Coretan perjalanan hidup ku menuju titik noktah di dunia ini sebelum menanti di barzakh menuju ke alam akhirat untuk diperhitung segala amalan .....
Firman ALLAH SWT
Sabda Rasulullah SAW
Kalam Tinta Dari Ku
Monday, December 21, 2009
Part 6 : Pertempuran Merebut Cinta ; Pertempuran Kelima Bawa'ith (Pendorong Ibadah)
Munajatku padaMu Tuhan
Ampuni dosa kumasa silam
Sempurnakanlah kehidupanku
Murahkan rezeki dengan nikmat-Mu
Jadikanku hamba bertaqwa
Tiang iman untuk agama
Munajatku padaMu Tuhan
Ampuni dosa sekalian insan
Sempurnakanlah hidup kami
Murahkan rezeki dengan nikmat-Mu
Jadikan kami hamba bertaqwa
Tiang iman untuk agama
Laaillahaillallah
Jauhkan aku dari siksaan
Api neraka yang panas
Membakar manusia ingkar di dunia
Muhammadurrasulullah
Terimalah ku jadi umatmu
Ku pohon syafaat darimu
Beratkan neraca pahala kunanti
Aku aniaya...
Diri sendiri selamanya
Ku tak tertanggung...
Duka dan dosa silamku
Setelah jalan yang ditempuh begitu lurus, halangan telah dilewati, maka perjalanan ibadah diteruskan dengan disertai khauf dan raja`. Khauf ialah takut Allah tidak senang kepadanya, raja` ialah rasa optimis Allah akan senang padanya. Makanya khauf dan raja` harus seimbang.
Tahap ini adalah tahap bonus, bukan penyulit. Ramai muslim yang tatkala sampai pada tahap ini lantas terlena, tahu-tahu pada tahap enam ibadahnya rosak kerana sifat riya`.
KHAUF bererti takut akan Allah s.w.t., iaitu rasa gementar dan rasa gerun akan kekuatan dan kebesaran Allah s.w.t. serta takutkan kemurkaanNya dengan mengerjakan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : "Dan kepada Akulah ( Allah ) sahaja hendaklah kamu merasa gerun dan takut bukan kepada sesuatu yang lain".
( Surah Al-Baqarah - Ayat 40 )
Seseorang itu tidak akan merasai takut kepada Allah s.w.t. jika tidak mengenalNya. Mengenal Allah s.w.t. ialah dengan mengetahui akan sifat-sifat ketuhanan dan sifat -sifat kesempurnaan bagi zatNya. Seseorang itu juga hendaklah mengetahui segala perkara yang disuruh dan segala perkara yang ditegah oleh agama. Dengan mengenal Allah s.w.t. dan mengetahui segala perintah dan laranganNya, maka seseorang itu akan dapat merasai takut kepada Allah s.w.t. Rasa takut dan gerun kepada Allah s.w.t. akan menghindarkan seseorang itu daripada melakukan perkara yang ditegah oleh Allah s.w.t. dan seterusnya patuh dan tekun mengerjakan perkara yang disuruhnya dengan hati yang khusyuk dan ikhlas.
Sesungguhnya takut (khauf)ialah yang dapat menggerakkan kepada amal, megeruhkan semua nafsu syahwat, dan mengejutkan hati dari kencenderungan kepada dunia dan membawanya kepada berjalan dari negeri ketertipuan. Maka itulah takut yang terpuji, bukan bisikan hati yang tidak membekas pada pengekangan- nafsu syahwat - atau menggerakkan - kepada amal-, dan bukan pula pemutus asaan – dari rahmat Allah Ta’ala yang menyebabkan putus asa.
PENTINGNYA RASA KHAUF
Pertama : Agar terhindar dari kemaksiatan. Sebab nafsu yang ada pada diri kita sangat cenderung melakukan perbuatan jahat, dan selalu bermain mata dengan fitnah. Seperti tidak ada henti-hentinya nafsu ini mendorong dan menarik kita pada perbuatan demikian. Oleh kerana itu kita harus mengancam dan membuat nafsu itu menjadi takut, dengan cara menyiksa dan mendera nafsu, baik berupa ucapan tindakan maupun fikiran. Sebagaimana yang dituturkan seorang soleh, "Suatu ketika nafsuya mengajak berbuat maksiat, lalu ia keluar dan berguling- guling di atas pasir yang panas seraya berkata kepada nafsunya: "Rasakanlah! Neraka jahanam itu lebih panas dari pada apa yang anda rasakan ini. Pada malam hari engkau menjadi bangkai, sementara siang harinya menjadi pemalas."
Kedua : Agar tidak ujub atau berbangga diri/sombong pada ketaatan dan amal soleh yang mampu dilakukannya. Sebab jika sampai bersikap ujub, maka dapat menyebabkan celaka. Sekalipun kita sedang berbuat ketaatan, kita harus selalu waspada terhadap nafsu. Nafsu harus tetap dipaksa dengan dicela dan dihinakan tentang apa yang ada padanya, berupa kejahatannya, dosa-dosa dan berbagai macam bahayanya.
Bagaimana nak dapat sifat khauf ?
1. Selalu mengingati dosa2 yang pernah dilakukan.
2. Selalu mengingati azab siksa dari Allah.
3. Selalu ingat yang diri kita terlalu lemah untuk menerima siksa di akhirat.
4. Selalu ingat yang Allah Maha Berkuasa dan mampu melakukan apa saja kepada kita.
Pernah tak kita buat keempat2 perkara di atas ?
Diriwayatkan bahwa ‘Ali KarramaLlahu Wajhah berakta kepada putera beliau : Wahai anakku, takutlah kepada Allah dengan perasaan takut "apabila engkau datang kepada Allah dengan membawa kebaikan seluru penduduk bumi nescaya tidak akan diterima-Nya semua itu darimu". Dan berharaplah kepada Allah dengan melihat jika engkau datang kepada Allah dengan membawa kejahatan seluruh penduduk bumi maka Allah akan mengampunimu.
Saidina Umar RA. pernah berkata, “Jika seluruh manusia diseru untuk masuk neraka kecuali satu orang, maka aku berharap bahawa akulah satu orang itu, dan apabila diseru kepada seluruh manusia untuk memasuki surga kecuali satu orang, maka takutlah aku jika akulah seorang itu”.
RAJA' bererti bergantungnya hati dalam meraih sesuatu di kemudian hari. Raja` merupakan ibadah yang mencakup kerendahan dan ketundukan, tidak boleh ada kecuali kepada Allah 'Azza wa Jalla. Memalingkannya kepada selain Allah adalah kesyirikan, yang boleh berupa syirik besar atau pun syirik kecil tergantung apa yang ada dalam hati orang yang tengah mengharap.
Raja' (harapan/mengharap) tidaklah menjadikan pelakunya terpuji kecuali bila disertai amalan.
Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [Surah Al-Baqarah: 218].
Allah juga berfirman, "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan sesuatupun dalam beribadah kepada tuhannya." [Surah Al-Kahfi: 110].
Berkata Ibnul Qoyyim dalam "Madarijus-Salikin": "Orang-orang yang mengerti telah bersepakat bahwa raja` tidak akan sah kecuali jika disertai dengan amalan. Oleh kerana itu, tidaklah seseorang dianggap mengharap apabila tidak beramal".
Dengan demikian, raja` kepada Allah akan tercapai dengan beberapa hal, diantaranya:
Pertama, senantiasa menyaksikan kurniaan-Nya, kenikmatan-Nya, dan kebaikan-kebaikan-Nya terhadap hamba;
Kedua, jujur dalam mengharap apa yang ada di sisi Allah dari pahala dan kenikmatan;
Ketiga, membentengi diri dengan amal soleh dan tidak bertangguh dalam melakukan kebaikan.
Ibnul Qayyim -rahimahullah- membahagi raja` kepada tiga bagian, dua di antaranya raja`,yang benar dan terpuji pelakunya, sedang yang lainnya tercela. Raja` yang menjadikan pelakunya terpuji,
Pertama: seseorang mengharap disertai dengan amalan taat kepada Allah, di atas cahaya Allah, ia senantiasa mengharap pahalaNya;
Kedua: seseorang yang berbuat dosa lalu bertaubat darinya, dan ia senantiasa mengharap ampunan Allah, kebaikan-Nya dan kemurahan-Nya.
Adapun yang menjadikan pelakunya tercela: seseorang terus-menerus dalam kesalahan-kesalahannya lalu mengharap rahmat Allah tanpa disertai amalan; raja` yang seperti ini hanyalah angan-angan belaka, sebuah harapan yang dusta.
Adapun pentingnya sifat raja' disebabkan oleh :
Pertama : Agar bersemangat dalam melakukan ketaatan. Sebab berbuat baik itu adalah kebencian syaitan dan syaitan senantiasa mencegahnya, hawa nafsu tak pernah henti-hentinya mengajak kepada selain yang baik. Seperti keadaan kebanyakan orang yang lalai, mereka mempunyai watak menuruti hawa nafsu secara terang-terangan.Sedang pahala yang dicari dengan ketaatan itu tidak kelihatan di mata dan bersifat ghaib. Lebih-lebih lagi jalan untuk memperoleh pahala itu begitu jauh. Apabila demikian keadaannya, tentu nafsu tidak bersemangat dalam mengerjakan kebaikan, tidak menyukai dan tidak pula mahu bergerak ke arah melakukan kebaikan. Dalam menghadapi hal ini, harus dihadapi dengan raja' yang kuat, mengharap rahmat Allah dan kebaikan pahala-Nya.
