai oleh Allah SWT. Ibaratkan seorang rakyat yang kotor tubuh badan disaluti selut lumpur, pergi mengadap Raja untuk menerima hadiah. Apakah Raja akan gembira dengan rakyatnya yang pengotor datang mengadap untuk menerima hadiah ? Begitu juga halnya dengan diri kita. Seandainya diri kita dikotori oleh dosa dan kemungkaran, apakah mudah untuk Allah menerima ibadah kita ? Melainkan kita membersihkan diri kita dengan taubat..

2.0 Pengertian Taubat

Bersabda Rasulullah SAW :Penyesalan itu taubat (Riwayat Ibnu Majah, Ibn Hibban & Hakim)

Apakah taubat ? Taubat ialah proses kita menyucikan diri kita dari kekotoran dosa yang telah dilakukan. Pengertian taubat itu terbina di atas tiga faktor.

2.1 Ilmu : Tanpa ilmu, seseorang tidak dapat membezakan antara yang haq dan yang bathil. Tanpa ilmu seseorang tidak akan tahu rukun dan syarat dalam beribadah. Tanpa ilmu juga, tidak akan wujud kesedaran, kerana tiada cahaya penyuluh ke arah jalan kebenaran.

2.2 Penyesalan : Lahir dari rasa kesedaran. Setelah seseorang dilengkapi dengan ilmu, maka mudahlah dia menyuluh perjalanan hidupnya didunia. Dapatlah dia membezakan antara yang haq dan yang bathil. Tahulah seseorang, antara amalan yang dianugerahi pahala dan amalan yang mengundang dosa. Disinilah hidayah mula berputik dan mengetuk pintu hati seseorang untuk sedar akan keterlanjuran diri yang berbuat dosa. Kesedaran untuk kembali kepada Allah sebagai seorang hamba Allah dan bukan menjadi hamba kepada selain Allah. Apakah hidayah ? Hidayah ialah apabila kita menerima kesedaran akan sesuatu perbuatan, perkataan atau lintasan hati yang membolehkan kita membezakan antara yang haq dan yang bathil.

2.3 Kesengajaan untuk meninggalkan kesalahan dan maksiat yang telah dilakukan. Meninggalkan perbuatan maksiat tanpa ada paksaan. Sebaliknya dengan hati yang tulus ikhlas. Di sini factor taufiq memain peranan. Setelah pintu hati diketuk oleh kesedaran, maka taufiq memainkan peranan untuyk mendorong seseorang meninggalkan perbuatan keji tersebut dan mengamalkan suruhan Allah SWT.

Apakah taufik ? Taufik ialah daya dorong untuk kita melaksanakan sesuatu perkara yang makruf dan meninggalkan perkara yang mungkar.

Apabila tidak wujud ketiga-tiga faktor ini, maka tidak hairan orang yang melakukan sesuatu perkara dalam keadaan jahil. Disangka mereka dengan mengucap istighfar sudah memadai dan memenuhi tuntutan taubat. Amalan yang bukan amalan taubat atau HANYA sebahagian dari amalan taubat didakwa oleh mereka sebagai sudah bertaubat.

Contohnya : lafaz istighfar. Ianya salah satu dari amalan taubat, tetapi orang yang melafazkannya belum tentu bertaubat. Ramai sudah kita ketemu, seseorang mengatakan dia sedar akan kesalahan mereka, dan mereka mengucapkan lafaz istighfar. Sesudah itu mereka lakukan semula dosa kemungkaran yang sama.

Begitu halnya dengan agama-agama yang lain. Kristian, untuk bertaubat, mereka ke gereja, bertemu dengan pendeta mereka dan mengaku kesalahan mereka seterusnya membuat pembayaran di atas dosa yang telah mereka lakukan. Apakah kita perlu berbuat demikian sedangkan Allah Maha Agung dan Maha Berkuasa untuk menerima taubat kita ?

Sebab itu , ilmu, kesedaran(menyesal) dan kesengajaan meninggalkan maksiat menjadi asas terbinanya pengertian taubat. Sedar bahawa dosa itu amat buruk dan terkutuk. Sedar bahawa dosa akan dibalas dengan siksa Allah di akhirat. Sedar bahwa di dunia lagi diri makhluk adalah lemah, apatah lagi jika di akhirat. Jadi dengan ketiga-tiga factor inilah akan memudahkan kita untuk bertaubat.