Guru Imam Ghazali berkata: "Kesedihan itu dapat mencegah manusia dari makan. Khauf dapat mencegah orang berbuat dosa. Sedang raja' boleh menguatkan keinginan untuk melakukan ketaatan. Ingat mati dapat menjadikan orang bersikap zuhud dan tidak menganbil kelebihan harta duniawi yang tidak perlu."
Kedua : Agar merasa ringan menanggung berbagai kesulitan dan kesusuhan. Barang siapa telah mengetahui kebaikan akan sesuatu yang menjadi tujuan, tentu menjadi ringan untuk mengeluarkan apa yang perlu diberikan. Ketika orang benar-benar menyukai sesuatu, tentu dia sanggup memikul beban beratnya dan tidak akan peduli apa yang akan dia hadapi dan berapapun mahar yang perlu dibayarnya. Jika seorang telah benar-benar mencintai orang lain, tentu ia dengan senang hati ikut menanggung penderitaan dan kesusahan orang yang dia cintai itu. Bahkan merasa senang dengan kesusahan itu.
Cuba lihat orang yang mengambil madu di sarang lebah, dia tidak mempedulikan sengatan lebah itu. kerana ingat akan manisnya madu. Begitu pula orang-orang yang tekun beribadah, mereka bersungguh-sungguh apabila ia teringat syurga yang indah dengan berbagai kenikmatannya, kecantikan bidadari-bidadarinya, kemegahan istananya, kelazatan makanan dan minumannya, keindahan pakaian dan keelokan perhiasannya dan semua apa yang disediakan Allah di dalam syurga. Mereka merasa ringan menanggung beban kepayahan dalam beribadah, walaupun tidak sempat merasakan kenikmatan dan kelazatan dunia
Untuk memiliki sifat raja' lakukanlah :
1. Ingatlah nikmat2 Allah yang telah dan sedang kita kecapi. Terlalu banyak nikmat Allah. Walau gaji kita sedikit, tak ada increment yang banyak, tapi kita masih mampu membina dan menyara hidup keluarga.
2. Mengingati janji Allah akan anugerah pahala dan manisnya syurga.
3.Mengingati kurniaan Allah yang kita terima watu tak disangka. Mungkin kita pernah ditimpa musibah dan masalah, tetapi dengan takdir Allah, kita ditemukan jalan untuk menyelesaikannya atau meringankannya tanpa kita sangka. Ingatilah ia sebagai kaedah memiliki rasa harap.
4. Mengingati betapa luasnya rahmat Allah untuk hamba NYA kerana pintu taubat sentiasa dibuka selagi nyawa belum sampai ke ghargharah
Kedua-dua sifat khauf dan raja' ini perlulah diimbangi antara satu sama lain. Tidak boleh terlalu banyak khauf kerana dikhuatiri akan menyebabkan putus asa dan putus harap atas rahmat dan bantuan Allah.
Begitu juga seseorang tidak boleh raja' saja tanpa diimbangi dengan rasa khauf kerana dikhuatiri akan rasa terlalu yakin dan memperkecilkan rahmat Allah. Ertikata lain, over-confident dengan kehidupan duniawi sehingga dosa dianggap kecil.
Yahya bun Mu’adz RA berkata, “Barang siapa yang beribadah kepada Allah Ta’ala atas dasar khauf/takut semata, maka ia akan tenggelam ke lautan fikir (putus asa). Dan barang siapa yang menyembah-Nya atas dasar raja’/harap semata maka ia akan berjalan dalam padang pasir ketertipuan (syok sendiri)”. Dan barang siapa yang mneyembah-Nya dengan khauf dan raja’ maka ia berjalan lurus pada tempat beralasannya dzikir.
Raja` menuntut adanya khauf dalam diri seorang mukmin, yang dengan itu akan memacunya untuk melakukan amalan-amalan soleh; tanpa disertai khauf, raja` hanya akan bernilai sebuah fatamorgana. Sebaliknya khauf juga menuntut adanya raja`; tanpa raja`; khauf hanyalah berupa keputusasaan tak bererti. Jadi, khauf dan roja` harus senantiasa menyatu dalam diri seorang mukmin dalam rangka menyeimbangkan hidupnya untuk tetap istiqomah melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mengharap pahala dan takut akan siksa-Nya. Keduanya (khauf dan roja`) ibarat dua sayap burung yang dengannya ia dapat menjalani kehidupannya dengan sempurna.
Khauf (takut) dan raja' (berharap) seumpama dua sayap burung, apabila keduanya sempurna, maka sempurnalah burung itu dan sempurnalah terbangnya. Dan apabila satu dari kedua (sayap) nya kurang, maka terjadilah kekurangan padanya (burung itu). Dan apabila kedua (sayap)nya tiada. jadilah burung itu di ambang kematian
Memiliki rasa takut pada azab Allah yang amat pedih (khauf), dan harapan akan janji pahala surga yang penuh kenikmatan (raja'), agar tujuan ibadah yang dimaksud dapat tercapai. Dan kita pun menjadi merasa ringan dalam menjalani ibadah. Kepada Allah kita memohon petunjuk, dengan anugerah dan rahmat-Nya.
Bagaimana ingin mengekalkan rasa khauf dan raja’ agar tidak luntur dari dalam diri ?
1. Sentiasa mengingatkan diri dengan Akhirat. Ingatkan diri tentang azab siksaan Allah. Ingatkan kenikmatan syurga Allah.
2. Sentiasa ingatkan diri bahawa Allah Maha Hebat dan Allah Maha Pengampun.
3. Sentiasa berzikir
4. Membaca kisah para Nabi, Rasul, Para Sahabat dan orang di zaman salafussoleh.
Kisah-Kisah
Kisah mempunyai pengaruh yang kuat terhadap jiwa, maka seorang pendidik selayaknya memperbanyak kisah-kisah yang bermanfaat. Dan itu banyak sekali terdapat dalam Al Qur'an dan Sunnah yang suci. Diantaranya:
1. Kisah Ashabul Kahfi (penghuni surga), bertujuan untuk membentuk generasi yang beriman kepada Allah, cinta kepada tauhid dan benci kepada kemusyrikan
2. Kisah Nabi Isa AS, bertujuan unutk menjelaskan bahwa ia adalah hamba Allah dan bukan Anak Allah sebagaiman anggapan kaum nasrani.
3. Kisah Yusuf AS, diantara tujuannya adalah untuk mengingatkan agar jangan sampai terjadi pergaulan campur aduk antara laki-laki dan perempuan sebab akan memberi akibat yang sangat hina.
4. Kisah Yunus, bertujuan agar kita selalu beristianah (meminta pertolongan) hanya kepada Allah saja, lebih-lebih ketika di timpa musibah.
5. Kisah orang-orang yang treperangkap dalam gua . Diambil hikmahnya yaitu agar kita hanya bertawasul kepada Allah dengan amal-amal shalehnya. Seperti membantu orang tua, menjauhi zina karena Allah.
6. Dan lain-lain lagi
Walaubagaimanapun, ketika di saat ambang kematian, hendaklah seseorang tersebut meletakkan rasa raja' 100% akan keampunan Allah. Berbaik sangka dengan Allah, agar dihujung kalimah kita nanti, Allah mengampuni diri kita dan memasukkan kita di dalam golongan kekasih Allah SWT. Insya Allah.
HIKAYAT 1
Kisah " Taubat seorang lelaki "
Suatu malam yang hening, kelihatan seorang lelaki berjalan-jalan di sekitar Madinah dalam keadaan lapar. Dia berhenti di luar sebuah rumah kerana terhidu bau makanan. Imannya belum cukup kuat untuk membuat pertimbangan yang waras dalam menyuluh tindak tanduknya. Kerana terliur dengan makanan itu, dia menyusup masuk ke dalam rumah tanpa izin tuan rumah tersebut.
Melihat makanan yang menyelerakan di satu sudut rumah, dia segera mencapainya. Tetapi tiba-tiba dia teringatkan sesuatu. Kata-kata yang didengarnya daripada Rasulullah s.a.w dalam satu majlis ilmu di Masjid Nabi siang tadi terlintas dibenaknya. Rasulullah berpesan, “Barangsiapa meninggalkan yang haram, dia akan mendapat yang halal.” Mengingatkan kata-kata itu, dia tidak jadi untuk mengambil makanan tadi.
Dia hendak segera beredar, tetapi ada godaan lain pula. Telah terlihat olehnya barang kemas. Kalau dia ambil, tentu tidak ada siapa tahu. Segera barang kemas itu digenggamnya. Namun sekali lagi niat jahatnya dimatikan. Teringat lagi dia kepada pesan Rasulullah s.a.w, “Tinggalkan yang haram, dapat yang halal.”Diletak kembali barang yang berharga itu. Haram mengambil barang milik orang lain.
Namun, sebelum dia beredar…datang lagi satu godaan yang lebih besar. Dadanya berdebar kencang apabila melihat seorang wanita cantik sedang lena tidur di kamar peraduannya. Pintu kamar itu dilangkah masuk. Wanita itu dirapatinya. Tangannya menggeletar, peluh memercik membasahi tubuh. Nafsu membisikkan kata-kata indah untuknya. Berlaku perebutan nafsu dan bisikan kata-kata Rasulullah s.a.w, ” Tinggalkan yang haram, akan dapat yang halal.”
Akhirnya dia beristighfar dan perlahan-lahan beredar. Berkat pesanan Rasulullah s.a.w yang melekat di sanubarinya, dia berjaya mematahkan keinginan nafsunya.
Kelegaan yang amat sangat terasa di hatinya apabila keluar dari rumah wanita tadi dan kemudian memijakkan kaki di Masjid Nabi.Kerana berjaya dalam peperangan sengit mengalahkan nafsu yang mengajak kepada yang haram, dia diberi ketenangan yang luar biasa oleh Allah SWT.Seketika kemudian, subuh tiba. Selepas solat subuh berjemaah, lelaki itu merebahkan diri di masjid kerana terlalu mengantuk akibat berjaga semalaman
Apabila matahari telah meninggi, seorang wanita datang bertemu dengan Rasulullah s.a.w di masjid. Dia mengadu rumahnya dimasuki orang. Dia takut diganggu lagi, lalu memohon mendapatkan seorang pengawal yang dapat menjaga harta bendanya. Setelah ditanya, rupanya si wanita itu seorang janda. Baginda memandang sekeliling kalau-kalau ada orang yang dapat menjaga wanita itu.
Melihat lelaki yang sedang lena di suatu sudut masjid, baginda menemuinya. Ditanyakan siapakah gerangannya dan adakah dia telah beristeri. “Saya seorang duda,” jawab lelaki itu yang hidupnya kurang terurus selepas kematian isterinya. Baginda bertanya apakah kedua-dua janda dan duda itu bersetuju untuk dijodohkan. Mereka berdua tersipu malu.
Kerana terharu dengan pilihan Rasulullah s.a.w dan teringat perbuatannya malam tadi, lelaki itu tidak dapat menahan diri daripada menangis lalu menceritakan apa yang sebenarnya berlaku di rumah wanita tersebut. Lalu, dia bertaubat. Akhirnya Rasulullah s.a.w berkenan menikahkan lelaki dan wanita itu dengan disaksikan oleh para Sahabat. Demikianlah, berkat meninggalkan yang haram, dia mendapat yang halal sebagai gantinya. Kini, wanita cantik itu dan segala di dalam rumah itu menjadi halal baginya.
Thursday, December 17, 2009
SALAM MAAL HIJRAH 1431 HIJRAH
Allah akan mengsilihgantikan antara kegembiraan dan kesedihan dalam kehidupan hamba-hamba NYA. Agar manis senyum kesyukuran dapat diimbangkan dengan air mata taubat
Masih basah diingatan ku sewaktu aku di Medan di penghujung tahun 2005, aku menginap di Hotel Novotel, Medan. Sahabat ku, Pak Saiful Nazli yang merupakan menantu kepada Direktor Universiti Al Azhar cawangan Medan. Dialah yang menemankan aku di bilik hotel tu. Kebetulan yang sponsor aku bercuti di Medan adalah seorang Datuk yang memegang high position di Putrajaya. Aku pun tak tahu macam mana dia boleh sponsor aku bercuti di Medan selama seminggu.
Kebetulan sambutan 1 January 2006, aku berada di Kota Medan. Pak Saiful membawa aku ke satu tempat kalau di Malaysia macam KLCC, tempat para remaja Kota Medan menyambut tahun baru. Aku tengok ramai anak2 muda, remaja yang menanti countdown 1 January 2006. Apabila jam menunjukkan tepat 12 tghmalam, maka mereka bersorak. Pesta LIAR pun bermula. Kita boleh lihat remaja, minum arak dengan bebas sebebasnya. Bukan setakat minum arak, MANDI arak pun ada. Botol arak di goncang agar terhasil gas, kemudian dipancutkan ke tubuh gadis2 comel. Gadis2 comel dan murahan pula terkinja-kinja, tergedik-gedik disirami arak.
Bukan setakat itu, mereka menyanyi .... biasalah
Mereka menari .... ini pun biasa
Mereka berpelukan .... ermmm errmmm .... alamak
Mereka berkucupan .... ermmmm errmmmmm errmmmm ..... alabapak
Mereka berbogel dan melakukan sex beramai2 di padang sambil disinari cahaya neon dan bunga api ... MASYA ALLAH
Begitulah yang terjadi di sana.
Di Malaysia bagaimana pula ?
Sebenarnya tak kurang hebat.
Nak tau tak ?
Pada malam sambutan tahun 2006, hospital di tempat isteri ku yang cantik bagaikan Nicole Kidman berkerja mengendalikan 18 kes "rogol" yang kesemuanya membabitkan remaja wanita MELAYU ?
Pada malam sambutan tahun 2007, sepital yang sama mengendalikan 42 kes "rogol" yang kesemuanya membabitkan remaja wanita MELAYU ?
Kes ROGOL ... tapi kalau ditanya betul2 .... si awekz tu akan kata :
"Saya & teman lelaki saya keluar ke XXXXXX untuk sambutan malam tahun baru. Lepas tu kami enjoy, makan2, minum2. Lepas tu terlanjur... bla bla bla "
HAH ini bukan kes rogol .. ini zina.
Kendian mak bapaknya lak, datang sepital bebel, bising2, marah2 ... kengkadang sampai dia org datang rumah aku cari bini aku nak suruh make confidential ... TAKUT MALU.
Kat orang ramai dia malu. Kat Allah dia tak malu.
Kalau tahu jaga anak, yang izinkan anak dara dia keluar rumah malam2 buta dengan jantan sapa suruh ?
Tu tak malu lak ?
Yang jadi isu KES ROGOL, ialah bila si balakz tadi dah dapat memuaskan nafsunya kepada si awekz, balakz pun cabut lari, lebih2 lagi bila dapat tahu si awekz dah bunting.
Cuba tak bunting, atau balakz tu tak cabut lari. Awekz tu pun aku rasa tak akan buat repot polis, malah keep on berzina sampai dia bunting atau sampai balakz dia cabut lari.
Sebab apa aku cakap cam tu ? Sebab, kebanyakan kes "rogol" itu dilaporkan setelah masuk bulan Februari atau March. Kalau betul kes rogol, Malam 1 January kena main, pagi 1 January terus buat report.
Dan malam tahun baru nanti , akan berlaku lagi insiden yang sama yang melibatkan remaja Melayu.
OK
Aku sambung balik pengalaman aku di Medan bersama Pak Saiful sambil menyaksikan pesta “haiwan” di Kota Medan.
Pak Saiful berkata : Begitulah yang terjadi setiap kali tahun baru.
Kebetulan, Pak Saiful menerima SMS. Dia tunjukkan SMSnya pada ku
SELAMAT TAHUN BARU 2006. SEMOGA PANJANG UMUR DI MURAHKAN RIZQI
Pak Saiful kata, SMS tu dari seorang rakannya yang mengajar disebuah pesantren (sekolah pondok). Kemudian Pak Saiful suruh aku jawab SMSnya. Aku tanya apasal ? Pak Saiful kata, aku ni pakar dalam membuat provokasi kuang kuang kuang
Aku pun menerima handphone-nya, termenung kejap cari idea dan mula menaip reply SMS :
SEMOGA JESUS KRISTUS MERAHMATI KITA BERSAMA .....
send .....
Pak Saiful senyum dengan reply SMS aku. Kejap lagi masuk pula SMS baru dari penghantar yang sama kpd Saiful
POL !!! APA KERNA DGN KAMU? KAMU UDAH KRISTIAN ?
Pak Saiful menyerahkan henfonnya dan suruh aku reply. Dia kata, ikut suka hati akulah nak jawab macam mana. Dan seperti yang aku rancang, aku me-reply
SETAHU SAYA HANYA PENGIKUT JESUS KRISTUS SAJA YG MENYAMBUT THN BARU ROMAWI. KITA UMAT ISLAM SAMBUT MAAL HIJRAH. BAPAK SAMBUT THN BARU ROMAWI KUANG KUANG KUANG
Pak Saiful tergelak sama dengan reply SMS ku
Gitulah mentaliti orang kita. Masih tidak mempunyai identiti dan menumpang budaya orang. Kita ada budaya sendiri, sebaliknya budaya kita, kita tinggalkan sampai ianya tidak terasa di hati dan menjadi hambar.
Dari segi lahiriah sendiri, kita tahu dan sedar, setiap malam tahun baru, ramai remaja kita menjadi rosak dan dirosakkan. Dan pada malam umat Islam rosak itulah yang kita rai dan kita bergembira.
SEDIHKAN ?
Masuknya waktu Maghrib pada 17 Disember 2009, bermulalah lembaran tahun baru Hijrah 1431 Hijrah bagi umat Islam. Itulah tahun baru yang selayaknya kita raikan dan syukuri.