Pendekata, Taubat ertinya kembali merujuk kepada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang serta menyerah diri (surrender) kepada-Nya. Maka orang yang bertaubat ini ialah orang yang datang kepada Allah yang sifatnya Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, menyerah diri (surrender) pada-Nya dengan hati penuh penyesalan yang sungguh-sungguh. Yakni kesal, sedih, dukacita serta rasa tak patut di atas dosa-dosa yang dilakukan sehingga menangis mengeluarkan air mata. Hati terasa remuk-redam bila memgingati dosa-dosa yang dilakukan itu. Merayu moga-moga Allah sudi mengambil perhatian. Merintih moga-moga Allah mendengar. Memohon agar Allah yang Maha Pengampun akan mengampuninya. Meminta agar Allah memandang dan memberi dengan penuh kasih sayang. Hati remuk-redam itu menjadikan anggota-anggota lahir (mata, telinga, kepala, kaki, tangan, kemaluan) tunduk dan patuh kepada syariat yang Allah tetapkan dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan-perbuatan durhaka itu.

Itulah pengertian taubat. Tidak seperti setengah-setengah orang memahami pengertian taubat selama ini. Kata mereka, cukup dengan mengucapkan istighfar di mulut saja tanpa hati merasa bersalah dan berdosa. Oleh karena itu tidak semudah itu pula Allah menerima taubat hamba-hambaNya, kecuali setelah menempuh syarat-syarat (proses) yang telah ditetapkan-Nya.


3.0 Hukum dan Syarat Taubat

Hukum taubat adalah FARDHU AIN. Hukum taubat adalah wajib. Seseorang yang telah melakukan dosa WAJIB baginya bertaubat. Rasulullah SAW yang maksum (terpelihara dari dosa) pun bertaubat. Apa lagi orang awam macam kita yang sememangnya tidak dijamin syurga, memang sewajarlah dan wajiblah bertaubat.

Rasulullah SAW bersabda : Hai sekelian umat manusia. Bertaubatlah kamu kepada Allah, dan istighfarlah (minta ampun) kepada Nya, maka sesungguhnya setiap hari bertaubat seratus kali. (Riwayat Muslim)

Syarat taubat bergantung kepada dosa yang telah dilakukan. Dosa yang dilakukan ada dua jenis. Pertama dosa dengan Allah. Kedua, dosa sesama manusia. Seperti dinyatakan, taubat adalah penyucian diri dari dosa yang telah dilakukan.

Dosa terbahagi dua iaitu :

3.1 Dosa kepada Allah : kerana meninggalkan/mengabaikan apa yang diperintah Allah serta melakukan apa yang dilarang Allah.

3.2 Dosa sesama makhluk : ada 4 jenis dosa yang melibatkan makhluk. Ke-empat-empat jenis dosa tersebut ialah :

3.2.1 Dosa yang ada hubungan dengan diri seseorang (contoh : kita pukul dia)
3.2.2 Dosa yang ada kaitan dengan harta seseorang (contoh : kita mencuri duitnya)
3.2.3 Dosa yang ada kaitan dengan keluarganya (contohnya : kita menuduh isteri seseorang yang suci sebagai penzina)
3.2.4 Dosa yang ada kaitan dengan agama seseorang (contohnya : kita mengajar ajaran sesat yang menyalahi aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah kepada orang)

4.0 Cara menyucikan dosa / Bertaubat

4.1 Dosa dengan Allah : ada tiga syarat yang perlu ditempuh iaitu :
4.1.1 Menyesal atas dosa-dosa yang dilakukan
4.1.2 Tinggalkan perbuatan yang mengundang dosa
4.1.3 Berusaha bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

4.2 Dosa sesama makhluk :
4.2.1 Menyesal atas dosa-dosa yang dilakukan
4.2.2 Tinggalkan perbuatan yang mengundang dosa
4.2.3 Berusaha bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
4.2.4 Memohon maaf dan kifarah kepada orang yang dilakukan dosa

Taubat yang diterima Allah ialah taubat yang dilakukan dengan penuh keinsafan, ikhlas dan sungguh-sungguh. Marilah kita renungi firman Allah SWT ,

Surah Az Zumar : 53 ; Katakanlah : Hai hamba-hamba Ku (yang mengerjakan sesuatu yang) melampaui batas, terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya DIA lah yang mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya DIA lah yang Maha Pengampun , lagi Maha Penyayang.