Ayuh kita lihat dan tunggu serta bandingkan, bagaimana PERASAAN KITA dalam menyambut tahun 2010 dan 1431H. YANG MANA SATUKAH HATI KITA LEBIH GEMBIRA ?
Simpanlah jawapannya dalam diri sendiri dan gunakanlah untuk bermuhasabah.
Ramai antara kita yang lebih mengagungkan syiar orang Romawi berbanding syiar Islam. Maka tak hairanlah ramai orang Melayu yang mengaku Islam yang sudah tak solat, sudah buat dosa dan kemungkaran yang dilakukan oleh orang Kristian. Sebab azam tahun baru mereka didasarkan pada kalendar Kristian.
Malah ada dikalangan kawan-kawan aku pernah berkata kepada aku :
Member : Mie, ko punya zodiac ialah LEO. Leo ni singa. Singa ni garang.
Aku : Aku kalau jadi singa, orang pertama yang aku baham dan telan ialah engkau. Sebab dalam Islam melarang kita tilik menilik ni. Melihat sifat dan watak menggunakan zodiac adalah HARAM.
Oleh itu jangan percaya kepada ilmu ramalan dan tilik menilik ni.
Kalau engkau nak sangat tahu apa akan berlaku di masa akan datang,kau orang buatlah solat ISTIKHARAH.
Kalau kau tak percaya, kau boleh try buat solat istikharah untuk tahu bola sepak Liga Inggeris yang akan datang, siapa yang menang ? Boleh. InsyaAllah , nanti akan ditunjukkan kepada engkau oleh Allah, siapa yang akan jadi juara liga.
Atau kepada student yang nak sangat “soalan bocor exam”. Kalau kau nak tahu soalan apa yang keluar dalam exam, buatlah istikharah. Allah akan tunjukkan.
DAN ….
Sikap orang kita ni, terlalu percaya kepada perkara2 mistik dan paranormal sehingga membelakangkan Allah.
Dulu aku pernah bertemu dua orang adik beradik yang datang ke Muar untuk bertemu seorang tua untuk mendapatkan TARIKH KAHWIN. Maka orang tua itu pun mencongak akan tarikh lahir, tarikh kahwen etc. Kemudian dua tarikh diperolehi. Tarikh tersebut diberikan kepada kedua-dua beradik tersebut.
Mereka datang dan ceritakan kepada aku tentang usaha mereka tersebut. Tapi gerak hati aku kata, antara dua beradik yang akan kahwin tu, abang akan kekal dengan perkahwinannya. Adiknya pula akan berkrisis dan bercerai-berai. Aku suarakan gerak hati aku ni kepada sahabat-sahabat rapat aku, sebab aku tengok dia orang ni percaya sangat bab congak mencongak serta ramal meramal ni dan percaya yang bulan, bintang dan matahari mempengaruhi nasib untung dan sial seseorang.
Dua tahun selepas kedua beradik tersebut berkahwen, aku dapat berita yang si adik bergaduh dengan isterinya. Lepas 4 tahun berkahwin, aku dapat berita yang si adik bercerai dengan isterinya. Sahabat-sahabat aku rasa takjub dengan gerak hati aku. Dan aku pun buat2 terrer kuang kuang kuang.
Tak lama lepas dapat berita perceraian mamatz tu, aku dapat tahu dia pergi lagi untuk bertemu seorang tua kat Muar untuk minta tarikh baru untuk kahwen lagi dengan bini baru. Aku bagitau lagi, perkahwinan mamatz tu takkan kekal dan akan bercerai berai lagi. Akhirnya mamatz tu kahwen gak lagi pada tarikh yang telah di congak oleh orang tua tu. Lepas dua tahun, dia bercerai lagi. Sahabat2 aku yang pernah mendengar “ramalan” aku tentang mamatz tu semakin kagum. Aku pun semakin EKSYEN hehehehe.
Tak lama lepas tu, sahabat aku bagi tau si mamatz tu pergi lagi ke Muar untuk mendapatkan tarikh dengan orang tua tu bagi melangsungkan perkahwinan kali keTIGA. Seperti biasa bila si mamatz tu lalu kat tempat kami melepak, aku kata lagi “ Ko orang tengok lerr gerenti dia bercerai berai lagi” .. dan kali ketiga perkahwinan mamatz tu runtuh dan hancur dengan krisis tak sudah.
Maka sahabat2 aku semakin takjub dengan aku. Dia kata aku ni lebih hebat dan lagi terre dari orang tua yang dianggap alim, warak dan soleh kat Muar tu.
TAPI ….
Aku cakap kat member2 aku tu …. BUKAN AKU YANG TERRE, tapi sebab kau orang yang bodoh kuang kuang kuang
Kau orang nak tau tak, macam mana aku tahu yang rumahtangga mamatz tu akan hancur musnah ?
Senang je ……..
Apasal perkahwinan abang dia kekal dan bahagia. Sedangkan perkahwinan mamatz tu penuh krisis, kawen cerai, kawen cerai.
Nak tahu rahsia dia ?
Rahsia dia adalah ………..
Abang dia seorang yang baik, Solat tak tinggal. Tahu tanggungjawab sebagai seorang Islam. Abang dia pun pilih perempuan yang beragama. Jadi hidup berumahtangga dapat dihadapi bersama. Susah senang bersama.
Adik dia pulak, TAK SOLAT, TAK PUASA, KAKI JUDI, MAK BAPAK DIA KELENTONG, KAKI ZINA. Carilak bini yang perangai serupa dengan dia. Kawen atas dasar nafsu, bukan dasar iman. Kalau diri sendiri pun dah hancur, dah rosak, TAK ADA JAMINAN perkahwinan yang dibina akan kekal utuh.
Jadi aku menyimpulkan, KEBAHAGIAAN SESUATU PERKAHWINAN ITU TAK ADA KENA MENGENA DENGAN TAHUN, TARIKH KERAMAT, ATAU UPACARA2 TERTENTU.
Tetapi kebahagiaan perkahwinan itu bergantung kepada IMAN. Kalau baik dan beriman seseorang balakz dan awekz, maka baiklah perkahwinan.
DAN ….
Nak tahu baik dan berimannya seseorang balakz/awekz, lihatlah amal ibadahnya.
Inilah kebodohan orang tua di Muar dalam mencari tarikh keramat untuk perkahwinan mamatz tu serta MERAMAL kebahagiaan rumahtangga.
Sekali lagi aku nak tegaskan.
JANGAN terlalu percaya kepada ramalan, horoscope, tarikh keramat dan sebagainya. Kerana ianya HARAM dalam ajaran Islam.
Nak tahu untung nasib seseorang ? Lihatlah ibadahnya. Lihatlah sejauh mana dia mampu menuruti segala suruhan Allah dan sejauh mana dia mampu menghindari segala larangan Allah.
Dan …
Kalau kau tak nampak amal ibadahnya, maka gunalah kaedah mencungkil rahsia di dalam Islam. Iaitu ....... ISTIKHARAH.
Sempena 1431H yang bakal menjelma ni, aku ucapkan SELAMAT TAHUN BARU kat ko orang semua.
Jangan sampai ko orang merasakan tahun lepas merupakan tahun yang malang buat diri kau orang sebab terlalu banyak musibah dan suwey yang ko orang lalui.
ATAU …
Jangan sampai ko orang kata tahun lepas merupakan tahun yang paling best sebab kau dapat terlalu banyak nikmat pada tahun lepas.
INGATLAH !!!!
Untung nasib serta musibahnya diri kau orang tu TAK ADA KENA MENGENA dengan masa, tahun atau tarikh.
TETAPI …
Ada kena mengena dengan apa yang kau orang lakukan.
Kalau Allah datangkan bala dan kesusahan kat kau orang, biasanya adalah disebabkan kau orang ada buat DOSA dengan Allah atau dosa dengan manusia. Maka Allah datangkan musibah dan kesusahan agar kau orang INSAF dan kembali ke jalan yang benar.
Kalau Allah datangkan nikmat kat engkau orang, itu tandanya Allah sayangkan kau, dan Allah nak kau kongsi nikmat engkau dengan orang yang tak bernasib baik.
MUHASABAHlah diri sendiri.
Gitu gak,
ANDAINYA ...
Di awal tahun baru ini, engkau menerima musibah dan engkau bersedih, BUKAN BERMAKNA tahun itu adalah tahun yang sial buat engkau orang. Sebaliknya bermuhasabahlah dan bermunajatlah kepada Allah SWT agar engkau dilindungi dari godaan nafsu dan syaitan.
Bermuhasabah dan bermunajatlah, agar diberi kekuatan baru untuk melalui hidup ini sebagai HAMBA ALLAH yang taat kepada perintah NYA. Kerana sejauh mana kita taat kepada Allah, sejauh itulah kita akan berbahagia di dunia dan di akhirat.
Aku ingin berpesan >>>>> Allah akan mengsilihgantikan antara kegembiraan dan kesedihan dalam kehidupan hamba-hamba NYA. Agar manis senyum kesyukuran dapat diimbangkan dengan air mata taubat
Di sini aku sertakan dua doa, doa akhir tahun yang dibaca pada saat hujung waktu Asar 17 Disember 2009. Satu lagi Doa awal tahun yang dibaca selepas Solat Maghrib 17 Disember 2009 nanti.
DOA AKHIR TAHUN : dibaca 3 kali pada akhir waktu Asar atau sebelum masuk waktu Maghrib pada akhir bulan Zulhijjah. Sesiapa yang membaca doa ini, Syaitan berkata : Kesusahan bagiku dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam pada setahun ini dan Allah binasakan aku satu saat jua. Dengan sebab membaca doa ini, Allah ampunkan dosanya setahun.
DOA AWAL TAHUN : dibaca 3 kali selepas maghrib pada malam satu Muharram. Sesiapa yang membaca doa ini, Syaitan berkata :Telah amanlah anak Adam ini daripada godaan pada tahun ini kerana Allah telah mewakilkan dua Malaikat memeliharanya daripada fitnah Syaitan.
SELAMAT MAAL HIJRAH 1431 Hijrah
Friday, December 4, 2009
Part 5 : Pertempuran Merebut Cinta : Pertempuran Keempat Awarid (Pemesong Ibadah)
Firman Allah, Al Baqarah : 137 :
Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulNya), maka sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk dan jika mereka berpaling (serta tidak mahu beriman dengan sebenar-benar iman) maka sesungguhnya mereka akan tinggal berkekalan dalam perbalahan dan permusuhan (dengan kamu). Oleh itu (janganlah engkau khuatir wahai Muhammad) kerana Allah akan memeliharamu (dan umatmu) dari kejahatan mereka dan Dialah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
Dalam seseorang berusaha untuk beribadah kepada Allah, bukan setakat perkara yang menghalang dari beribadah perlu dihadapi. Perkara-perkara yang melalaikan dia dari beribadah juga perlu dihadapi dalam waktu yang sama. Walaupun berhadapan dengan perkara yang melalaikan tidaklah sesukar berhadapan dengan perkara yang menghalang, namun mutu ibadah boleh cacat disebabkan tipu daya kerna hilang tumpuan ketika beribadah.
Dalam pertempuran yang lalu, kita berhadapan perkara yang menghalang seseorang secara total untuk beribadah. Kalau boleh perkara-perkara tersebut iaitu manusia(fasiq, kafir harbi dan munafik), dunia, syaitan dan nafsu ; seboleh-bolehnya tidak mahu seseorang muslim itu untuk beribadah. Namun, jika seseorang mampu menewaskan keempat-empat tentera musuh ini, seorang muslim masih belum lepas dari perkara-perkara yang melalaikan dia dari beribadah. Perkara yang melalaikan ini menyebabkan seseorang muslim, walaupun beribadah, namun ibadahnya tidak sempurna. Kalau bersembahyang, sembahyangnya tidak khusyuk atau di akhir waktu. Kalau berpuasa, puasanya hanyalah menahan lapar dan dahaga, tidak berpuasa hati dan anggota tubuh badan.
Ada empat tentera musuh yang melalaikan seseorang dari beribadah. Keempat-empat perkara yang sering melalaikan ialah :
1. Rezeki
2. Khuatir
3. Musibah
4. Qadha & Qadar
A. REZEKI
Firman Allah Al An’am : 140 Sesungguhnya rugilah orang-orang yang membunuh anak-anak mereka kerana kebodohan, lagi tidak berpengetahuan (sedang Allah yang memberi rezeki kepada sekalian makhluknya) dan juga (rugilah orang-orang yang) mengharamkan apa yang telah dikurniakan oleh Allah kepada mereka, dengan berdusta terhadap Allah. Sesungguhnya sesatlah mereka dan tiadalah mereka mendapat petunjuk.
Dalam ayat diatas jelas membuktikan, kedapatan orang-orang yang mencari rezeki melakukan perkara terlarang. Rezeki menjadi factor yang melalaikan. Kita akan sibuk memikirkan dan membanting tulang empat kerat untuk mencari rezeki. Kerana sibuk mencari rezeki, seseorang muslim sering mentakkhirkan(melewatkan) solat dan ibadah yang lain. Malah dalam mencari rezeki juga, sering seseorang terjerumus ke kancah rasuah yang haram demi mencapai cita-cita menjadi kaya dengan jalan singkat. Dalam usaha mencari rezeki, jangan sampai kita menafikan bahawa Allah yang memberi bekas atas hasil usaha yang kita lakukan. Tulang empat kerat yang dikerah dan keringat yang tumpah, belum tentu menjamin kejayaan jika tanpa izin Allah. Namun usaha dan ikhtiar adalah wajib, dan mesti selari dengan sunnatullah. Jika inginkan rezeki yang banyak maka perlulah bekerja keras dan bijak. Hasil dan natijahnya, kita serahkan kepada Allah. Barulah nanti rezeki yang diperolehi diberkati Allah walaupun sedikit. Rezeki yang diberkati Allah, walaupun sedikit tetapi mencukupi. Rezeki yang tidak mendapat keberkatan, walaupun banyak masih tidak mampu memuaskan hati seseorang.
Sabda Rasulullah SAW :
Apabila telah tetap nutfah dalam rahim selama 72 pagi datang malaikat rahmat, maka dibentuk dagingnya, tulangnya dan pendengaran dan penglihatannya, kemudian dia berkata wahai tuhan celaka atau bahagia? Maka tuhanmu menentukan apa yang dia hendak, dan malaikat menulis semua itu, kemudian dia menulis rezekinya, tempoh ajalnya, dan amalannya kemudian malaikat itu keluar.
Sabda Rasulullah SAW lagi :
Apabila berlalu ke atas nutfah 45 malam malaikat bertanya adakah dia lelaki atau perempuan, maka Allah menentukannya, maka malaikat menulis. Malaikat bertanya lagi adakah celak atau bahagia, maka Allah tentukan, dan malaikat menulis dan seterusnya berkata; bagaimana rezekinya, ajalnya dan amalnya? Maka Allah menyebutnya dan malaikat menulisnya, kemudian ditutup helaian itu, tidak ditambah padanya dan tidak dikurangkan.
Antara perkara yang berkait rapat dengan rezeki adalah jodoh, ajal dan maut. Dalam Al Quran Allah SWT menceritakan akan proses kejadian manusia....
PERINGKAT PERTAMA : NUTFAH : iaitu peringkat pertama bermula selepas persenyawaan atau minggu pertama. Ianya bermula setelah berlakunya percampuran air mani. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Insan : 2 yang bermaksud :
”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia daripada setitis air mani yang bercampur yang Kami (hendak mengujinya dengan perintah dan larangan), kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”
Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah ialah nutf ertinya air yang sedikit yang terdapat di dalam sesuatu bekas samada telaga, tabung dan sebagainya. Sementara perkataan amsyaj berasal daripada perkataan masyj yang bererti percampuran.
Berasaskan kepada makna perkataan tersebut maksud ayat di atas ialah sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan manusia daripada air mani lelaki dan air mani perempuan.
Daripada nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berlainan, tingkahlaku yang berbeza serta menjadikan lelaki dan perempuan. Daripada nutfah lelaki akan terbentunya saraf, tulang dan fakulti , manakala dari nutfah perempuan akan terbentuknya darah dan daging.
Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulNya), maka sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk dan jika mereka berpaling (serta tidak mahu beriman dengan sebenar-benar iman) maka sesungguhnya mereka akan tinggal berkekalan dalam perbalahan dan permusuhan (dengan kamu). Oleh itu (janganlah engkau khuatir wahai Muhammad) kerana Allah akan memeliharamu (dan umatmu) dari kejahatan mereka dan Dialah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
Dalam seseorang berusaha untuk beribadah kepada Allah, bukan setakat perkara yang menghalang dari beribadah perlu dihadapi. Perkara-perkara yang melalaikan dia dari beribadah juga perlu dihadapi dalam waktu yang sama. Walaupun berhadapan dengan perkara yang melalaikan tidaklah sesukar berhadapan dengan perkara yang menghalang, namun mutu ibadah boleh cacat disebabkan tipu daya kerna hilang tumpuan ketika beribadah.
Dalam pertempuran yang lalu, kita berhadapan perkara yang menghalang seseorang secara total untuk beribadah. Kalau boleh perkara-perkara tersebut iaitu manusia(fasiq, kafir harbi dan munafik), dunia, syaitan dan nafsu ; seboleh-bolehnya tidak mahu seseorang muslim itu untuk beribadah. Namun, jika seseorang mampu menewaskan keempat-empat tentera musuh ini, seorang muslim masih belum lepas dari perkara-perkara yang melalaikan dia dari beribadah. Perkara yang melalaikan ini menyebabkan seseorang muslim, walaupun beribadah, namun ibadahnya tidak sempurna. Kalau bersembahyang, sembahyangnya tidak khusyuk atau di akhir waktu. Kalau berpuasa, puasanya hanyalah menahan lapar dan dahaga, tidak berpuasa hati dan anggota tubuh badan.
Ada empat tentera musuh yang melalaikan seseorang dari beribadah. Keempat-empat perkara yang sering melalaikan ialah :
1. Rezeki
2. Khuatir
3. Musibah
4. Qadha & Qadar
A. REZEKI
Firman Allah Al An’am : 140 Sesungguhnya rugilah orang-orang yang membunuh anak-anak mereka kerana kebodohan, lagi tidak berpengetahuan (sedang Allah yang memberi rezeki kepada sekalian makhluknya) dan juga (rugilah orang-orang yang) mengharamkan apa yang telah dikurniakan oleh Allah kepada mereka, dengan berdusta terhadap Allah. Sesungguhnya sesatlah mereka dan tiadalah mereka mendapat petunjuk.