5.0 Ciri-ciri Kesempurnaan Taubat

Apakah tanda taubat yang dilakukan diterima Allah SWT ? Taubat yang diterima Allah ialah taubat yang sempurna. Tanpa kesempurnaan ini, maka cacatlah amalan taubat tersebut. Dari Kitab Al Mauizatul Mukminin disebutkan, taubat disempurnakan apabila terdapat di dalamnya 8 ciri :

5.1 Menyesali terhadap dosa yang lalu
5.2 Menunaikan segala kewajipan yang dipertanggungjawabkan
5.3 Mengembalikan hak milik kepada yang empunya
5.4 Meminta dihalalkan dari yang dicuri
5.5 Berniat untuk tidak mengulangi kesalahan
5.6 Mendidik diri agar terlatih membuat kebaikan sebagaimana diri pernah terlatih membuat kemaksiatan.
5.7 Memberikan rasa kepada diri mu dan kepahitan beramal kebaikan, sebagaimana dirimu pernah merasai kemanisan berbuat kemaksiatan.
5.8 Memperbaiki apa-apa yang dimakan dan diminum

6.0 Mari Mengenal Dosa

Apabila kita membicarakan perihal taubat, maka kita tidak lepas lari dari membicarakan dosa. Apakah dosa ? Dosa ialah sesuatu yang mengundang murka Allah SWT.

7.0 Pembahagian Dosa

Dalam Kitab Al Mauizatul Mukminin juga ada disebut 7 jenis kategori dosa :

7.1 Terletak di dalam hatiMenyekutukan Allah dengan sesuatuTerus-terusan mengekalkan maksiatPutus asa dari rahmat Allah SWTMerasa aman dari siksaan dan azab Allah SWT
7.2 Terletak pada lidahPenyaksian dusta dan bathil (saksi bohong)Menuduh orang yang suci melakukan zinaMelakukan perbuatan sihirSumpah palsu. Iaitu sumpah yang membenarkan sesuatu yang bathil dan menafikan sesuatu yang haq.
7.3 Terletak pada perutMeminum minuman kerasMemakan harta anak yatim secara penganiayaanMemakan riba
7.4 Terletak pada kemaluanBerzinaLiwatHubungan sesama sejenis
7.5 Terletak pada dua tanganMembunuh jiwa tanpa kebenaran menurut syariat IslamMencuri, merompak dan yang sewaktu dengannya
7.6 Terletak pada dua kakiMelarikan diri dari medan peperangan menentang kafir harbi dan munafik
7.7 Terletak pada seluruh tubuh badan iaitu menderhaka kepada kedua orang tua.

8.0 Punca-punca Dosa

Al Imam Ghazali rahimahumullahutaala meyimpulkan bahawa timbulnya segala dosa berpunca dari :

8.1 Seseorang memiliki sifat ketuhanan : Sifat yang layak dimiliki hanya oleh Allah, digunapakai oleh makhluk. Antara sifat-sifat tersebut ialah takabbur, suka dipuji, suka disanjung, suka disyukuri. Tidak layaklah seorang makhluk memiliki sifat-sifat tersebut. Seandainya ada di kalangan makhluk bersifat sebegitu, maka saling tak tumpah dengan perilaku Firaun laknatullah. Dari sifat-sifat ketuhanan yang digunapakai oleh makhluk inilah lahirnya sifat ujub, riya’ dan seumpamanya.

Arwah datuk ku pernah berpesan :“Seandainya hamba , berlagak hamba. Tuannya (Boss) akan sayang kepadanya. Tetapi jika Tuan berlagak hamba (tawadduk dan rendah diri), Allah akan sayang kepadanya. Apabila Allah sayang kepadanya, maka tidak ada apa lagi yang harus digusarkan. Kerana segala-galanya dibawah naungan dan lindungan Allah SWT”

8.2 Seseorang memiliki sifat kesyaitanan : Sifat yang lahir dari watak-watak syaitan seperti hasad dengki, pembelot, khianat, mengajak manusia ke arak kemungkaran dan kefasikan. Menzahirkan Islam sambil menyembunyikan kekufuran.

8.3 Seseorang memiliki sifat-sifat bahimiah ( kebinatangan) : Iaitu tamak, menindas, menuruti nafsu syahwat.

8.4 Seseorang memiliki sifat subu’iah (kebuasan) : berlakulah peri laku keganasan, pemarah dan sebagainya.

Dari keempat-empat sifat inilah lahir pelbagai pokok mungkar dan maksiat yang bercabang-cabang dan menghasilkan buah dosa. Seandainya kita tidak sedar dari kekufuran maksiat ini, serta mencantas akar umbi pokok kemungkaran ini, maka pokok mungkar ini akan terus subur dan membuahkan semakin banyak dosa. Tanpa rasa kehambaan, maka sukarlah untuk kita menerima kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul Nya.

Link ke artikel Taubat

Rahsia Segelas Air
Rahsia AKu Adalah Seorang Hamba
Munajat Ku DI Bulan Mujahadah
Menggapai Maghfirah ALLAH Di Pertengahan Ramadhan
Karnival Jom Taubat
Di Ambang Fajar Syawal