Dalam ayat diatas jelas membuktikan, kedapatan orang-orang yang mencari rezeki melakukan perkara terlarang. Rezeki menjadi factor yang melalaikan. Kita akan sibuk memikirkan dan membanting tulang empat kerat untuk mencari rezeki. Kerana sibuk mencari rezeki, seseorang muslim sering mentakkhirkan(melewatkan) solat dan ibadah yang lain. Malah dalam mencari rezeki juga, sering seseorang terjerumus ke kancah rasuah yang haram demi mencapai cita-cita menjadi kaya dengan jalan singkat. Dalam usaha mencari rezeki, jangan sampai kita menafikan bahawa Allah yang memberi bekas atas hasil usaha yang kita lakukan. Tulang empat kerat yang dikerah dan keringat yang tumpah, belum tentu menjamin kejayaan jika tanpa izin Allah. Namun usaha dan ikhtiar adalah wajib, dan mesti selari dengan sunnatullah. Jika inginkan rezeki yang banyak maka perlulah bekerja keras dan bijak. Hasil dan natijahnya, kita serahkan kepada Allah. Barulah nanti rezeki yang diperolehi diberkati Allah walaupun sedikit. Rezeki yang diberkati Allah, walaupun sedikit tetapi mencukupi. Rezeki yang tidak mendapat keberkatan, walaupun banyak masih tidak mampu memuaskan hati seseorang.
Sabda Rasulullah SAW :
Apabila telah tetap nutfah dalam rahim selama 72 pagi datang malaikat rahmat, maka dibentuk dagingnya, tulangnya dan pendengaran dan penglihatannya, kemudian dia berkata wahai tuhan celaka atau bahagia? Maka tuhanmu menentukan apa yang dia hendak, dan malaikat menulis semua itu, kemudian dia menulis rezekinya, tempoh ajalnya, dan amalannya kemudian malaikat itu keluar.
Sabda Rasulullah SAW lagi :
Apabila berlalu ke atas nutfah 45 malam malaikat bertanya adakah dia lelaki atau perempuan, maka Allah menentukannya, maka malaikat menulis. Malaikat bertanya lagi adakah celak atau bahagia, maka Allah tentukan, dan malaikat menulis dan seterusnya berkata; bagaimana rezekinya, ajalnya dan amalnya? Maka Allah menyebutnya dan malaikat menulisnya, kemudian ditutup helaian itu, tidak ditambah padanya dan tidak dikurangkan.
Antara perkara yang berkait rapat dengan rezeki adalah jodoh, ajal dan maut. Dalam Al Quran Allah SWT menceritakan akan proses kejadian manusia....
PERINGKAT PERTAMA : NUTFAH : iaitu peringkat pertama bermula selepas persenyawaan atau minggu pertama. Ianya bermula setelah berlakunya percampuran air mani. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Insan : 2 yang bermaksud :
”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia daripada setitis air mani yang bercampur yang Kami (hendak mengujinya dengan perintah dan larangan), kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”
Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah ialah nutf ertinya air yang sedikit yang terdapat di dalam sesuatu bekas samada telaga, tabung dan sebagainya. Sementara perkataan amsyaj berasal daripada perkataan masyj yang bererti percampuran.
Berasaskan kepada makna perkataan tersebut maksud ayat di atas ialah sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan manusia daripada air mani lelaki dan air mani perempuan.
Daripada nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berlainan, tingkahlaku yang berbeza serta menjadikan lelaki dan perempuan. Daripada nutfah lelaki akan terbentunya saraf, tulang dan fakulti , manakala dari nutfah perempuan akan terbentuknya darah dan daging.
PERINGKAT KEDUA : ‘ALAQAH : Peringkat pembentukan alaqah ialah pada hujung minggu pertama / hari ketujuh . Pada hari yang ketujuh telor yang sudah disenyawakan itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin). Selepas itu Kami mengubah nutfah menjadi alaqah. Firman Allah SWT yang bermaksud :
” Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah”. Surah al-Mukminun : 14
Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah. Ini mungkin dibuat berasaskan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang amat seni yang diliputi oleh darah. Selain itu alaqah mempunyai beberapa maksud :
•sesuatu yang bergantung atau melekat
•pacat atau lintah
•suatu buku atau ketulan darah
Peringkat alaqah adalah peringkat pada minggu pertama hingga minggu ketiga di dalam rahim.
PERINGKAT KETIGA : MUDGHAH : Pembentukan mudghah dikatakan berlaku pada minggu keempat. Perkataan mudghah disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran iaitu surah al-Hajj ayat 5 dan surah al-Mukminun ayat 14. Firman Allah yang bermaksud
“lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging”. Surah al-Mukminun : 14
Diperingkat ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup. Untuk perkembangan seterusnya, darah mula mengalir dengan lebih banyak lagi kesitu bagi membekalkan oksigen dan pemakanan yang secukupnya. Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri.
PERINGKAT KEEMPAT : IZAM DAN LAHM : Pada peringkat ini iaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut. Firman Allah SWT di dalam Surah al-Mukminun : 14 yang bermaksud :
“Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging”
Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.
PERINGKAT KELIMA : NASY’AH KHALQAN AKHAR : Pada peringkat ini iaitu menjelang minggu kelapan , beberapa perubahan lagi berlaku. Perubahan pada tahap ini bukan lagi embrio tetapi sudah masuk ke peringkat janin. Pada bulan ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya Kuku-kukunya pun mula tumbuh. Pada bulan keempat, pembentukan uri menjadi cukup lengkap menyebabkan baki pranatel bayi dalam kandungan hanya untuk menyempurnakan semua anggota yang sudah wujud. Walaupun perubahan tetap berlaku tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi sahaja.
PERINGKAT KEENAM : NAFKHUR-RUH : Iaitu peringkat peniupan roh. Para ulamak Islam menyatakan bilakah roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka telah pun bermula sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telahpun mempunyai hubungan dengan Allah SWT melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A’raf : 172. Dengan ini entiti roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan disisi Allah SWT.
VIDEO ASAL KEJADIAN MANUSIA
Dalam surah Al-Hajj ayat 5, Allah Ta’ala berfirman.
Yang bermaksud: Wahai umat manusia, sekiranya kamu menaruh syak (ragu-ragu) tentang kebangkitan makhluk (hidup semula pada hari kiamat), maka (perhatilah kepada tingkatan kejadian manusia) kerana sebenarnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setitik air benih, kemudian dari sebuku darah beku, kemudian dari seketul daging yang disempurnakan kejadiannya dan yang tidak disempurnakan; (Kami jadikan secara yang demikian) kerana Kami hendak menerangkan kepada kamu (kekuasaan Kami); dan Kami pula menetapkan dalam kandungan rahim (ibu yang mengandung itu) apa yang Kami rancangkan hingga ke suatu masa yang ditentukan lahirnya; kemudian Kami mengeluarkan kamu berupa kanak-kanak; kemudian (kamu dipelihara) hingga sampai ke peringkat umur dewasa; dan (dalam pada itu) ada di antara kamu yang dimatikan (semasa kecil atau semasa dewasa) dan ada pula yang dilanjutkan umurnya ke peringkat tua nyanyuk sehingga ia tidak mengetahui lagi akan sesuatu yang telah diketahuinya dahulu. Dan (ingatlah satu bukti lagi); Engkau melihat bumi itu kering, kemudian apabila Kami menurunkan hujan menimpanya, bergeraklah tanahnya (dengan tumbuh-tumbuhan yang merecup tumbuh), dan gembur membusutlah ia, serta ia pula menumbuhkan berjenis-jenis tanaman yang indah permai.
Hadis Rasulullah s.a.w. Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Secara marfuk Baginda s.a.w bersabda: Allah s.w.t mengutuskan Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani. Setelah beberapa ketika Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa darah beku. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa seketul daging. Apabila Allah s.w.t membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Orang ini akan diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Serta bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatit semasa dalam perut ibunya lagi.
Dengan ayat-ayat dan hadis diatas yakinlah Allah itu Maha Pencipta
Kesimpulannya dengan paparan ringkas ini kita dapat mengetahui bagaimana proses kejadian manusia dan membuktikan Kekuasaan dan Kehebatan Allah SWT. Mudah-mudahan kita semua menjadi insan yang sentiasa mengenali diri dan mengetahui asal-usul kejadiannya. Agar kita juga tidak menjadi manusia yang mudah lupa diri dan asal-usul siapakah sebenarnya diri kita.
” Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah”. Surah al-Mukminun : 14
Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah. Ini mungkin dibuat berasaskan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang amat seni yang diliputi oleh darah. Selain itu alaqah mempunyai beberapa maksud :
•sesuatu yang bergantung atau melekat
•pacat atau lintah
•suatu buku atau ketulan darah
Peringkat alaqah adalah peringkat pada minggu pertama hingga minggu ketiga di dalam rahim.
PERINGKAT KETIGA : MUDGHAH : Pembentukan mudghah dikatakan berlaku pada minggu keempat. Perkataan mudghah disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran iaitu surah al-Hajj ayat 5 dan surah al-Mukminun ayat 14. Firman Allah yang bermaksud
“lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging”. Surah al-Mukminun : 14
Diperingkat ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula berdengup. Untuk perkembangan seterusnya, darah mula mengalir dengan lebih banyak lagi kesitu bagi membekalkan oksigen dan pemakanan yang secukupnya. Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri.
PERINGKAT KEEMPAT : IZAM DAN LAHM : Pada peringkat ini iaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut. Firman Allah SWT di dalam Surah al-Mukminun : 14 yang bermaksud :
“Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging”
Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.
PERINGKAT KELIMA : NASY’AH KHALQAN AKHAR : Pada peringkat ini iaitu menjelang minggu kelapan , beberapa perubahan lagi berlaku. Perubahan pada tahap ini bukan lagi embrio tetapi sudah masuk ke peringkat janin. Pada bulan ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya Kuku-kukunya pun mula tumbuh. Pada bulan keempat, pembentukan uri menjadi cukup lengkap menyebabkan baki pranatel bayi dalam kandungan hanya untuk menyempurnakan semua anggota yang sudah wujud. Walaupun perubahan tetap berlaku tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi sahaja.
PERINGKAT KEENAM : NAFKHUR-RUH : Iaitu peringkat peniupan roh. Para ulamak Islam menyatakan bilakah roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka telah pun bermula sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telahpun mempunyai hubungan dengan Allah SWT melalui ikatan kesaksian sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A’raf : 172. Dengan ini entiti roh dan jasad saling bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan disisi Allah SWT.
VIDEO ASAL KEJADIAN MANUSIA
Dalam surah Al-Hajj ayat 5, Allah Ta’ala berfirman.
Yang bermaksud: Wahai umat manusia, sekiranya kamu menaruh syak (ragu-ragu) tentang kebangkitan makhluk (hidup semula pada hari kiamat), maka (perhatilah kepada tingkatan kejadian manusia) kerana sebenarnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setitik air benih, kemudian dari sebuku darah beku, kemudian dari seketul daging yang disempurnakan kejadiannya dan yang tidak disempurnakan; (Kami jadikan secara yang demikian) kerana Kami hendak menerangkan kepada kamu (kekuasaan Kami); dan Kami pula menetapkan dalam kandungan rahim (ibu yang mengandung itu) apa yang Kami rancangkan hingga ke suatu masa yang ditentukan lahirnya; kemudian Kami mengeluarkan kamu berupa kanak-kanak; kemudian (kamu dipelihara) hingga sampai ke peringkat umur dewasa; dan (dalam pada itu) ada di antara kamu yang dimatikan (semasa kecil atau semasa dewasa) dan ada pula yang dilanjutkan umurnya ke peringkat tua nyanyuk sehingga ia tidak mengetahui lagi akan sesuatu yang telah diketahuinya dahulu. Dan (ingatlah satu bukti lagi); Engkau melihat bumi itu kering, kemudian apabila Kami menurunkan hujan menimpanya, bergeraklah tanahnya (dengan tumbuh-tumbuhan yang merecup tumbuh), dan gembur membusutlah ia, serta ia pula menumbuhkan berjenis-jenis tanaman yang indah permai.
Hadis Rasulullah s.a.w. Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Secara marfuk Baginda s.a.w bersabda: Allah s.w.t mengutuskan Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani. Setelah beberapa ketika Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa darah beku. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa seketul daging. Apabila Allah s.w.t membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Orang ini akan diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Serta bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatit semasa dalam perut ibunya lagi.
Dengan ayat-ayat dan hadis diatas yakinlah Allah itu Maha Pencipta
Kesimpulannya dengan paparan ringkas ini kita dapat mengetahui bagaimana proses kejadian manusia dan membuktikan Kekuasaan dan Kehebatan Allah SWT. Mudah-mudahan kita semua menjadi insan yang sentiasa mengenali diri dan mengetahui asal-usul kejadiannya. Agar kita juga tidak menjadi manusia yang mudah lupa diri dan asal-usul siapakah sebenarnya diri kita.
Rahsia Di Permudahkan Jodoh
B. KHUATIR
Firman Allah, Al Baqarah : 137. Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulNya), maka sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk dan jika mereka berpaling (serta tidak mahu beriman dengan sebenar-benar iman) maka sesungguhnya mereka akan tinggal berkekalan dalam perbalahan dan permusuhan (dengan kamu). Oleh itu (janganlah engkau khuatir wahai Muhammad) kerana Allah akan memeliharamu (dan umatmu) dari kejahatan mereka dan Dialah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
Khuatir merupakan salah satu sifat yang lahir dalam diri seseorang manusia. Ianya akan menimbulkan kebimbangan dan was-was kepada seseorang. Sifat ini melahirkan perasaan kebimbangan yang bukan-bukan seperti takut datangnya sakit. Takut kepada kepapaan. Takut kepada kesusahan. Bimbang kepada masa depan dan sebagainya. Sedangkan perkara atau amal ibadah belum lagi dilaksanakan. Antara perkara kebimbangan yang sering ditimbulkan oleh sifat khuatir contohnya ialah :“Kalau aku ada anak yang ramai, nanti aku susah nak cari rezeki”“Kalau aku bersedekah, nanti aku tak ada duit”“Kalau aku berjuang dan berjihad, nanti aku akan rasa susah”“Kalau aku asyik berpuasa, nanti badan aku lemah”“Kalau aku tak turut serta pesta maksiat, nanti aku tak ada jodoh”“Kalau aku menutup aurat, nanti kena label pengganas Islam”Dan sebagainya
C. MUSIBAH
Rasulullah SAW bersabda :
Hadis Abdullah bin Mas'ud r.a katanya: Aku menemui Rasulullah s.a.w ketika baginda dalam keadaan tidak sihat. Aku menggosok baginda dengan tanganku. Aku katakan kepada baginda: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau benar-benar tidak sihat. Rasulullah s.a.w bersabda: Memanglah, apa yang aku alami sekarang ini adalah sama seperti yang di alami oleh dua orang di antara kamu. Aku berkata: Kalau begitu engkau beroleh dua pahala sekaligus. Rasulullah s.a.w bersabda: Benar. Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda lagi: Setiap orang muslim yang ditimpa musibah atau sakit dan sebagainya, maka Allah akan mengampunkan kesalahan-kesalahan dari sakitnya, sebagaimana daun yang gugur dari pokoknya. (Muslim)
Apabila musibah atau bala bencana menimpa kita, sering kita akan mengalami rasa kemurungan. Fikiran bercelaru. Hati tidak tenang. Mudah rasa marah. Hilang rasa sabar. Hilang rasional, lahirlah emosional. Inilah antara situasi yang sering timbul disebabkan kelemahan iman kita. Musibah yang melanda, menyebabkan kita hilang pertimbangan akal. Tidak mustahil, kita menyalahkan takdir. Justeru itu, kita lalai untuk beribadah kepada Alllah.
D. QADHA ALLAH
Qadha dan Qadar adalah salah satu rukun iman yang wajib dipercayai dan diyakini oleh setiap muslim. Apa makna Qadha ? Qadha ialah perlaksanaan ke atas penentuan atau keputusan yang telah sedia dibuat oleh Allah sejak azali bagi segala yang akan ada atau yang akan berlaku. Apa dimaksudkan dengan azali ? Azali ialah masa silam yang tidak ada permulaannya. Masa sebelum terciptanya makhluk. Itulah azali.
Pendekata, sebelum Allah mencipta makhluk, Allah telahpun menetapkan Qadha Nya, atas apa yang akan berlaku.Qadar pula bermakna perlaksanaan Qadha. Iaitu segala yang telah ditentukan oleh Allah Taala sejak azali pasti akan ada atau akan berlaku dengan tepat. Qadha & Qadar Allah membabitkan ketentuan Allah terhadap seseorang manusia sama ada baik atau pun buruk. Apabila terjadinya ketentuan Allah, maka seorang muslim yang rapuh imannya akan sering lalai untuk meletakkan diri sebagai hamba Allah. Seandainya Qadha dan Qadar Allah berupa ketentuan yang baik buat dirinya, sering kita lihat mereka yang beroleh nikmat ini lupa mensyukurinya dan terus kufur dalam kenikmatan anugerah Allah. Jika ketentuan yang menimpa dalam bentuk kesukaran dan kepayahan, sering kita temui manusia akan keluh kesah, jadi pemarah hingga mengabaikan tuntutan beribadah.
Takdir ada 4: kenikmatan, kesengsaraan, kebaikan, keburukan. Kata Al-Ghazali, redha terhadap takdir penting, karena:
1) Jika tidak redha terhadap takdir, selamanya hatimu akan resah,
2) Engkau akan takut pada amarah Allah.
Jalan penyelesaian kepada keempat-empat masalah di atas :
1. Hendaklah kita bertawakal kepada Allah SWT setelah kita berusaha dan berikhtiar. Tawakal menjadikan seseorang bebas dari beban duniawi sehingga ia dapat beribadah dengan tenang, sedangkan orang yang tidak bertawakal atau tidak menggantungkan dirinya kepada Allah tidak akan beribadah dengan baik karena pikirannya terpusat pada rezeki.Orang bertawakal tidak akan pernah takut kekurangan rezeki. Jadi rezeki memang merupakan penghalang. Keinginan meraih tujuan ternyata dapat menjadi penghalang beribadah. Untuk menghilangkan ini kita harus menyerahkan segala persoalan kepada Allah.
2. Berserah diri kepada Allah SWT kerana sebagai Yang Maha Pencipta, Allah lebih tahu akan masa depan kita. Allah yang Maha Mengathui masa depan kita dan Allah yang mentadbir kehidupan kita.
3. Hendaklah bersabar dengan musibah yang melanda. Kuatkan pautan hati dengan Allah, dan ingatkan diri bahwa sebagai makhluk yang lemah tidak ada daya upaya kita untuk mengelakkannya melainkan dengan kudrah dan iradah Allah SWT.
4. Sentiasalah mengucapkan Innalillahi wainna ilai hirajiun (Dari Allah aku datang dan kepada Allah aku kembali”
5. Sentiasa mengucapkan La haula wala quwwata illah billah sebagai tanda kelemahan kita sebagai makhluk.
6. Anggaplah musibah yang melanda sebagai kifarah dosa kita didunia dan sebagai ujian dari Allah untuk meningkatkan darjat kita disisi Allah SWT.
7. Apabila ketentuan Allah datang berbentuk nikmat, ucapkanlah istighfar dan alhamdulillah. Syukurilah nikmat Allah dan ingatkan diri sendiri, seandainya nikmat yang hadir gagal ditadbir dengan hukum Allah, hakikatnya kita telah kufur nikmat.
8. Bersabar dan redha dengan ketentuan Allah yang tidak kita ingini. Ingatkan diri bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan Allah saja yang menjamin keselamatan di dunia dan di akhirat.
Semoga kita beroleh iktibar dari tazkirah ini. Lantas kita berusaha menjadikan diri kita lebih baik berbanding hari-hari yang telah berlalu.
B. KHUATIR
Firman Allah, Al Baqarah : 137. Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulNya), maka sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk dan jika mereka berpaling (serta tidak mahu beriman dengan sebenar-benar iman) maka sesungguhnya mereka akan tinggal berkekalan dalam perbalahan dan permusuhan (dengan kamu). Oleh itu (janganlah engkau khuatir wahai Muhammad) kerana Allah akan memeliharamu (dan umatmu) dari kejahatan mereka dan Dialah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
Khuatir merupakan salah satu sifat yang lahir dalam diri seseorang manusia. Ianya akan menimbulkan kebimbangan dan was-was kepada seseorang. Sifat ini melahirkan perasaan kebimbangan yang bukan-bukan seperti takut datangnya sakit. Takut kepada kepapaan. Takut kepada kesusahan. Bimbang kepada masa depan dan sebagainya. Sedangkan perkara atau amal ibadah belum lagi dilaksanakan. Antara perkara kebimbangan yang sering ditimbulkan oleh sifat khuatir contohnya ialah :“Kalau aku ada anak yang ramai, nanti aku susah nak cari rezeki”“Kalau aku bersedekah, nanti aku tak ada duit”“Kalau aku berjuang dan berjihad, nanti aku akan rasa susah”“Kalau aku asyik berpuasa, nanti badan aku lemah”“Kalau aku tak turut serta pesta maksiat, nanti aku tak ada jodoh”“Kalau aku menutup aurat, nanti kena label pengganas Islam”Dan sebagainya
C. MUSIBAH
Rasulullah SAW bersabda :
Hadis Abdullah bin Mas'ud r.a katanya: Aku menemui Rasulullah s.a.w ketika baginda dalam keadaan tidak sihat. Aku menggosok baginda dengan tanganku. Aku katakan kepada baginda: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau benar-benar tidak sihat. Rasulullah s.a.w bersabda: Memanglah, apa yang aku alami sekarang ini adalah sama seperti yang di alami oleh dua orang di antara kamu. Aku berkata: Kalau begitu engkau beroleh dua pahala sekaligus. Rasulullah s.a.w bersabda: Benar. Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda lagi: Setiap orang muslim yang ditimpa musibah atau sakit dan sebagainya, maka Allah akan mengampunkan kesalahan-kesalahan dari sakitnya, sebagaimana daun yang gugur dari pokoknya. (Muslim)
Apabila musibah atau bala bencana menimpa kita, sering kita akan mengalami rasa kemurungan. Fikiran bercelaru. Hati tidak tenang. Mudah rasa marah. Hilang rasa sabar. Hilang rasional, lahirlah emosional. Inilah antara situasi yang sering timbul disebabkan kelemahan iman kita. Musibah yang melanda, menyebabkan kita hilang pertimbangan akal. Tidak mustahil, kita menyalahkan takdir. Justeru itu, kita lalai untuk beribadah kepada Alllah.
D. QADHA ALLAH
Qadha dan Qadar adalah salah satu rukun iman yang wajib dipercayai dan diyakini oleh setiap muslim. Apa makna Qadha ? Qadha ialah perlaksanaan ke atas penentuan atau keputusan yang telah sedia dibuat oleh Allah sejak azali bagi segala yang akan ada atau yang akan berlaku. Apa dimaksudkan dengan azali ? Azali ialah masa silam yang tidak ada permulaannya. Masa sebelum terciptanya makhluk. Itulah azali.
Pendekata, sebelum Allah mencipta makhluk, Allah telahpun menetapkan Qadha Nya, atas apa yang akan berlaku.Qadar pula bermakna perlaksanaan Qadha. Iaitu segala yang telah ditentukan oleh Allah Taala sejak azali pasti akan ada atau akan berlaku dengan tepat. Qadha & Qadar Allah membabitkan ketentuan Allah terhadap seseorang manusia sama ada baik atau pun buruk. Apabila terjadinya ketentuan Allah, maka seorang muslim yang rapuh imannya akan sering lalai untuk meletakkan diri sebagai hamba Allah. Seandainya Qadha dan Qadar Allah berupa ketentuan yang baik buat dirinya, sering kita lihat mereka yang beroleh nikmat ini lupa mensyukurinya dan terus kufur dalam kenikmatan anugerah Allah. Jika ketentuan yang menimpa dalam bentuk kesukaran dan kepayahan, sering kita temui manusia akan keluh kesah, jadi pemarah hingga mengabaikan tuntutan beribadah.
Takdir ada 4: kenikmatan, kesengsaraan, kebaikan, keburukan. Kata Al-Ghazali, redha terhadap takdir penting, karena:
1) Jika tidak redha terhadap takdir, selamanya hatimu akan resah,
2) Engkau akan takut pada amarah Allah.
Jalan penyelesaian kepada keempat-empat masalah di atas :
1. Hendaklah kita bertawakal kepada Allah SWT setelah kita berusaha dan berikhtiar. Tawakal menjadikan seseorang bebas dari beban duniawi sehingga ia dapat beribadah dengan tenang, sedangkan orang yang tidak bertawakal atau tidak menggantungkan dirinya kepada Allah tidak akan beribadah dengan baik karena pikirannya terpusat pada rezeki.Orang bertawakal tidak akan pernah takut kekurangan rezeki. Jadi rezeki memang merupakan penghalang. Keinginan meraih tujuan ternyata dapat menjadi penghalang beribadah. Untuk menghilangkan ini kita harus menyerahkan segala persoalan kepada Allah.
2. Berserah diri kepada Allah SWT kerana sebagai Yang Maha Pencipta, Allah lebih tahu akan masa depan kita. Allah yang Maha Mengathui masa depan kita dan Allah yang mentadbir kehidupan kita.
3. Hendaklah bersabar dengan musibah yang melanda. Kuatkan pautan hati dengan Allah, dan ingatkan diri bahwa sebagai makhluk yang lemah tidak ada daya upaya kita untuk mengelakkannya melainkan dengan kudrah dan iradah Allah SWT.
4. Sentiasalah mengucapkan Innalillahi wainna ilai hirajiun (Dari Allah aku datang dan kepada Allah aku kembali”
5. Sentiasa mengucapkan La haula wala quwwata illah billah sebagai tanda kelemahan kita sebagai makhluk.
6. Anggaplah musibah yang melanda sebagai kifarah dosa kita didunia dan sebagai ujian dari Allah untuk meningkatkan darjat kita disisi Allah SWT.
7. Apabila ketentuan Allah datang berbentuk nikmat, ucapkanlah istighfar dan alhamdulillah. Syukurilah nikmat Allah dan ingatkan diri sendiri, seandainya nikmat yang hadir gagal ditadbir dengan hukum Allah, hakikatnya kita telah kufur nikmat.
8. Bersabar dan redha dengan ketentuan Allah yang tidak kita ingini. Ingatkan diri bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan Allah saja yang menjamin keselamatan di dunia dan di akhirat.
Semoga kita beroleh iktibar dari tazkirah ini. Lantas kita berusaha menjadikan diri kita lebih baik berbanding hari-hari yang telah berlalu.
Subscribe to:
Posts (Atom)